Jealous 5

8.1K 638 110
                                    

"Phi Gulf sayang, Phi up foto tanpa atasan ya? Untuk brand sayang😘"

Send to Yai Nong⚽

Lima menit berlalu namun Gulf juga belum membalas pesan Mew. Mew yang sudah di preteli sang manager pun kembali mengirimi Gulf pesan.

"Sayang Phi up ya, Nong Stu sudah diteror pemilik brand karena belum Phi up. Segera telepon Phi jika sudah santai na😘 Love You❤️"

Usai mengirim kembali pesan, Mew langsung membuka laman IG dan memposting fotonya. Setelahnya ia kembali menyibukkan diri pada ipadnya. Juga fokus pada managernya yang tengah menjelaskan mengenai penjualan Single nya yang sudah mulai bisa di pesan.

Notifikasi spesial masuk, namun karena tengah fokus Mew yang menyadari. Ponselnya hanya bergetar sekali dan tak ada getaran lagi.

.

.

"Aarrgghhhhh!!"

"Nong Gulf jangan rusak tatanan rambutmu! Astaga aku tidak akan menemanimu ke salon lagi jika rambutmu rontok ya!"

"Ggrrhhhhh. Apa lagi jadwalku Phi? Aku lapar, serasa ingin memakan orang saking laparnya." Ketus Gulf kemudian melenggang menuju mobil. Saat ini mereka tengah istirahat makan, dan Gulf tiba-tiba bersikap aneh serta kembali lapar?

"Ada ap-"

"Lihatlah postingan Mew, tanpa dibilang kita tahu bocah itu kenapa." Potong Phi Bermb sembari terkekeh pelan.

"Sepertinya sebentar lagi kita akan diteror oleh Mew karena sepertinya Nong tidak memperdulikan ponselnya." Ujar Phi Best sembari menunjukkan ponsel Gulf yang mati ditangannya.

"Lalu dia ke mobil duluan ada apa?"

"Dia membawa tas berisi gamenya,"

"Ah baiklah. Sebaiknya kita susul sebelum bocah itu semakin merajuk."

Kedua manager itupun menyusul si bayi yang tengah merajuk. Cepat atau lambat mereka akan dipusingkan oleh masalah pasangan yang tak berlabel itu.

.

.

Dalam perjalanan ketara sekali aura suram yang di keluarkan Gulf. Alisnya bertekuk jelas, walaupun tengah memainkan game dan ia menang.

"Ekhem. Nong pulang sendiri atau Phi antar?" Tanya Phi Best hati-hati. Sebab mereka sudah sampai di rumah Phi Bermb. Biasanya Phi Best akan menemani Gulf sampai kerumah dengan kendaraannya, memastikan Gulf menyetir dengan benar.

"Aku akan ke condo saja Phi. Nanti jika ada yang bertanya aku dimana, bilang saja di rumah Mae na." Datar Gulf. Ia semakin kesal tampaknya.

Phi Best dan Phi Bermb tentu saja sangat tahu siapa orang yang di maksud Gulf. Dan mau tak mau mereka harus menuruti atau bocah itu akan merajuk padanya.

"Baiklah, hati-hatilah menyetir oke? Jika ada apa-apa langsung hubungi Phi. Ponselmu sudah Phi cas tadi dalam perjalanan," jelas Phi Best.

"Khab Phi. Terima kasih. Gulf pulang dulu,"

Mobil Gulf melaju, meninggalkan kediaman Phi Bermb.

"Kau yakin akan bilang begit-"

Kring kring

"Bahkan dia sudah menelpon, dan ya seperti yang dikatakan bayi itu atau kita akan mendapat masalah besok karena dia merajuk.." jelas Phi Best, yang membuat Phi Bermb mengangguk.

"Aku akan masuk dulu, angkat lah kemudian segera masuk. Ambil dulu jadwal besok sebelum pulang," jelas Phi Bermb yang diangguki Phi Best.

Phi Best pun langsung mengangkat ponselnya, orang diujung sana langsung menyerbu nya dengan kepanikan luar biasa.

MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang