BAB 29 : SIUMAN

1.2K 67 9
                                    

Happy reading guys 😋

.
.
.
.
.


"Maaa ... please, Shelin ikut jagain Mika ya ma"

"Nathan juga ya, ma"

"Nggak Nathan, Shelin. Biar mama yang jagain Mika. Kalian hari ini sekolah"

"Dengerin kata mama kalian, nak" sang ayah pun ikut membela.

"Tapi ma, nggak mungkin Adek aku koma terus Nathan tinggalin gitu aja!!" Bantah Nathan.

"Iya ma, masa Adek kita koma. Kita pergi sekolah seakan akan Mika tuh cuma pms doang" Shelin membenarkan ucapan abang tirinya itu.

"Mama bilang enggak ya enggak. Cepet pulang ke rumah, mandi"

"Huuft... oke ma" jawab duo Carlos serentak.

******

Tampaklah seorang lelaki baru turun dari mobil dengan gadis yang menggelayut manja di lengannya.

"Leo, kok kamu mukanya datar gitu?" gadis tersebut menatap pria di sebelahnya.

"Muka aku emang kayak gini, Shaa" jawab Leo dengan nada jengah.

Sasha memanyunkan bibirnya, merajuk dengan jawaban Leo.

Tak terasa mereka sudah sampai di lorong pemisah XI MIPA dengan XI IPS. Yang membuat Sasha mau tak mau melepaskan lengan Leo yang masih menunjukkan muka datar.

Leo pun belok ke kiri dan memasuki ruangan kelasnya. Disana sudah cukup ramai oleh teman teman sekelasnya, termasuk sahabatnya.

"Muka lo kenapa datar gitu?" Tanya Delvin.

"Perasaan mukanya Leo gak berubah" jawab Vino cuek sambil memainkan hp nya. Memang sejak kejadian kemping Vino agak menjauhkan dirinya dari Leo cs.

"Lo napa?" Devan kembali menanyakan hal yang sama.

"Urusan cinta itu mah" jawab Vino masih menatap hp nya.

"Gue nanya ke Leo bukan lo !!" ujar Devan dingin sambil menatap tajam saudara kembarnya itu. Yang ditatap hanya mengedikkan bahu saja.

Sedangkan Leo hanya mendudukan dirinya di meja dan membenamkan kepalanya di tumpukan tangannya, berusaha tidur.

.

.

.

Tak terasa hari sudah menunjukkan jam 10.00 yang berarti jam istirahat. Leo yang sedari tadi pagi tak berubah posisi membuat para guru dan murid murid heran.
Karena biasanya sang ketos itu selalu aktif menjawab pertanyaan.

"Leo ke kantin kuy!!" Ajak Delvin yang duduk di sebelah Leo.

"Gak, kalian aja"

"Lo kalo punya masalah selesai in dong yo. Jangan lari" Devan menatap Leo yang duduk di belakang nya.

"Tapi gue nggak tau gimana cara selesein"

"Kalo menurut gue sih, harusnya lo dengerin penjelasan Mika dulu. Jangan terlalu percaya sama tuh cewek muka dua"
Vino ikut menghadap ke belakang.

Leo pun mengangguk dan berjalan ke arah kantin untuk menemui sang kekasih, ralat mantan kekasih.

Jujur dia sangat menyesal telah memutuskan Mika kemarin. Leo kemarin hanya terpancing emosi sehingga salah ucap. Di lubuk hatinya terdalam dia masih bimbang tentang siapa yang perlu dia prioritaskan. Sahabat atau pacar?

"Leo, Lo mau pesen apa?" Tanya Devan yang membuat lamunan Leo buyar.

"Kek biasa aja" jawab Leo yang menatap meja sebelah, meja yang biasa di pakai Mika cs dan Alex cs. Meja itu masih kosong, tak seperti biasanya selalu ribut.

Fake Identity [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang