FARREL mengerjapkan matanya berkali kali, ia baru sadar siang ini. Saat dia terbangun, ia tahu ini berada di rumah sakit karena dari bau bau nya memang bau khas rumah sakit.
Ia merasakan pening di kepalanya, setelahnya ia mengingat kejadian kemarin pulang sekolah.
"Kayla" Gumam Farrel.
Ceklek
"Farrel, kamu udah sadar?" Senang Laura.
"Ma.. Kayla"
"Kayla sama bundanya nanti habis maghrib kesini sayang, bentar ya mama panggil dokter dulu" Ucap Laura.
Tidak lama, dokter pun datang dan langsung memeriksa keadaan Farrel.
"Alhamdulillah... Kondisi anak ibu sudah mulai membaik, jangan dulu banyak gerak dan tetap istirahat ya dek" Ucap Dokter.
"Makasih dok" Senang Laura.
"Kalau begitu saya permisi" Pamit Dokter sambil meninggalkan ruangan.
"Kamu gapapa?" Tanya Laura.
"Enggak Ma, cuma masih pusing sedikit" Balas Farrel.
"Yaudah kamu istirahat" Ucap Laura.
Disisi lain, Amanda masih setia menutup matanya di ranjang ICU. Dia belum sadarkan diri dari kemarin, padahal tadi pagi ia sudah melakukan transfusi darah.
Mentari hanya bisa melihat adiknya itu dari luar jendela ruang ICU. Ia menghela nafasnya lesu melihat adiknya yang belum juga sadarkan diri.
Tiba tiba, Mentari melihat garis yang awalnya zigzag, kini menjadi lurus dan mengeluarkan suara nyaring didalam sana.
"DOKTER!"
---
Sore ini, Stella sedang makan di cafe yang tidak jauh rumah sakit bersama Ervan, Rendy, Adit, Dylan, Alvino dan Reza. Mereka disini sambil menunggu jam besuk.
"Ren, makan dulu baso nya" Ucap Adit.
"Jangan ngelamun terus" Ingat Dylan.
"Gue gak mood makan" Acuh Rendy.
"Rendy, lo dari kemaren malem belom makan lho, tadi juga belom sarapan kan?" Ucap Ervan.
"Nanti lo sakit" Ucap Alvino.
Tapi Rendy tidak merespon mereka sama sekali, ia hanya memainkan sendok dan garpu sambil melamun.
"Rendy" Panggil Dylan.
"Apa?"
"Makan" Tekan Dylan.
"Iye" Balas Rendy, dengan malas ia memakan basonya.
"Kata tante laura, farrel udah sadar tadi siang" Ucap Dylan.
"Alhamdulillah.... "
"Stel, lo udah dapet kabar dari kak Mentari?" Tanya Ervan.
"Tadi siang kak mentari ngabarin, Amanda belum sadar" Gumam Stella yang masih dapat didengar.
"Kita berdo'a aja, supaya Amanda cepet sadar" Ucap Reza.
Setelah itu, ponsel Stella berdering. Dan menampilkan nama 'Kak Mentari'.
"Kak mentari nelfon" Ucap Stella.
"Loudspeaker " Titah Dylan.
Lalu Stella mengangguk.
"Halo kak?"
"Hiks hiks hiks... "
"Kak?"
"Stel... Amanda... "
"Amanda kenapa kak?"
"Amanda meninggal"
Rendy menghentikan aktivitasnya yang sedang makan. Lalu menatap Stella.
Halo gais.
Jangan lupa buat voment ya
Jangan sider dong please huhu:(
Buat yng udh vote makasii yaaa:)
Lopyu~
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja | Complete ✅
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA YUK:)] Kisah Cinta Remaja Cinta segitiga memang sudah biasa. Cinta segiempat? Emang ada? Ada, buktinya ini yang dialami oleh 4 orang murid SHS. Farrel si jutek yang menyukai si ceria Meira, tetapi Meira malah menyukai Dylan sang...