SCHOOL - 04

1.2K 76 0
                                    

AKHIRNYA Kayla sampai didepan rumahnya. Selama perjalanan Kayla hanya mengeluarkan suara untuk menunjukan arah menuju rumahnya, selebihnya mereka hanya diam. Biasanya, Dylan yang hobinya berbicara kini menjadi diam, karena Dylan merasakan ada yang berbeda dari dirinya saat dekat dengan adik kelasnya ini. Padahal ia baru saja bertemu, walaupun Dylan sempat melihat Kayla yang tadi duduk di tribun saat Dylan latihan basket.

"Makasi ya kak" Ucap Kayla setelah turun dari motornya Dylan.

"Santai aja" Balas Dylan.

"Mau masuk dulu kak?" Tanya Kayla sopan.

"Lain kali aja, lagian ini udah sore juga... Kalo gitu gue duluan ya" Ucap Dylan.

"Yauda... Hati hati ya kak Dylan" Ucap Kayla.

Dylan mengangguk, lalu ia melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Kayla.

Setelah Dylan tidak terlihat, Kayla memasuki rumahnya itu dan menuju kamarnya yang berada di lantai 2.

"Hari pertama sudah selesai" Gumam Kayla sambil meletakan ranselnya diatas meja belajarnya.

"Mending aku mandi dulu, gerah nih" Gumamnya lagi sambil memasuki kamar mandi.

Di sisi lain, Meira sedang memilih buku yang ia akan beli di gramedia ini. Ia sangat senang sekali membaca novel, mangkanya ia sekarang berada di rak khusus novel.

"Mei, lo nyari buku apaan sih?" Tanya Farrel yang sudah mulai bosan.

"Gue tuh... Lagi nyari novel tentang Cinta segitiga gitu" Ucap Meira tanpa menoleh.

"Gak bosen apa? Di rumah lo itu penuh novel novel tentang Cinta segitiga atau apalah itu sejenisnya" Omel Farrel.

"Rel, lo bisa diem ga si?" Ucap Meira.

"Lo-" Ucapan Farrel terpotong oleh Meira.

"Kenapa lo kalo lagi sama gue pasti nyerocossss mulu, kalo lagi ngobrol sama orang lain pasti cuek" Tanya Meira.

Farrel hanya diam tidak menjawab pertanyaan Meira.

"Nah diem kan pasti" Gumam Meira sambil melanjutkan mencari novel.

"Kayak nya ini seru deh.... Rel bentar ya, gue bayar dulu" Ucap Meira sambil membawa dua buah buku novel ke meja kasir.

Farrel hanya memutar bola matanya malas, lalu mengekori Meira yang berjalan ke meja kasir.

"Jadi 150rb" Ucap mba kasir sambil memasukan novel yang sudah dibeli oleh Meira kedalam paperbag.

"Ini mba" Ucap Meira setelah mengeluarkan uangnya dari dompet.

"Terimakasih, selamat datang kembali" Ucap mba kasir.

Meira mengambil paperbag itu lalu berjalan kearah Farrel yang sedang menunggunya didepan eskalator .

"Ayo Rel" Ucap Meira.

Meira dan Farrel menuruni eskalator dan menuju parkiran.

Selama perjalanan mereka berdiam, Farrel fokus menyetir, sedangkan Meira membaca novel yang barusan ia beli.

"Mei" Panggil Farrel saat Meira turun dari motor.

"Kenapa Rel?" Tanya Meira.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo" Ucap Farrel dengan nada serius.

"Ini kan lagi ngomong" Ucap Meira.

"Gue serius Mei" Ucap Farrel.

"Gue suka sama lo" Ucap Farrel.

"Yaampun Rel.... Lo itu udah berapa kali ngomong kaya gitu ke gue, bercanda mulu lo, yauda ah gue masuk ya bye" Ucap Meira menghiraukan perkataan Farrel tadi.

Meira masuk kedalam rumahnya lalu menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya.

"Lo kenapa sih Mei... Gue beneran suka sama lo dari dulu" Gumam Farrel sambil memakai helm nya dan melajukan kearah rumahnya yang tak jauh dari rumah Meira.

Dibalik jendela kamar, Meira memandang sendu kearah Farrel yang sudah melajukan motornya.

"Maaf ya Rel... Gue gabisa bales Cinta lo, karna gue cuma nganggep lo sebagai sahabat, gak lebih" Gumam Meira.















Next

Remaja | Complete ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang