After Live (Destiny Clinic 2)

6.7K 639 65
                                    

Sepanjang live berlangsung Gulf kerap kali menoleh pada Mew. Ia khawatir akan sang Phi yang tengah sakit. Gulf bahkan terang-terangan mengatakan ia akan lebih banyak menjawab agar Mew tak perlu banyak bicara, ia mengkhawatirkan kesehatan Mew.

Walaupun Mew sudah berkali-kali mengatakan ia baik-baik saja ketika tadi di belakang stage, tetap saja Gulf khawatir. Terlebih mata sayu Mew sangat ketara walau Mew sangat pandai menyembunyikannya.

Hingga sampai Live mereka selesai, Gulf masih harus menahan diri agar tak menerjang Mew. Karena masih di kawasan banyak media dan penggemar.

Mew dan Gulf saat menuju ruang ganti masih bersama, namun tetap ada pihak penyelenggara mengikuti. Karena penggemar yang datang cukup banyak.

Sesampainya diruang ganti hanya ada mereka dan para manager. Gulf langsung saja mendekati Mew yang tengah duduk dengan mata terpejam.

"Phi oke?"

Gulf duduk disamping Mew dan mengusap keringat dingin didahi Mew.

"Um? Phi oke," jawab Mew berusaha tegas tak mau terlihat sakit.

Gulf menatapnya datar. Ditepuknya pundak Mew pelan, kemudian ia beranjak mendekati Phi Best dan Phi Stu yang masuk bersama.

"Phi apakah Phi Mew ada jadwal lagi? Bisakah ia langsung pulang untuk beristirahat?" Tanya Gulf langsung setelah berada didekat para manager.

"Ten-"

"Phi tak apa Yai Nong, Phi hanya akan ke kantor seben-"

"Bisa Phi?" Potong Gulf tak ingin mendengarkan Mew.

Phi Best dan Phi Stu menatap keduanya hangat. Dengan langkah santai, Phi Stu mendekati Mew dan menepuk pundaknya.

"Nong Gulf benar Phi, aku dan yang lain bisa mengurusnya. Hanya pekerjaan kecil seperti biasa. Phi harus istirahat,"

Mendengar itu mata Gulf berbinar senang. Kemudian dengan cepat ia menoleh kearah Phi Best. "Phi aku akan pulang bersama Phi Mew na? Aku-"

"Maaf Nong. Phi tau maksudmu baik, tapi Phi Mew harus istirahat bukan? Dan kalau kalian pulang bersama akan mengundang berita simpang siur." Potong Phi Best yang diangguki Phi Stu.

Gulf hanya mengangguk paham dan menundukkan kepalanya. Melihat sepatunya.

"Phi Gulf bisa bantu Phi berganti pakaian?" Suara Mew kembali terdengar setelah beberapa saat keheningan melanda.

"Aku bis-"

"Aku akan berbicara pada Gulf dulu. Tak akan lama, setelah kami berganti baju kita akan langsung pulang." Tukas Mew pada managernya.

Para manager pun mengangguk paham. Kemudian meninggalkan ruang ganti.

Gulf mendekati Mew. Membuka kemeja Mew dengan hati-hati.

"Sayang?" Panggil Mew lembut.

"Hm?" Jawab Gulf, matanya fokus pada kemeja Mew yang tengah ia lepaskan dari pemilik tubuh.

"Phi Gulf?"

"..."

Gulf yang telah berhasil melepaskan kemeja Mew pun segera memakaikan Mew sweaternya. Lalu berlanjut mengganti celana Mew. Mew hanya diam memperhatikan.

Setelah selesai dengan baju dan celana Mew, Gulf merapikan rambut Mew. Memakaikan kupluknya agar Mew tak kedinginan. Saat itulah baru Mew bisa menatap mata Gulf. Dan benar saja mata itu memerah, tanpa diberi tahu pun Mew tahu apa penyebabnya.

Gulf kemudian berganti pakaian. Sedikit menjauh dari Mew.

"Sayang kemari," panggil Mew.

Gulf yang sudah berganti pakaian pun menurut. Duduk disamping Mew.

MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang