Note : Kerajaan diceritakan hanya fiktif untuk cerita na. Semua murni hasil observasi kehaluan Joy :3
TWOSHOT!!
HAPPY READING~
.
.
.
.
.
.
~~JoyAKNS~~
Gulf Kanawut adalah pewaris tunggal kerajaan Pagoda, Kerajaan terbesar di Thailand Utara pada abad ini. Meskipun pewaris tunggal kerajaan, namun sebenarnya Gulf tidak pernah menginginkan kedudukan itu. Ia terus menerus dipaksa oleh sang Ibu untuk mengemban tanggung jawab itu. Karena ayahnya telah lama meninggal, maka sementara kerajaan dipegang oleh sang Ibu sampai Gulf cukup umur untuk mengambil alih kerajaan.
Sejak kecil Gulf hanya memiliki seorang teman akibat kekangan sang Ibu yang selalu mengurungnya di dalam istana. Teman Gulf itu bernama Mew, Mew Suppasit. Anak seorang setengah bangsawan yang takdirnya diperuntukkan berkorban demi keluarga utama kerajaan. Sama seperti yang telah dilakukan sang ayah berkorban demi Keluarga Kerajaan. Jadilah kini Mew yatim piatu.
Gulf dan Mew pertama kali bertemu saat mereka berusia lima tahun. Saat itu Mew dibawa ayahnya -Max- ke kerajaan untuk bertugas menjadi pengawal Gulf. Mulai sejak itulah mereka berteman. Kemana pun Gulf pergi selalu ada Mew yang mengikuti. Hingga saat beranjak remaja pada usia 15 tahun Ratu Jia mengutus Mew untuk berlatih ke negeri seberang dengan tujuan untuk persiapan Mew totalitas mengorbankan hidupnya mengabdi pada Gulf, seperti yang telah ditakdirkan untuk separuh bangsawan sepertinya.
"Apa maksud Ibu berbuat semaunya seperti ini? Mew tidak akan kemana-mana. Mew tetap akan disini bersamaku. Menjadi temanku !" Secara tiba-tiba Gulf memasuki ruangan pribadi Ratu sembari berteriak lantang. Sedangkan Mew yang berada di belakang Gulf hanya menunduk hormat. Mew tahu jika Gulf sudah marah besar seperti ini tak ada seorang pun yang berani mengusiknya, bahkan Ibu nya sekali pun. Namun sepertinya kali ini Gulf akan kalah berdebat dengan Ibu nya.
"Apa yang ku lakukan adalah hak ku. Apa pun bantahanmu tak kan berlaku lagi." Ratu Jia berkata santai di atas singgasananya.
"Kau tak bisa mempermainkan hidup seseorang seperti ini lagi !" Gulf masih bersikeras membantah sang Ibu.
"Aku bisa. Akulah penguasa disini sekarang. Ingat itu bocah." Ratu Jia berkata tajam.
"Kau bukan Tuhan. Ingat batasanmu Bu !" Gulf yang sudah benar-benar panas itu langsung melemparkan gelang pewarisnya tepat di hadapan sang Ibu, yang mengenai ujung bawah pakaian Ibu nya.
Ratu Jia memunguti gelang itu. Lalu memainkannya ditangan. Kemudian ia menatap Mew yang masih menunduk hormat itu.
"Mew, kemarilah." Ratu berkata lembut kepada Mew.
Mew yang diperintah pun segera mendekati Ratu. Dengan masih tetap menundukkan kepalanya.
"Ibu dengarkan aku ! Kau tak berhak mengambil Mew dariku !" Gulf masih berteriak marah disana. Kini kedua lengan kecil itu tengah ditahan oleh para pengawal, membuatnya tak bisa mendekati Ratu dan Mew.
"Angkat kepalamu. Dan tatap aku." Ratu Jia mengangkat dagu Mew. Ia sama sekali tidak memedulikan Gulf yang tengah mencak-mencak di sana.
"Maaf Yang Mulia." Mew berkata sopan dan menatap Ratu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf
Short StoryMewGulf's Zone ! Warning : kumpulan kehaluan Penulis tertuang disini ! One Shoot ✔️ Two Shoot ✔️ Three Shoot✔️ "MGPFG" 👄👁️👄