26. Sick

643 72 33
                                    

Aisyah berjalan sendirian menyusuri koridor sekolah. Jika biasanya Ari yang menemani hingga ke depan kelasnya, kini dia berjalan sendiri tanpa Ari. Aisyah mengambil napasnya dalam dan berusaha untuk tetap tersenyum hari ini.

"Syah, kok lo sendiri sih? Katak lo mana?" Tanya Bella yang sudah berdiri di depan kelas.

"Di rumah" jawab Aisyah lesu.

"Di rumah? Emang dia gak sekolah? Kenapa dia? Ehh lo juga kenapa hah? Kok mata lo bengkak gitu sih?" Tanya Bella terus-menerus sambil berjalan mengikuti Aisyah memasuki kelas.

"Bell, kalo mau nanya satu-satu lah. Jangan keroyokan gitu, bingung gue jawabnya" ucap Aisyah malas.

"Nee, Ari kenapa? Kok gak masuk?" Tanya Bella sambil tersenyum.

"Perut dia sakit katanya, terus gak mau masuk" jawab Aisyah sambil mendudukan dirinya di kursi.

"Hah? Itu orang bisa sakit juga yaa" ucap Bella heran.

"Ya bisalah dikira dia robot apa" ucap Aisyah kesal.

"Dia manja banget sumpah kalo sakit" ucap Aisyah lagi.

"What??! Ya wajar sih. Gue juga kalo lagi sakit suka manja. Emangnya lo gak gitu huh?" Tanya Bella.

"Iya gitu juga sih. Tapi ya emang gue yang salah, dia sakit perut gara-gara gue juga" ucap Aisyah sedih.

"Kok gara-gara lo sih? Lah itu siapa yang berdiri di depan kelas?" Tanya Bella heran.

Aisyah segera menatap ke depan dan mendapati Ari yang tengah menatapnya sambil tersenyum.

"Ari???! Kenapa lo berangkat? Lo bilang lo sakit kan? Buruan pulang istirahat aja!" Ucap Aisyah khawatir.

Ari berjalan mendekat ke arah Aisyah dan duduk di kursi yang ada di depan Aisyah sambil terus menatap Aisyah dalam.

"Ariii!!" Panggil Aisyah.

"Iya sayang" jawab Ari sambil tersenyum.

"Pulang! Istirahat" perintah Aisyah.

"Gimana gue bisa istirahat saat lo ceroboh ninggalin buku tugas dan bekel lo di meja makan" ucap Ari memberikan paper bag pada Aisyah.

"Hah? Ketinggalan?" Aisyah mengecek tasnya dan benar saja, buku tugas yang harus dikumpulkan hari ini serta bekal yang sudah Aisyah siapkan belum dia masukkan ke dalam tas.

Aisyah segera mengambil paper bag pemberian Ari dan membukanya perlahan. Benar saja buku sampul coklat serta tepak makan berwarna biru milik Aisyah dibawakan oleh Ari padanya.

"Ah iya. Gue lupa Ri" ucap Aisyah sambil tersenyum kecil.

"Bikin repot deh lo Syah. Kasihan Ari kan" ucap Bella berbisik pada Aisyah.

"Maafin gue ya Ri. Karena gue lo harus nganter barang-barang gue yang ketinggalan" ucap Aisyah menatap Ari tak enak.

"Gak masalah. Gue udah sembuh kok. Yaudah gue balik kelas dulu" ucap Ari kemudian berjalan meninggalkan kelas Aisyah.

"Hey Aisyah. Kok bisa sih bekal sama buku tugas lo ada di Ari?" Tanya Dea yang ternyata sedari tadi menguping pembicaraan Aisyah dan Ari.

"Heh dasar deadoran! Lo nguping ya? Ih dasar akhlaq oebsoo!" Ucap Bella kesal.

"Oy Bella kang Halu. Mana bisa gue dibilang nguping kalo Aisyah sama Ari ngobrol pake suara keras kaya tadi. Satu kelas denger kali" ucap Dea membela dirinya.

"Ah ngeles aja lo kaya guru private" ucap Bella makin kesal.

"Udah Bell. Gak usah diladenin ah" ucap Aisyah menghentikan percakapan unfaedah Bella dan Dea.

After You || ArsyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang