After Live (Haier Thailand)

5.3K 555 51
                                    

Gulf duduk berselonjor dengan masker natural yang melapisi wajah manisnya. Jemarinya sibuk berselancar di sosial media, tak lupa sesekali mencomot cemilan diatas pahanya.

Gulf melirik jarum jam, menerka-nerka apakah Mew sudah selesai jadwalnya hari ini atau belum. Karena setelah live Haier tadi keduanya berpisah dan Mew janji akan menemaninya.

"Awas saja jika Phi melupakan janjinya." Gumam Gulf sembari meletakkan ponselnya dimeja. Kemudian ia meraih remote tv dan menonton. Menunggu Mew ditemani tv dan cemilan itu terdengar cukup baik.

Beberapa saat setelah acara live berakhir

Mew dan Gulf sudah menyelesaikan semua tuntutan mereka diacara itu. Baik berpfoto ataupun menandatangi foto.

Gulf masuk duluan ke ruang ganti, kemudian di susul oleh Mew.

"Phi lama!" Ketus Gulf saat Mew baru saja menutup pintu.

"Maaf sayang, Phi kan harus memberi jeda. Jadi ada apa kenapa Tua-Aeng terlihat kesal?"

Gulf cemberut dan memberikan ponselnya pada Mew. Mew yang sudah duduk disamping Gulf pun fokus pada layar ponsel Gulf yang menyala.

"Grace buka PO lagi? Lalu kenapa?"

"Phi Mew~ jika Phi Grace buka PO lagi maka rumah akan sepi. Hanya akan ada Gulf, bahkan Juu juga akan dibawa Mae-"

"Memangnya bisa mengurus Juu jika ditinggal?"

"Eh? Ya engga sih hehe. Tapi kan Gulf tidak mau sendiri. Jadi Phi temani Gulf di condo ya? Ya ya ya?" Gulf merengek sembari menatap Mew dengan Puppy Eyes andalannya.

"Takut?" Tanya Mew seolah tak terpengaruh keimutan Gulf. Padahal ia sangat menahan agar tak menyerang bocah itu disini.

"Tidak hanya ingin bersama Phi Mew saja. Uh jangan bilang Phi cemburu karena permainan barusan?"

"Ei yang benar saja? Tidak tidak." Mew mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Nah bagus deh. Kalau cemburu juga nanti Gulf balik omelin hehe. Yasudah Phi Mew pokoknya datang!"

Mew mendengus melihat Gulf yang dengan santainya berganti baju. Uh kenapa harus didepannya? Jika Mew tidak waras ia pasti sudah menyerang bocah itu disini.

.

.

Sekarang Gulf kembali melirik jam. Saat hendak menelpon Mew, pintu terbuka menampilkan Mew dengan raut lelahnya.

"Jangan menatap Phi seperti itu, berikan ciuman saja hehe."

"Huekkk.." Ejek Gulf mendekati Mew untuk mengambil alih tas Mew.

Mew melongo ketika Gulf berlalu begitu saja setalah membawa tasnya. Meinggalkannya sendiri di ruang tengah.

"Phi Gulf kok Phi ditinggal sendiri?"

"Berisik! Sana mandi!" 

"Oih ada apa lagi dengan bocah itu," Gumam Mew mengusap dada mendengar suara Gulf dalam mode galaknya.

Beberapa saat kemudian Mew selesai mandi. Diliriknya Gulf yang tengah telungkup bermain game di ponselnya.

"Kenapa di ponsel Phi?" Tanya Mew mendekati Gulf, duduk disampingnya.

"Tidak boleh?" Tanya Gulf balik, tentu saja dengan nada galak.

"Ehh boleh tentu saja." Ujar Mew lembut, diusapnya rambut Gulf.

Mew bersandar di kepala ranjang, Gulf yang merasa bergerakan Mew langsung berpindah posisi berbaring dipangkuan Mew.

"Hm? Tidak merajuk lagi?"

MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang