AMANDA dan Stella masuk kedalam cafe dan tidak sengaja Stell melihat Dylan yang duduk sendirian di meja pojok.
"Eh man! Itu kak Dylan bukan sih?" Tanya Stella sambil menunjuk ke arah pojok.
"Iye emang kenapa?" Tanya Amanda.
"Bentar bentar, tadi diluar ada si nene lampir, terus didalem ada kak Dylan, lo ngerasa aneh gak sih?" Ucap Stella.
"Ya mungkin aja.... Cuma kebetulan" Ucap Amanda.
Amanda berjalan mencari tempat duduk yang kosong diikuti Stella.
"Tapi disini gaada temennya si nenek lampir, kak Dylan juga sendirian tadi" Bingung Stella sambi duduk.
"Lo mau pesen apaan?" Tanya Amanda tanpa menggubris ucapan Stella.
"Gue kaya biasa aja" Ucap Stella.
"Gue pesen dulu" Ucap Amanda sambil berjalan.
"Aneh deh gue" Gumam Stella.
Tak lama Amanda datang sambil membawa nampan berisikan minuman yang mereka pesan.
"Ngapa lo?" Tanya Amanda sambil duduk.
"Gue masih aneh aja gitu, kenapa bisa ada nenek lampir terus ada kak Dylan juga? Masa iya kebetulan? Gue curiga" Ucap Stella.
"Lo itu terlalu lebay tau gak?" Ucap Amanda sambil meminum minuman yang ia pesan.
"Gue takutnya ada hal apa gitu.... " Ucap Stella.
"Yauda sih jangan terlalu dipikirin" Ucap Amanda sambil memakan kentang goreng.
"Btw, lo sama rendy gimana?" Tanya Stella.
"Ga gimana gimana" Jawab Amanda sambil memainkan ponselnya.
"Lo tuh niat pacaran ngga sih?" Tanya Stella.
"Enggak" Balas Amanda cuek.
"Yaampun.... Terus kenapa lo terima tuh si Rendy?" Tanya Stella gemas.
"Gatau juga gue" Jawab Amanda.
"Astagfirullah.... " Pasrah Stella.
Amanda menatap Stella.
"Kenapa?" Tanya Stella yang bingung.
"Si Farrel-" Ucapan Amanda terpotong.
"Kak Farrel manda!" Ralat Stella.
"Ya... Itulah pokoknya, emang jadian sama si Kayla?" Tanya Amanda.
"Hah? Jadian?" tanya Stella.
Amanda memperlihatkan chatingan ia bersama Rendy pada Stella.
"Seriusan ini?" Tanya Stella.
"Mana gue tau" Ucap Amanda sambil memainkan ponselnya kembali.
"Kalo beneran jadian, bukannya si Kak Farrel sukanya sama Meira?" Tanya Stella.
"Bosen kali gaada respon sama si Meira nya" Jawab Amanda.
Stella menoleh kearah samping kanannya dan melihat Dylan sedang menelepon.
"Man gue ke toilet bentar ya" Ucap Stella yang diangguki oleh Amanda.
Stella berjalan mendekati Dylan yang sedang menelepon.
Ia duduk didekat meja Dylan supaya bisa mendengarkan apa yang dibicarakan olehnya.
"Oke gue setuju sama rencana lo" Ucap Dylan yang sedang menelepon.
"Tapi lo yakin rencana nya berhasil?" Tanya Dylan.
"Yaudah besok jam istirahat ketemuan di taman belakang sekolah" Ucap Dylan.
"Tuh kan bener" Gumam Stella sambil kembali ke meja Amanda.
"Gue yakin kak Dylan sama si nene lampir ngerencanain sesuatu" Ucap Stella pada Amanda.
"Maksud lo?" Tanya Amanda bingung.
"Gue tadi denger kak Dylan lagi nelepon, trus ngomongin rencana rencana gitu, katanya besok kak Dylan bakal ketemuan sama orang yang dia telepon di taman belakang sekolah, siapa lagi coba kalo orang itu bukan nene lampir?" Tanya Stella.
"Heran gue ama lo, yang gitu lo pikirin" Acuh Amanda sambil kembali memainkan ponselnya.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja | Complete ✅
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA YUK:)] Kisah Cinta Remaja Cinta segitiga memang sudah biasa. Cinta segiempat? Emang ada? Ada, buktinya ini yang dialami oleh 4 orang murid SHS. Farrel si jutek yang menyukai si ceria Meira, tetapi Meira malah menyukai Dylan sang...