Gulf terlihat membawa sendiri bucket bunga pemberian Mew tadi. Senyum tak lepas dari wajahnya, memberi jawaban bahwa ia sangat bahagia dan gembira untuk hari ini.
Namun setelah sampai dimobil, alis Gulf kembali bertaut kesal. Ponselnya sama sekali tak bergetar, tak ada notif dari sang pemberi bunga.
"Mae tadi apa ada ponsel Gulf bergetar? Atau Phi Mew menelpon ke nomer Mae mungkin?" Tanya Gulf pada Mae yang tengah menyetir.
"Hm? Tidak keduanya. Ada apa?" Tanya Mae balik sembari tetap fokus ke jalanan.
"Hm tidak apa-apa," suara Gulf terdengar sedih. Ia hanya melihat keluar jendela. Sedangkan Mae tersenyum kecil melihat anak bungsunya.
"Tak apa kan di Condo malam ini? Mae harus membantu Phi Grace besok."
"Iya Mae," jawab Gulf lesu yang kembali membuat senyum Mae terkembang.
.
.
Gulf berjalan lunglai menuju kamarnya. Condonya gelap gulita, karena memang ia sendiri.
Ceklek
"Oih Phi Mew?!" Gulf berjengkit kaget saat membuka pintu kamar. Mew tengah duduk bersandar diranjang sedang bermain ponsel.
"Ah Yai Nong selamat datang, bersih-bersih lalu mandi lah. Kemudian makan. Phi belikan KFC tadi." Kata Mew ringan dan menatap Gulf biasa. Gulf yang masih kaget pun segera merespon.
"Phi kenap-"
"Setelah selesai lekas keluar ya. Phi panaskan dulu." Mew menatap sekilas bunga pemberiannya yang masih dipegang Gulf. Kemudian ia mendekati Gulf dan mengecup dahi Gulf lembut. Lalu keluar kamar tanpa mengatakan apapun.
Gulf yang diperlakukan sedikit aneh itu pun jadi bingung. Dilongokkannya kepala kebelakang untuk melihat Mew. Gulf mengindikkan bahunya tak peduli kemudian sibuk mengamankan bunga dari Mew. Kartu ucapannya ia simpan seperti biasa, bunga nya ia tata rapi di meja nakasnya.
Kemudian setelah selesai mengurus si Sunflower, ia pun bergegas mandi. Perutnya kembali lapar sejak dalam perjalanan pulang tadi.
Tak sampai 20 menit Gulf selesai mandi dan segera menuju ruang tengah dimana Mew tengah menonton ulang livenya tadi sore, via Vlive di TV nya.
"Phi belum nonton?" Tanya Gulf yang duduk dikarpet, tangannya sudah sibuk memilah mana ayam yang harus ia makan terlebih dahulu. Mew yang tengah berbaring di sofa hanya berdehem pelan merespon Gulf.
"Phi tidak makan? Kan bisa makan sambil menonton,"
"Phi sudah kenyang,"
Gulf kembali menyeringitkan dahinya bingung. Tak mau ambil pusing ia kembali sibuk dengan kfcnya.
Tiba-tiba Gulf berbalik dan menyuapi sepotong daging ayam ke depan mulut Mew. Mew menatap Gulf bingung, sedikit menjauhkan wajahnya.
"Phi makan atau Gulf paksa dengan ini?" Ancam Gulf sembari meggerakkan tangan penuh ayamnya pada pipi Mew. Membuat Mew mau tak mau membuka mulutnya dan mengunyah makanan yang disuap Gulf dengan alis tertaut.
"Phi kenapa?" Tanya Gulf sambil terus menyuapi ayam ke mulutnya. Tak lupa sesekali menyuapi Mew.
"War manis ya?" Dengus Mew sembari menatap layar TV yang menampilkan Gulf dan War tengah bernyanyi.
"Oih Phi cemburu dengan Phi War? Ya Tuhan aku sama sekali tak tertarik bersaing dengan suaminya Phi. Bahkan ia terang-terangan bilang di twitter kehilangan pacar. Dan hei Phi War itu manis sama seperti Gulf. Sangat tidak cocok kami menjadi kapal baru. Memangnya Phi mau jika dijadikan kapal dengan Joss Way-ar? Godt? Zee? Huh? Yang benar saja. Menyebalkab sekali," cerocos Gulf kesal. Ia membalikkan badannya membelakangi Mew kemudian memakan ayamnya dengan rakus. Tak lagi memperdulikan Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf
Short StoryMewGulf's Zone ! Warning : kumpulan kehaluan Penulis tertuang disini ! One Shoot ✔️ Two Shoot ✔️ Three Shoot✔️ "MGPFG" 👄👁️👄