"Udah sana duduk aja, katanya sakit" Ujar Changbin yang melihat Sena membantunya membereskan barang-barang mereka di gudang.
"Bt liat Hyunjin" Gumam Sena, lalu Changbin tertawa pelan.
"Di sabarin terus, nanti kalau Hyunjin udah suka sama lo, lo tinggalin"
"Gue bukan orang yang kayak gitu bin. Huhh, bisa gila gue"
Changbin mendengus kecil "Sen, mending sama gue aja"
Sena menoleh "emangnya lo suka sama gue?" Tanya Sena, dan Changbin mengangguk.
"Ihh, makasih. Terharu" Lirih Sena seraya memeluk Changbin sejenak.
"Gue kira kalian semua sebel sama gue" Ujar Sena, lalu Changbin menggeleng.
"Siapa bilang?"
"Keliatan dari muka lo semua, apalagi Jeno. Kayaknya sebel banget sama gue"
"Maklumin aja dia, kita udah kayak keluarga masa iya sebel-sebelan. Udah ayo keluar, udah selesai"
Changbin dan Sena pun keluar dari gudang, melihat Jisung yang tengah menatap kesal pada Yohan. Sementara Yohan terus tertawa.
Sena menghampiri Jisung di ruang tengah "jangan gangguin Jisung" Sena memperingati.
"Dia udah ngerjain tugas matematikanya 20 soal, tapi malah salah ngerjain, harusnya halaman 12, malah ngisi halaman 22" Ujar Yohan seraya menahan tawa, sementara Jisung masih terlihat kesal.
"Males banget ngerjain lagi, susah" Keluh Jisung, lalu Sena duduk di samping Jisung.
"Sini, gue yang kerjain" Ujar Sena seraya mengambil buku Jisung, lalu Jisung mengangguk seraya memperhatikan bagaimana Sena mengerjakan soal matematikanya.
"Lo gak perlu khawatir, Sena pinter" Ujar Yohan, dan Jisung mengerutkan dahinya bingung melihat kecepatan Sena dalam menghitung.
"Woahh, kak Yohan ngajarin gue gak kayak gitu. Buku gue abis dua lembar baru ketemu jawabannya. Kak Sena cuma butuh rumus baru- gila! Gila kak! Ajarin gue" Ujar Jisung antusias, Yohan pun ikut melihat Sena mengerjakan soal.
"Karena Yohan bodoh, gak seharusnya lo minta tolong Yohan" Sahut Sena dengan santai, sementara Yohan hanya memutar bola matanya malas.
"Gue pergi" Ujar Changbin seraya membawa paket, lalu ketiganya mengangguk.
Changbin pergi, dan Jaemin pulang, mengundang tanya dari Yohan. "Ngapain aja lo disana?" Tanya Yohan.
Jaemin menaruh kotak besar itu di atas meja, lalu membukanya. "Ngomongin projectnya Oh Corp, mereka mau launching produk baru, dan kita harus cari kelemahan Dynamic. Pas gue mau balik, Daehyun ngasih ini" Ujar Jaemin, kotak itu berisi senjata api yang belum pernah Ares miliki, mereka yakin harganya sangat mahal dan lebih canggih.
"Sebenarnya kerjaan kita udah melenceng, bahkan sampai bunuh orang" Gumam Jisung menyadarkan ketiga kakaknya.
"Ya gimana lagi? Bayarannya gede, dan gue juga udah nyaman sama kerjaan ini. Gue enggak maksa lo buat tetap di Ares" Ujar Jaemin.
"Tapi gue enggak mau pulang ke rumah"
Sena menghela nafasnya "Jalanin aja, bukannya kita udah janji buat selalu sama-sama?"
Jisung mengangguk dan menarik bukunya, lalu pergi menuju kamarnya.
"Emang melenceng dari rencana awal, di tambah lagi sekarang kita ada di bawah Red Mafia. Huhh, makin susah aja ini hidup" Keluh Yohan.
**
Pagi menjelang, Sena kembali ke kampus, ia pergi sendirian seperti biasa, karena teman-temannya selalu pergi meniggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO MERCY || Neverending Story + HHJ
Fanfiction🔞[Mature Content 21+] Sama-sama memiliki masalah dalam keluarga, mereka bersatu dan menjalankan bisnis yang bertentangan dengan negara. ARES : - Hwang Hyunjin - Oh Sena - Lee Jeno - Na Jaemin - Seo Changbin - Kim Yohan - Park Jisung WARNING : - M...