"Jangan lompat Le!!!"
"Gue inget lo kok!!" Lanjut gadis itu.
"Kamu cuma bohongkan? Kamu cuma gak mau cowok yang nggak kamu inget, bunuh diri gara gara kamu kan? Buktinya kamu masih pake lo-gue padahal kamu tau aku paling gak suka sama kosakata itu" sangkal Leo.
"Seriusan, gue inget lo. Gue pake kosa kata kayak gini cuma gara gara kesel lo lebih mentingin cewek micin dari pada gue!!!!"
_____________________
"Seriusan, gue inget lo. Gue pake kosa kata kayak gini cuma gara gara kesel lo lebih mentingin cewek micin dari pada gue!!!!"
"Kamu beneran udah inget?" Leo menatap Mika dalam.
"Hmm... gak bisa di bilang inget juga sih. Tapi yang pasti kita harus balik. Aku udah pusing banget" ujar Mika sambil memegang kepalanya.
"Gara gara lo sih, Mika jadi harus naik tanggakan!!" Ketus Shelin yang menemani Mika ke rooftop.
"Kayaknya pacar gue masih dendam ke lo, Yo" Delvin berbisik ke Leo.
"Apa bisik bisik?" Shelin menatap tajam 4 lelaki di belakangnya. Yang ditatap hanya bungkam.
Mereka pun turun kebawah, agak lama karena Mika yang masih berjalan sempoyongan. Akhirnya mereka sampai di bangsal Mika. Mika langsung pergi ke kasur dan mengistirahatkan badannya karena pusing.
Setelah beberapa menit terdiam, ruangan yang berisi 12 remaja itu mendengar suara Mika yang sedari tadi menutup matanya.
Kalau kalian nanya Vilo dimana, dia udah pulang duluan sama dengan orang tua keluarga Carlos;))
"Huuft..." Mika menghela nafas lalu mendudukan dirinya.
"Kalian penasaran kan kenapa gue bisa amnesia semua tentang Leo?" Semua yang ada disana mengangguk, kecuali Mika, Shelin, dan Nathan tentunya.
"Jadi kemaren....
FLASHBACK ON
Sehari sebelum Leo cs, Alex cs (-Nathan), dan Monica serta Zoya datang.
Nampaklah 2 orang paruh baya dan 2 remaja yang sedang termenung menatap kosong gadis yang ada diatas kasur khas rumah sakit tersebut.
"Ma... ini gimana? Mika harusnya paling lambat sekarang siumannya. Kok sampe sekarang nggak sadar sadar?" Shelin khawatir.
"Kita cuma harus berdoa pada tuhan nak" begitulah jawaban para orang tua jika Shelin menanyakan keadaan Mika yang masih belum sadar.
Hanya Shelin yang selalu bertanya tentang hal yang sama itu berkali kali. Sedangkan Nathan, dia hanya duduk di sofa dengan tatapan sendu ke arah Mika. Berharap adanya pergerakan di tubuh adik bungsunya itu.
"Dek... sadar dong, telinga gue udah muak denger pertanyaan yang sama dari si Shelin. Gak kasian lo sama gue?" Tanya Nathan yang didapati pelototan dari Shelin.
"Gak usah dengerin nih mahkluk, Mik. Tapi bener kata dia, gak kangen lo sama kakak tiri lo yang cantik, manis, dan aduhay ini?"
"PD bat lo, njir"
"Iya dong, nggak pede nggak A enam (A6)"
"Apaan tuh A enam?"
"Ih kudet bat lo bang. ASIX loh. Bahasa inggris enam tuhkan SIX"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Identity [END]
Teen Fictioncompleted. Mikaella Octavia Carlos, atau mungkin lebih tepatnya Mikaella Amoura Magreth. Putri bungsu keluarga Magret yang adalah keluarga terkaya sedunia. Mika merupakan korban pilih kasih keluarganya sejak kecil, hingga di umur 10 tahun ada suatu...