Jealous 3

10.9K 743 35
                                    

Klek

Mew menatap datar pada Gulf yang kini tersenyum lebar memasuki mobilnya. Tanpa memperdulikan Gulf, Mew keluar. Mengabaikan Gulf yang berteriak memanggilnya dari dalam.

Setelah tadi mereka menyempatkan waktu untuk melihat project fans yang ada di Siam. Waktunya pulang, namun sepertinya bocah yang didalam mobilnya itu salah alamat.

"Phi, bocah ini diantar kemana?"

Phi Best yang merasa Mew berbicara padanya pun menoleh. Menatap sejenak Gulf yang telah duduk ateng di dalam mobil Mew, bangku depan disamping kursi driver.

"Maaf na Mew, sepertinya Phi tidak bisa mengantarnya. Lihatlah wajah dan ekspresi itu. Phi serahkan bayimu padamu na," Jelas Phi Best dengan nada pasrah, sembari telunjuknya menunjuk Gulf.

Mew mengikuti arah tunjuk Phi Best, didalam mobilnya Gulf tengah menakupkan tangannya dibawah dagu sembari memandang mereka seperti anjing kecil minta dipungut.

"Tapi Phi-"

"Maaf na, Phi tidak bisa bantu. Bocah itu bilang Phi Mew nya tengah merajuk jadi ia izin pada Mae untuk diculik mu malam ini."

"Aw hei ah sudahlah. Baiklah, akan kuurus dia malam ini. Besok jadwalnya agak siang bukan Phi? Akan ku kembalikan 1 jam sebelum jadwalnya, tenang saja akan kuurus semua besok."

"Baiklah pak CEO. Terima kasih sudah meringankan pekerjaan Phi na. Dan kalian berhati-hatilah ketika pulang. Ahaha," Phi Best menepuk bahu Mew sembari tertawa kecil kemudian menghampiri Gulf yang kini membuka jendela mobil Mew. Sedangkan Mew menuju kursi driver dengan wajah datar.

"Terima kasih Phi Best ehe," Gulf tersenyum lucu sembari mengambil tasnya yang disodorkan Phi Best padanya.

"Dasar. Hati-hati na, jangan nakal," Pesan Phi Best sembari menepuk pelan kepala Gulf yang masih tersenyum lucu. Membuat Gulf mengangguk semangat.

Untung saja mereka di basement parkir pribadi, jadi hanya rombongan mereka saja tak ada orang luar yang menyaksikan interaksi mereka.

"Ku pikir Phi akan pulang bersama Phi studio, ternyata sendiri. Aku menumpang na hehe," Gulf membuka pembicaraan setelah mobil mereka melaju dijalanan. Mew hampir tertawa mendengar sebutan Phi studio yang keluar dari mulut kecil itu. Ia mengerti Phi studio yang Gulf maksud adalah kru mewsuppasitstudio nya yang kini menggantikan peran Bosser sebagai managernya.

"Ke rumah atau ke Condo mu?" Tanya Mew datar, pandangannya lurus ke jalanan depan.

"Phi masih marah? Uh ayolah, aku kan sudah bilang aku tidak telanjang di dalam bathrobe itu. Aku memakai pakaian didalamnya Phi,"

"Rumah atau Condo?"

"Isss Phi Mew,"

"Oke ke rumah,"

"Tidak mau!"

Mew langsung menatap Gulf tajam karena nada suara Gulf yang naik padanya. Membuat Gulf menggigit bibirnya takut. "Maaf," cicit Gulf pelan.

"Aku mau menginap di tempat Phi saja na," Gumam Gulf lagi. Namun kali ini ia tak menatap Mew, melainkan menunduk memainkan ujung bajunya seperti anak kecil yang dimarahi.

Mew sebenarnya tak tega untuk marah, namun ia masih kesal dengan bocah bongsor di sampingnya ini. Berapa kali dihukum pun bocah ini masih senang mengulangi.

"Terse-"

Krauk krauk

Mew sontak menatap Gulf curiga.

"Ehe, Gulf lapar, KFC na Phi? Jangan menatap Gulf seperti itu Phi Mew,"

Gulf menjulurkan tangannya untuk mengelus kerutan di dahi Mew yang berkerut rapat. Kesal padanya, dan Gulf tau itu.

MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang