SCHOOL - 46

532 33 2
                                    

DISINILAH mereka sekarang, didepan pintu UGD. Amanda dan juga Farrel sedang ditangani oleh dokter di UGD. Sedangkan yang lainnya hanya bisa menunggu diluar sambil berdo'a.

"Ren, maafin aku ya gar-" Ucapan Kayla terpotong.

"Lo bisa diem gak?" Tanya Rendy, dengan tatapan yang penuh amarah.

"Udah kay" Ucap Dylan sambil menarik pelan Kayla dari Rendy.

Tidak Lama, Stella dan Ervan datang dan langsung menanyakan bagaimana kabar mereka.

"Kita baik baik aja" Jawab Reza.

"Tapi, Farrel sama Manda.... " Ucap Dylan sambil melirik ke arah pintu yang bertuliskan UGD.

"Yaallah... Kenapa bisa kaya gini sih?" Tanya Stella sambil duduk disebelah Dylan.

"Lo udah hubungin keluarga Manda?" Tanya Dylan.

"Udah, kak Mentari lagi otw kesini" Balas Stella.

"Kay, kenapa bisa kaya gini?" Tanya

Kayla, gadis itu menjelaskan semuanya pada Stella.

"Tasya?!" Gumam Stella.

Kayla mengangguk.

"Ren sabar" Ucap Ervan menenangkan.

"Gimana gue bisa sabar?! Coba aja gue gak ngajak Manda jalan jalan, gak bakalan kayak gini!" Marah Rendy.

"Iya ren...ini bukan sepenuhnya salah lo gue ngerti, lo cuma mau ngehibur cewek lo biar gak jenuh... Gue ngerti" Balas Ervan sambil mengusap punggung Rendy.

"Itu salah aku... Coba aku-"

"Udah gue bilang lo jangan ngomong!" Ucap Rendy pada Kayla.

"Rendy" Ucap Dylan.

Rendy menghela nafasnya kasar.

Akhirnya, Dokter pun keluar dari UGD dan beberapa perawat mendorong ranjang yang terdapat Amanda sedang pingsan ditemani beberapa alat bantu untuk bertahan hidup.

"Begini... Keadaan pasien bernama Alfarrel, sudah membaik... Luka nya juga tidak terlalu parah nanti kami akan pindahkan ke ruang rawat inap" Ucap Dokter.

"Amanda dok?" Tanya Stella dengan sendu.

Rendy sebenarnya tidak siap mendengar penjelasan dari dokter, melihat Amanda yang dibawa perawat tadi, Rendy semakin yakin bahwa Amanda tidak baik baik saja.

"Pasien mengalami luka tusuk yang cukup dalam akibat tusukan pisau tersebut pasien mengalami pendarahan yang cukup banyak dan harus mendapatkan donor darah, sekarang pasien harus dipindahkan ke ruangan ICU untuk mendapatkan perawatan lebih" Jelas Dokter mebuat Rendy melemas begitupun dengan Stella.

"Donor darah dok?" Tanya Kayla.

"Iya, pihak rumah sakit kehabisan untuk golongan darah pasien, karena sangat langka... Jadi kami harus menunggu dan mencari siapa yang akan menjadi pendonor untuk pasien"

"Golongan daranya apa dok?" Tanya Dylan.

"O negatif" Jawab Dokter.

"Kalau begitu saya permisi...pasien harus segera ditangani" Lanjut Dokter sambil meninggalkan mereka.

"Gue AB" Gumam Stella.

"Gue O tapi bukan negatif" Ucap Dylan.

"Disini gak ada golongan darah O negatif?" Tanya Ervan.

Semuanya menggeleng termasuk Rendy. Ia hanya diam sambil menatap dengan tatapan kosong.

"Gimana keadaan Amanda?" Tanya Mentari yang baru saja datang dengan wajah panik.

"Manda harus dapet donor darah kak" Jawan Stella.

"Terus? Udah ada?" Tanya Mentari lalu Stella menggelengkan kepalanya.

"Dokter nya mana?" Lanjut Mentari.

"Lagi nanganin amanda di ICU" Jawab Dylan.

"Amanda masuk ICU?" Ulang Mentari.

"Kak.. Gue-"

"Ini bukan salah lo Ren, jadi lo gausah merasa bersalah gitu... Ini udah takdir" Potong Mentari sambil tersenyum pada Rendy.

"Kalo gitu, gue mau nemuin dokter dulu" Pamit Mentari lalu meninggalkan mereka.

"Tasya" Gumam Rendy yang dapat didengar oleh Ervan karena disebelahnya.

"Iya gue ngerti Ren" Balas Ervan sambil merangkul Rendy.

"Ini salah aku... Kenapa aku harus cari masalah sama kak Tasya.. Jadinya-"

"IYA INI EMANG SALAH LO!" Teriak Rendy.

"KALO LO GAK JADIAN SAMA FARREL! MUNGKIN FARREL GAAKAN MASUK RUMAH SAKIT! CEWEK GUA JUGA GAK BAKALAN KAYAK GINI!" Lanjut Rendy.

"RENDY!" Ucap Dylan.

"Bela aja terus! Lo belain dia karna lo suka sama dia kan?!" Ketus Rendy.

"Ren.. Ini rumah sakit" Ingat Alvino.

"Gua gak peduli, mau ini rumah sakit mau ini kuburan gua gak peduli, jelas jelas kalo terjadi apa apa sama mereka berdua... Gua gak bakalan tinggal diem!" Ucap Rendy lalu meninggalkan mereka.

"Rendy" Panggil Dylan.

"Biar gue susul" Ucap Ervan lalu menyusul Rendy.

















Yaampun gais rumit gini ya cerita gue:/

Btw, jangan lupa vote ya...

Gatau cerita gue yg satu ini beresnya kapan hahaha:D

Happy reading

Enjoy~



Remaja | Complete ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang