Baca nya lambat lambat ya, biar lebih menghayati
Happy reading guys 😋
========
Keesokkan harinya Mika sudah di bolehkan sekolah. Fisik Mika itu kuat sehingga sakitnya hanya sebentar saja. Begitupun mental dan emosinya yang juga berbeda seperti kemarin. Yang kemarin dia sedih, sekarang berubah menjadi rasa amarah.
Contohnya sekarang, suasana anak inti DB canggung karena aura mencekam yang keluar dari tubuh Mika. Walaupun sering bercanda mereka tau waktu untuk diam atau untuk tertawa.
Para guru juga merasa ada yang salah dengan Mika. Yang biasanya Mika meribut dan selalu membuat masalah menjadi diam dan datar. Begitupun teman sekelasnya yang juga ikut terdiam. Pelajaran hari ini di isi dengan suara guru, tidak ada suara apapun selain guru yang mengoceh.
Hingga akhirnya bel istirahat berbunyi, yang membuat semua orang menghembuskan nafas lega, kecuali Mika tentunya. Dia sedari tadi melipat tangannya dan membenamkan wajahnya dalam lipatan tangannya itu.
"Mika tidur?" Bisik Monica pada semua sahabatnya itu. Ke 6 sahabatnya mengangguk.
"Lo bangunin gih, than" perintah Alex
"Nggak takut gue, suruh aja Shelin"
"Loh kok gue, Victor aja tuh, kan sama sama es"
"Kalau es, Zoya juga"
"Nggak Kevin aja"
"Udah Monica aja"
"Gak, nggak berani gue. Lo aja Lex!"
"Berisik lo pada, gangguin gue tidur aja" ujar Mika dingin yang membuat semua orang merinding.
Mika melihat ke 7 sahabatnya yang menunjukkan raut wajah takut. Mika menghela nafasnya lalu tersenyum tipis.
"Nggak usah takut, gue nggak gigit kalian kok" ujar Mika yang masih dengan senyum tipisnya.
"Kantin kuy, gue laper" ujar Mika santai berjalan keluar keluas, yang tentu saja di ikuti oleh teman temannya.
Mereka berjalan berempat empat. Alex, Mika, Shelin dan Nathan di depan sedangkan sisanya dibelakang.
Saat berjalan ke arah tempat mereka duduk biasanya Alex, Nathan, dan Shelin melihat Leo dan Sasha yang sedang bersuap suapan. Mereka langsung membalikkan tubuh Mika.
"Duduk di sana aja yok" ajak Shelin sambil menatap meja di ujung kanan yang kosong sedangkan Leo cs berada di ujung kiri.
"Gue liat kok, gak papa asal mereka gak mancing emosi gue" sahut Mika sambil berjalan ketempat mereka biasa duduk belakangan ini, samping meja Leo cs.
Mika pun duduk dan memasang earphonenya di telinga. Jangan lupa kan juga hp yang masih setia di tangannya.
"Pesanin aja gue kek biasanya" ujar Mikaa tanpa melepaskan pandangan matanya dari HP.
Zoya dan Victor yang kebagian jadwal hari ini mengangguk dan pergi memesan makanan untuk mereka ber 8.
Suasana kembali canggung dan tenang. Shelin yang bosan mengintip apa yang di lihat Mika di handphone nya tersebut.
"Lo ngechat siapa Mik?"
"Bang vilo"
"Wah... gercep bat tuh abang. Mentang mentang Mika lagi jomblo langsung di sabet" kagum Kevin yang sengaja membesarkan suaranya agar terdengar oleh manusia di meja sebelah, Leo.
"Siapa bilang orang dia itu cuma --"
"Sahabat sekaligus calon pendamping hidup Mika" Villo memotong ucapan Mika

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Identity [END]
Fiksi Remajacompleted. Mikaella Octavia Carlos, atau mungkin lebih tepatnya Mikaella Amoura Magreth. Putri bungsu keluarga Magret yang adalah keluarga terkaya sedunia. Mika merupakan korban pilih kasih keluarganya sejak kecil, hingga di umur 10 tahun ada suatu...