Gulf tengah duduk selonjor di sofa sembari terkikik geli membaca postingan fans. Bahkan tak jarang ia terbahak karenanya.
"Phi Gulf ada apa?"
Gulf menoleh pada Mew yang baru selesai mandi. Bahkan rambut Mew masih basah.
"Hehe Phi sini," Gulf melipat kakinya bersila. Mew pun duduk di sisi Gulf.
"Sini Gulf keringkan rambutnya."
Mew membiarkan Gulf mengusap rambutnya dengan handuk kecil. Ia kemudian meraih ponsel Gulf yang ternyata masih menampilkan postingan yang membuat Gulf terbahak tadi.
"Lihat Phi, mereka lucu sekali bukan haha. Tapi kok Phi bisa bilang begitu? Phi sengaja membuat Phi Phi Fans berfantasi liar ya?" Cerocos Gulf yang masih asik dengan kegiatannya mengusap rambut Mew dengan handuk.
Mew menahan tangan Gulf, lalu membawa tangan itu kedepan bibirnya untuk dikecup. Kemudian ditatapnya Gulf dengan pandangan teramat lembut.
"Benar Phi ingin menikahi Gulf. Benar Phi ingin memiliki Gulf. Tapi jika itu anak, Phi mengikuti kemauan Phi Gulf. Bukankah sama seperti postingan itu? Mereka bertanya pada Phi Gulf dan Phi Gulf jawab ingin bukan."
Gulf terdiam. Matanya berubah sendu.
"Tapi Phi Mew yang mengusulkan cara itu. Jadi Phi benar-benar ingin punya anak kan? Saat live kemarin juga Phi sangat antusias. Jika Phi bersama Gulf itu semua tak akan terjadi. Gulf tidak bisa-"
"Phi tidak pernah merasa pilihan Phi salah. Semua yang Phi pilih adalah pilihan terbaik dari yang baik."
Gulf membuang handuk di tangannya lalu memeluk erat leher Mew. Wajahnya tepat berada dileher bagian depan Mew, bahkan hidung Gulf bersentuhan langsung dengan jakun Mew.
Mew tersenyum melihat Gulf yang seolah mengatakan terima kasih. Direngkuhnya erat tubuh beraroma bayi itu.
"Nah lihat? Begini mau punya bayi? Dianya sendiri masih bayi." Goda Mew yang dibalas tatapan kesal Gulf.
"Gulf bukan bayi Phi. Huh Phi tahu? Selama kita bersama image manly benar-benar hilang dalam diri Gulf."
"Phi tahu. Bukankah bagus? Ah tidak bagus, jadi banyak yang melirik Phi Gulf. Bahkan yang kini ShipGhost Phi Gulf bertambah banyak."
Gulf memutar matanya bosan. Lagi-lagi Mew membahas yang membuatnya tersulut cemburu sendiri.
"Nah lihat siapa tadi yang mengebut Gulf bayi? Bahkan sendirinya hanya anak-anak yang masih suka merajuk." Cibir Gulf sembari menggigit gemas jakun Mew. Membuat Mew terpekik kaget.
"Oih Phi Gulf!"
"Hehe. Ah ya Phi, mungkin saat ini membicarakan anak terlalu dini untuk kita. Gulf tidak mau memikirkan hal berat-berat dulu. Gulf ingin menjadi satu-satunya yang bisa manja pada Phi Mew." Gulf mendongak dan memamerkan cengiran lucunya.
"Uh pintarnya. Baiklah, Alexander dan Natasha bisa kita bahas nanti. Dan ya hanya Tua-Aeng Phi ini yang akan Phi manjakan." Mew menggigit gemas hidung mancung Gulf.
Keduanya tertawa lepas. Kemudian mempererat pelukan masing-masing.
Karena semenjak live bersama kemarin keduanya belum sempat bermanja. Terlebih Mew yang kini super sibuk. Membuat Gulf terlampau rindu.
Harusnya mereka bertemu di Condo Mew, namun Mew tak ingin si bayi lelah ketempatnya. Jadinya ia yang menghampiri si bayi.
.
.
Gulf tengah tiduran di paha Mew yang tengah membawa buku. Kacamata bertengger manis di hidung mancung Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf
Short StoryMewGulf's Zone ! Warning : kumpulan kehaluan Penulis tertuang disini ! One Shoot ✔️ Two Shoot ✔️ Three Shoot✔️ "MGPFG" 👄👁️👄