Jealous 4

8.8K 679 67
                                    

Mew menyetir sendiri menuju Condonya. Karena hari ini sangat padat dengan pemotretan membuat Mew malas pulang kerumah. Ia hanya ingin cepat-cepat sampai di condo nya dan langsung membersihkan diri kemudian tidur.

Ditengah fokus menyetir, sesekali Mew mengecek ponselnya. Pesannya satupun belum di balas oleh kucing kesayangannya. Sejak satu jam yang lalu bahkan teleponnya tak diangkat.

"Apa mungkin sudah tidur? Hm tumben sekali, bahkan belum jam 12 malam," gumam Mew kemudian kembali fokus pada jalanan. Berharap nanti ketika di Condo ia sudah mendapat kabar dari sang kesayangan.

Tak berapa lama kemudian Mew pun sampai. Kemudian naik dan berjalan santai menuju lantai dimana kamarnya terletak.

Menekan pin kemudian membuka pintu dan membuka sepatu. Keadaan gelap gulita karena memang Mew matikan semua lampu.

Ceklek

"Oh Tuhan!! Yai Nong!" Mew tersentak kaget mengusap dada tatkala Gulf berdiri tepat di depannya dengan um aura Type?

"Kau membuat Phi hampir jantungan sayang," tutur Mew masih dengan nafas memburu karena kaget. Keringat dingin bahkan menetes dari pelipisnya.

"Ada apa? Tidak boleh aku disini? Aku bisa pulang kalau tidak boleh. Permisi," sentak Gulf hendak memakai sepatu.

"Hei ada apa? Apa ada yang membuat Yai Nong kesal?" Mew langsung menarik Gulf dan memeluk pinggangnya.

"Ya. Dan sekarang aku merasa Type ingin keluar ke permukaan." Datar Gulf, kemudian menyentakkan tangan Mew dan berjalan menuju sofa. Duduk disana.

"Apa orang itu Phi?"

Mew mengikuti Gulf setelah tadi ia membuka sepatunya. Duduk di samping Gulf dan berusaha membuat bocah yang tengah kesal itu tak semakin kesal.

"Tidak. Dia-"

Drrttt drrttt

Phi Best is calling

"Sayang besok ada jadwal bukan? Phi Best menelpon,"

"Ada apa? Aku tidak boleh disini walaupun besok ada jadwal? Baiklah Mr CEO aku akan pulang dan tidak mengganggu istirahatmu."

Gulf hendak berdiri namun Mew langsung kembali memeluknya dan menarik Gulf untuk duduk dipangkuannya.

"Lepas. Aku mau pulang." Datar Gulf.

"Hei maafkan Phi. Bukan begitu maksud Phi sayang."

"Hm lepas aku akan pulang."

"No. Temani Phi, Phi kedinginan. Phi ingin memelukmu ketika tidur," Mew mengeratkan pelukannya pada pinggang Gulf. Hidungnya menghirung tengkuk Gulf secara intens. Membuat Gulf cukup meremang nafas hangat itu menerpa tengkuknya.

"Oh dingin? Ku lihat banyak sekali buka-bukaan. Tidak sekalian saja semua dibuka. Akan lebih hangat bukan. Tunjukan saja semua. Aku serius."

Mew tertawa kecil dipunggung Gulf.

"Cemburu hum?"

"Apa? Sama sekali tidak."

"Ho benarkah? Tidak cemburu?"

"Besok semuanya saja ya. Sisakan saja celana dalam. Ah model celana dalam saja. Dan aku akan menjadi Type selamanya."

Mew terbahak. Membuat Gulf mendelik kesal.

Plak

"Aku serius Tuan Suppasit!" Galak Gulf setelah menampar kuat paha Mew. Yang membuat Mew terpekik kesakitan.

MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang