DUA hari setelah Amanda dipindahkan ke ruang rawat inap. Akhirnya cewek itu perlahan membuka matanya dan merasakan nyilu pada perutnya. Ia meringis sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.
Dia menatap ke sekeliling ruangan. Tidak ada siapapun disini. Hanya dia seorang diri yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit.
"Kenapa gue bisa ada disini?" Gumamnya sambil mengingat ngingat kejadian sebelumnya.
"Tas....ya" Gumamnya lagi.
"Gara gara dia gue jadi masuk rumah sakit!" Geram Amanda.
Lalu Amanda menghela nafasnya sambil mengubah posisinya menjadi duduk. Dan meringis lagi karena jaitan di perutnya itu.
Ceklek
"Amanda?" Amanda pun menoleh ke sumber suara.
"Astaga Manda?! Lo udah sadar?!" Heboh Stella sambil menghampiri sahabatnya itu.
"Ck, lebay banget sih lo" Ucap Amanda.
"Yaampun manda! Ini pas udah satu bulan, lo sadar dari koma!" Heboh Stella.
"Bentar gue panggil dokter dulu ya" Ucap Stella tapi tanggannya ditahan oleh Amanda.
"Gak usah" Tahan Amanda lalu melepaskan tangannya yang tadi menahan Stella.
"Eh tapi lo harus di periksa dulu" Ucap Stella sambil berlari untuk memberitahu dokter.
"Yaelah" Gumam Amanda.
Tidak lama, dokter pun datang dan langsung memeriksa keadaan Amanda.
"Keadaannya mulai pulih... Tapi jangan banyak gerak dulu ya... Soalnya jaitan bekas luka tusukan itu belum sepenuhnya kering" Jelas Dokter.
"Makasih dok" Balas Amanda dan Stella.
"Baik, kalau begitu saya permisi" Ucap Dokter sambil meninggalkan ruangan.
Stella menatap Amanda tanpa mengatakan apapun. Amanda yang merasa dirinya ditatap pun menoleh.
"Apa?" Tanya Amanda.
"Gue gak tau lagi harus ngucapin apa" Ucap Stella masih menatap Amanda.
"Aduh....stel gausah natep gue kek gitu" Kesal Amanda.
"Lo tau Man? Gue sedih banget pas lo koma" Ucap Stella.
Amanda hanya memasang ekspresi datarnya sambil menatap Stella.
"Apalagi kak Mentari man... Sekarang dia dirawat juga" Ucap Stella membuat Amanda menaikan sebelah alisnya.
"Dia yang udah donorin darah buat lo" Lanjut Stella.
Amanda membelalakan matanya mendengar ucapan dari Stella.
"Dia gila apa? Udah jelas jelas dia kekurangan darah-"
"Dia pengen adik satu satunya itu hidup" Potong Stella.
"Kalo gue hidup trus dia mati ,sama aja!" Ucap Amanda.
"Tolong bilangin makasih" Lanjut Amanda.
"Ya lo bilang sendiri lah bego" Ucap Stella.
Amanda hanya diam dan membuang muka ke arah jendela.
"Masih aja gengsi" Ucap Stella.
"Man... Udahlah baikan aja sama kakak lo, lagian-"
"Lo gak lupa? Dia udah bikin cowok gue meninggal" Ucap Amanda tanpa menoleh.
"Tapi gue udah lupain kejadian itu" Ucap Amanda.
Amanda menoleh dan menatap Stella.
"Gue perlu waktu" Lanjut Amanda.
Stella menghela nafasnya.
"Man, gue yakin Danial gak bakalan ngelakuin itu kalau kakak lo ga butuh bantuan" Ucap Stella.
"Kalo lo terus terusan musuhan sama kakak lo sendiri... Danial bakalan sedih Man, lo masih inget kan apa yang dibilang sama Danial waktu terakhir kalinya?" Ucap Stella.
"Jangan pernah salahin kak Mentari" Lanjut Stella.
"Udahlah stel, gue gak mau keinget yang dulu dulu lagi" Ucap Amanda sambil menepis bayangan yang kini datang tiba tiba.
"Gue tau Danial itu fist love lo Man, tapi lo juga jangan lupain kakak kandung lo" Ucap Stella.
"Kalo kak Mentari waktu itu gak pergi, mungkin Danial masih hidup kan?" Tanya Stella.
"Dan kalo misalnya kak mentari beneran gak pergi, mungkin dua duanya meninggal, dan lo kehilangan dua orang yang lo sayang" Lanjut Stella.
"Ini bukan salah kakak lo Man, ini salah si penculik yang udah mau ngebunuh kakak lo" Ucap Stella.
Bukan Amanda kalau hatinya luluh seketika mendengar ucapan Stella. Amanda masih tidak terima dengan kejadian dua tahun lalu.
"Btw, Rendy sama yang lain lagi otw kesini" Ucap Stella setelah membaca pesan dari Rendy.
"Rendy siapa?"
Halo...
Jangan lupa buat vote ya~
See you papai~
Lopyu~
Hihihi:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja | Complete ✅
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA YUK:)] Kisah Cinta Remaja Cinta segitiga memang sudah biasa. Cinta segiempat? Emang ada? Ada, buktinya ini yang dialami oleh 4 orang murid SHS. Farrel si jutek yang menyukai si ceria Meira, tetapi Meira malah menyukai Dylan sang...