4.2

14.2K 1.4K 615
                                    

"Nathan Arick jangan lari-lari makan dulu!!" Tegur Sena yang sudah pusing dengan teriakan kedua anak bungsunya.

"Shean, anak kamu tu- ahk!" Pekik Lean saat Shean memukul kepalanya.

"Gak sopan terus, anak kamu kali" Desis Shean.

"Bisa gak? Gak usah berantem sehari aja?" Tanya Hyunjin dengan dingin, keduanya langsung terdiam dan melanjutkan makan malam mereka.

"Ah ya Allen, kenapa kamu bisa memar gitu?" Tanya Sena dengan tatapan cemas.

"Aku di palak preman, terus di pukul" Sahut Allen dengan suara pelan.

"Huh?-" Lean nengerutkan dahinya, membuat Allen sontak menatapnya dengan penuh arti, lalu Lean menunduk.

"Jangan bohong" Ujar Sena.

"Aku serius"

Sena menghela nafasnya, "lain kali jangan pulang malam lagi, banyak orang jahat"

"Iya Mom, maaf"

Sena tersenyum dan mengangguk. Sementara Dean terus melahap makanannya tanpa memperdulikan sekitarnya.

Tak lama, mereka selesai makan malam. Lean tampak membisikan sesuatu pada kedua adiknya, membuat kedua adiknya meminta makan dan berhenti bermain-main.

"Tuh kan, anak kamu itu" Sindir Shean, dan Lean hanya memutar bola matanya malas.

"Dad, aku mau hp baru" Ujar Lean sambil memeluk lengan Hyunjin di atas sofa.

"Kamu udah beli bulan lalu"

"Tapi ada hp keluaran terbaru, temen-temen aku udah punya semua, masa aku enggak punya sih?"

"Ck, pakai yang masih ada"

"Dad, ish. Sekali ini ajaaaaaa" Lean terus membujuk Hyunjin, dan Hyunjin terus menggeleng.

"Dad, aku nangis nih" Ancam Lean sambil merengek.

"Terserah"

"Dad.. Aku mau hp baru" Lean kembali merengek dengan mata berkaca-kaca.

"Uts nanti, kalau nilai kamu bagus bakal Dad beliin hp baru" Ujar Hyunjin.

"Tpi itu masih lama"

"Yaudah kalau gak mau-

"Ish, yaudah iya" Sela Lean seraya beranjak dari Sofa, lalu memasuki kamarnya dengan langkah kesal.

Hyunjin mendengus kecil, lalu ia pergi menemui Allen di kamarnya.

Tok tok tok

Tak lama Allen membuka pintu kamarnya, lalu membiarkan Hyunjin masuk.

"Udah tahun ke berapa ini, Allen?" Tanya Hyunjin sambil duduk di pinggiran kasur.

Allen menghela nafas lirih.

"Tahun ke 12. Apa enggak ada kabar juga dari mama?"

Hyunjin menggeleng. "Dad bakal selalu bantu kamu buat nemuin mama kamu, walau sebenarnya kamu gak usah berharap dia pulang, dia udah ninggalin kamu"

"Dia tetap mamaku"

Hyunjin mengangguk kecil. "Jadi, di sekolah ada masalah? Dad tau ini bukan karena preman jalanan"

"Aku serius, preman-

"Maksud kamu preman itu Dean?" Sela Hyunjin yang membuat Allen terdiam.

"Dad tahu, jangan bohong" Ujar Hyunjin lagi, pada akhirnya Allen menghela nafas dan mengangguk.

NO MERCY || Neverending Story + HHJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang