Untuk part ini, bacanya pelan pelan ya guys
Biar menghayati gitu;)
Awokawokawok
.
.
.Happy reading guys 😋
❤️❤️❤️
"BANGSAT !!!"
"Tenang Yo" Devan menenangkan Leo yang emosi.
"Gimana gue nggak tenang, hah? Pacar gue hilang tengah malem kek gini, dan polisi santai santai aja kek gak ada terjadi apa apa!!" Leo tak terima.
"Tapi nak, ini prosedurnya memang harus menunggu 24 jam untuk dikatakan hilang" jelas polisi tersebut.
"Terus bapak bilang, temen saya kesesat aja gitu?" Ujar Zoya dingin, tampaknya dia juga ikut emosi.
"Udah, jangan ada yang emosi. Kita harus tenang kalau mau cari dimana Mika" Victor menenangkan Zoya.
"Sebenarnya kalau kalian beneran mau nyari Mika, kenapa gak ngerahin tim keamanan keluarga kalian?" Usul Vino.
Semua orang terdiam mendengar usulan Vino.
"Tumben pinter lo Vin" ujar Devan.
"Pinter salah, gak pinter salah" gerutu Vino.
Mereka pun mulai menelfon tim keamanan keluarga masing masing.
Tim keamanan itu seperti polisi, hanya saja bekerja pada keluarga masing masing. Jadi seterah mereka boleh menyuruh tim keamanan kapan pun itu, tak perlu menunggu 24 jam untuk mencari Mika.
Setelah beberapa menit mereka pun selesai menelfon tim keamanan keluarga masing masing.
Mereka menyelonong keluar, tanpa berterimakasih atau pamit dari kantor polisi tersebut. Polisi tadi hanya bisa menggeleng geleng atas sikap mereka.
"Dasar anak muda zaman sekarang"
🌼🌼🌼
Di suatu ruangan yang kecil dan sempit nampaklah seorang gadis yang pingsan, tangan dan kakinya di ikat pada kursi yang sedang didukinya. Jangan lupakan juga dengan solatip yang tertempel di mulutnya, sehingga dia tak bisa berteriak minta tolong.
Gadis itu perlahan lahan membuka matanya dan berusaha menyesuaikan cahaya untuk retinanya.
"Gue kok bisa disini?" Batin Mika sambil berusaha melepaskan diri dari tali yang mengikat kaki dan tangannya.
Ceklek....!!!
Suara pintu terbuka, nampaklah kedatangan 2 gadis.
"Lo udah bangun? Bagus, gue mau main" ujar salah satu dari gadis tersebut.
"Mau ngapain lo Sha?" Tanya gadis disebelahnya.
"Play the game, tenang aja cuma dikit kok Shel. Yang penting g mati kan?" Jawab Sasha santai.
"Ck... seterah lo" cuek Shelin yang sedang fokus memainkan hpnya.
Sasha dengan kasar membuka solatip yang tertempel di mulut Mika.
PLAK...!!!
"Itu untuk lo yang merebut Leo dari gue"
PLAK...!!!
"itu untuk lo yang bertingkah genit di depan gue"
PLAK...!!! PLAK...!!! PLAK...!!!
"Gue benci lo !!!" Teriak Sasha setelah menampar Mika berkali kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Identity [END]
Teen Fictioncompleted. Mikaella Octavia Carlos, atau mungkin lebih tepatnya Mikaella Amoura Magreth. Putri bungsu keluarga Magret yang adalah keluarga terkaya sedunia. Mika merupakan korban pilih kasih keluarganya sejak kecil, hingga di umur 10 tahun ada suatu...