2.8

19.1K 2.1K 1.1K
                                    

Jangan lupa Vomment 💜💜💜

Terimakasih💜💜
.
.
.
.
.

Sena menangis tersedu-sedu, ia benar-benar ketakutan, sampai tidak mau melepas pelukannya pada salah satu suster disana.

"Takut hiks, jangan. Aku takut pah, papa" Racau Sena, sebelum ia terkulai lemas. Dan saat itu pula para perawat membaringkan Sena di atas brankar. Sebab Sena sudah di beri obat penenang dosis rendah sebelumnya.

Sena masih menangis lirih, ia menatap dokter Jung dengan sendu. "Suruh dia pergi, aku takut kak"

"Siapa dia yang kamu maksud?" Tanya Jaehyun.

"Hyunjin hiks, jangan kak. Jangan biarin dia datang"

"Enggak ada Hyunjin disini. Sena, kamu harus tenang, kalau kamu enggak tenang, aku bakal bawa kamu pergi ke psikiater. Kamu dengar?"

Sena mengangguk, ia pun mulai berusaha untuk tenang, walau isakannya masih terdengar.

"Dia pukul bahu aku kak, sakit. Dia bilang-

"Sena, kok kamu jadi gini? Kan udah aku bilang, berhenti mikirin dia" Ujar Jaehyun dengan raut wajah cemas.

"Hyunjin hiks, di penjara. Aku lihat dia, dia penjahat"

Jaehyun mengerutkan dahinya "Sama siapa kamu lihat?"

"Tante Yoona! Kamu yang bilangin ke mereka kalau aku hamil!! Hiks harusnya kamu diam kak!!" Ujar Sena yang terlihat marah di sela isakannya. Obat penenang dosis rendah bahkan tidak terlalu mempan. Mereka tidak bisa memberi dosis lebih tinggi, mengingat Sena sedang mengandung.

"Aku enggak pernah bilang siapapun. Lupain soal Hyunjin, atau aku benar-benar bawa kamu ke psikiater"

"Jangan, aku enggak mau. Mereka maksa aku buat kembali ke malam itu, aku takut hiks"

"Iya, jangan nangis lagi, jangan di pikirin lagi. Enggak ada orang jahat lagi di dunia ini, karena orang jahat itu udah di penjara"

Sena mulai tenang, membuat Jaehyun menghela nafas lirih. Hal ini bukanlah masalah kecil, kekerasan sexual mampu membuat siapapun trauma dan selalu ketakutan di setiap waktu.

Jaehyun keluar dari ruangan Sena, membiarkan para perawat yang mengurus Sena.

"Gimana kak? Sena baik-baik aja kan?" Tanya Jeno yang terlihat cemas, lalu Jaehyun melirik Yoona yang sejak awal menunggu di depan ruangan.

"Maaf Bu, jangan pernah pertemukan Sena dengan Hyunjin untuk sementara. Sekiranya satu tahun, selama satu tahun biarkan Sena merasa tenang. Ini bukan hal spele" Ujar Jaehyun pada Yoona. Yoona mengusap air matanya, ia menunduk dalam.

"Maaf, maaf. Saya enggak tahu kedaan Sena kayak gini" Ujar Yoona dengan penuh penyesalan.

"Anak yang di kandung Sena biar aku yang tanggung jawab. Jangan pernah temuin Sena lagi" Ujar Jeno kepada Yoona, dan Yoona tidak mampu berkata-kata lagi.

Jaehyun memberi isyarat agar Jeno ikut ke ruangannya.

Dan disinilah mereka, di ruangan Jaehyun.

"Aku rasa Sena masih belum bisa ngendaliin emosinya, terlebih soal kekerasan itu. Sena harus lanjut terapi" Ujar Jaehyun.

"Enggak, Sena enggak akan terapi lagi. Dia enggak akan mau, sekeras apapun kita memaksa"

Jaehyun menghela nafasnya "Jen, mungkin perkataanku kasar, tapi kalau kayak gini terus Sena bisa kena gangguan mental parah"

NO MERCY || Neverending Story + HHJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang