"Parah lo Ri, tuh cewek sampe lari-larian cari air" ucap Zaki geleng-geleng.
"Hahaha ekspresinya itu lho bikin gak bisa berhenti ketawa" ucap Azka sambil membayangkan ekspresi Aisyah tadi.
"Udah jangan di ketawain" ucap Ari sedikit kesal membuat Zaki dan Azka terdiam menatap Ari.
"Kenapa dia Zak?" tanya Azka bingung.
"Gak tau" jawab Zaki singkat.
"Btw, kenapa lo pindah ke Airlangga? Bukannya nanggung ya tinggal setahun lagi?" tanya Zaki memecah keheningan diantara mereka.
"Buat gue, gak ada kata nanggung. Gue kesepian di sekolah lama gue" ucap Ari jujur.
"Anjir. Lo gak homo kan?" tanya Azka serius.
"Maksud lo apaan?" tanya Ari balik.
"Lo kan ganteng dan tajir, lo bisa aja macarin cewek-cewek di sekolah lama lo biar lo gak kesepian" ucap Azka memberi saran.
"Itu mah lo playboy cap badak" ucap Ari.
"Terus apa alesan lo pindah?" tanya Zaki lagi.
"Kenapa kalian kepo sih. Lo berdua gak seneng gue pindah ke sini?" tanya Ari kesal.
"Ya senenglah. Berasa balik ke SMP lagi ya Zak" ucap Azka.
Zaki hanya mengangguk sebagai jawaban.
Ari, Zaki, dan Azka memang dulunya bersekolah di SMP yang sama. Mereka bertiga juga berniat akan masuk ke SMA yang sama. Namun, sayangnya Mamih Ari meminta Ari untuk bersekolah di sekolah yang sudah di tentukan oleh Mamihnya. Jadilah mereka terpisah dan baru bertemu sekarang.
"Bagus deh. Gue ke toilet dulu ya" ucap Ari kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan keluar kelas.
"Emang dia tahu letak toiletnya?" tanya Azka.
"Enggak" ucap Zaki kalem.
Ari berjalan menyusuri koridor sekolah sambil celingukan mencari toilet. Bodohnya dia karena tidak bertanya pada kedua sahabatnya tadi. Ari berjalan melewati lapangan dan melihat beberapa siswa-siswi yang sedang berolah raga.
Matanya menyipit saat melihat Aisyah yang sedang berdiri di tepi lapangan. Cewek itu sedang berbincang heboh dengan sahabatnya si kuncir dua.
"Dasar cewek, bukannya olahraga malah ghibah" gerutu Ari.
Baru saja Ari akan melanjutkan langkahnya. Suara teriakan terdengar kencang di telinganya. Sepertinya Ari kenal dengan teriakan itu. Ari melirik Aisyah dan melihat cewek itu tersungkur mengenaskan setelah terkena lemparan bola basket.
"Eh pingsan njir, gimana nih?" tanya seorang cowok, sepertinya cowok itu yang melempar bola pada Aisyah.
"Aisyah bangun dong. Ya ampun gimana nih? Gue gak mau tau ya, Nopal lo harus tanggung jawab" ucap Bella khawatir sambil memegangi tubuh Aisyah.
"Kenapa cuma di diemin?! Bawa ke UKS dong!" ucap seorang cowok dengan tatapan penuh amarah.
Cowok itu segera menyentuh pipi Aisyah pelan. Tangannya terulur untuk mengangkat tubuh Aisyah.
"Kalo dia kenapa-napa. Lo bakal berurusan sama gue!" ucap Ari tegas membuat teman sekelas Aisyah menatap Ari terkejut.
Ari segera berdiri dan membawa Aisyah ala bridal style menuju UKS. Semua anak yang ada di lapangan hanya terdiam menatap Ari heran.
"Lah dia siapa?" tanya Nopal bingung.
"Dia Ari! Urusan kita belum selesai ya Pal. Gue mau nemenin Aisyah dulu" ucap Bella kemudian berlari menyusul Ari.
KAMU SEDANG MEMBACA
After You || Arsyah
Fanfiction[ completed ] "Lo adalah cowok terngeselin yang pernah gue kenal!" ucap Aisyah setengah berteriak. "Bodo. Yang penting gue masa depan lo" jawab Ari santai. After you come... hidupnya berubah, ketenangan jiwanya hilang sudah, karena cowok sialan yang...