Jealous

29.5K 1.4K 138
                                    

"Hahaha astaga ini lucu sekali haha."

"Na na ma ini lebih lucu ahaha, oh Tuhan perutku hahaha."

"Na Yai Nong, kau terlihat lucu disini. Wajahmu memerah hingga telinga juga tengkuk mu hahaha."

"Harusnya aku lebih lama menahan mu na ahahaha."

Gulf menatap bosan Mew yang tengah tertawa terpingkal-pingkal menatap behind the scene produk iklan yang perankan hari ini. Sudah sejak sejam yang lalu pria tampan itu tertawa tanpa henti. Hingga membuat telinga Gulf penuh akibat tawa oleh pria bersuara bass itu.

"Phi hentikan itu. Tawamu mengerikan," Gulf yang duduk di sofa menatap bosan Mew.

"Hahaha ini lucu sayang, disana terlihat wajahmu lebih cantik dan imut ahaha," Mew menatap layar TV penuh minat. TV tengah menayangkan behind the scene iklan mereka, dimana banyak menampilkan tingkah lucu dari Gulf yang malu-malu. Seperti saat di take dimana Mew menindihnya, rona merah langsung menguar diwajah imut itu. Membuat Mew tak kuasa menahan tawanya akibat gemas saat melihat adegan itu.

"Huh terserah," Gulf berdecak kesal dan berdiri, kemudian meninggalkan Mew diruang TV untuk masuk ke kamarnya.

Mereka saat ini tengah berada di apartement yang disewa Gulf bersama temannya. Yang katanya apartement yang sama dengan si gadis itu loh, tau kan? Padahal tidak kan ya, Gulf sama temennya nyewa apart ini karena kesibukan magang mereka. Eh salah server.

Back to story

Untungnya saat ini teman Gulf tidak ada. Sedang pulang kerumah orangtuanya. Jadi Mew bebas berada disini. Toh dia juga yang menyewa ini. Kalian kaget? Iya betul. Mew yang membayar sewanya. Apa sih yang tidak untuk Yai Nong na.

Back To Story (again)

"Ya ya sayang? Tunggu, jangan marah na, Phi hanya bercanda," Mew segera mematikan TV lalu bergegas menyusul Gulf.

Sesampainya di kamar, Mew melihat Gulf tengah duduk bersender di kepala ranjang dengan wajah cemberut. Semakin cemberut saat Gulf melihat Mew di pintu kamar. Mew tersenyum maklum melihat itu.

"Kenapa hm?" Mew menutup pintu kamar lalu duduk di samping Gulf yang tengah merajuk itu.

"Tidak," Gulf memalingkan wajahnya dari Mew.

"Ah apa karena bts tadi? Kamu lucu loh disana," Mew merangkul bahu Gulf manja.

"Phi tidak bisa menahan sebentar saja na? Huh kau membuat wajahku memerah saat itu, bagaimana jika para kru dan fans yang melihat menyadari itu? Itu bukanlah sandiwara melainkan Phi memang terbawa hasrat huh," Gulf menyembunyikan wajahnya dibahu Mew, malu.

"Ahaha bukannya itu terlihat lucu? Lagi pula aku cemburu melihatmu yang mempertontonkan pahamu na? Jadi Phi harus begitu agar pahamu tertutup." Mew mengacak rambut Gulf.

"Untuk apa kau cemburu hah? Itu kan pekerjaan Phi. Aku juga risih tapi tuntutan pekerjaan kita na." Gulf mendorong Mew menjauh.

"Hm pokoknya aku tidak suka," Gulf tiba-tiba berkata datar sembari menatap kerarah pintu.

"Khun Phi~ kita sudah membicarakan ini," Gulf berujar manja sembari memeluk bahu Mew.

"Hm ya," Ujar Mew datar.

"Phi ayolah~ aku juga sudah minta ijin mu melakukannya kan, jangan marah lagi na na na," Gulf merengek manja. Menggoyang-goyangkan bahu tegap Mew seperti anak kecil.

"Hm ya ya. Lagi pula aku sudah membuatmu malu dengan itu sudah cukup hahaha," Sifat jahil Mew kembali muncul. Dengan kesal Gulf melepaskan pelukannya lalu melipat tangan didada.

MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang