Aisyah menghela napasnya berat, dia sedang berada di kamar mandi sekarang. Perlahan riasan di wajahnya dia hilangkan menggunakan air yang mengalir deras di wastafel, tak lupa dia mencucinya dengan sabun muka agar tak berbekas.
Masih teringat dengan jelas, pertanyaan Ari sebelum mereka memasuki rumah ini. Bodohnya Aisyah yang hanya bisa diam dan belum menjawab sepatah katapun.
Aisyah pikir bukankah mereka sudah menikah? Sudah pasti kan Aisyah akan selalu bersama Ari bagaimanapun kondisinya kecuali jika mereka cerai itu sudah lain lagi ceritanya.
Aisyah membuyarkan lamunannya saat resleting gaunnya tersangkut dan sulit untuk dibuka. Tangannya yang kurang panjang tidak bisa menjangkau resleting yang letaknya di punggung itu.
"Ah gimana ini? Kenapa susah gini sih!" Ucap Aisyah kesal.
"Coba lagi oke Aisyah. Gak boleh nyerah" ucap Aisyah menyemangati dirinya.
Aisyah kembali mencoba untuk membuka resleting itu. Tetapi nampaknya dewi fortuna tidak berpihak padanya. Resleting itu belum mau terbuka juga.
Dengan muka kusut, Aisyah keluar dari kamar mandi yang ada di kamarnya dan duduk di tepi ranjangnya. Saat ini tak ada yang bisa membantunya kecuali Ari. Iya dia harus meminta bantuan Ari.
"Clek"
Pintu kamar terbuka menampakkan Ari yang sudah mandi di kamar mandi utama, cowok itu berganti pakaian dengan kaos hitam dan celana pendek.
"Syah. Lo belum mandi?" Tanya Ari heran.
"Ehm.. Gu.. Gue mau minta tolong sama lo" ucap Aisyah gugup.
"Oh. Minta tolong apa?" Tanya Ari.
"Bisa bukain resleting gaun gue gak? Kayanya nyangkut, susah bukanya" ucap Aisyah pelan tetapi masih bisa di dengar Ari.
"Dengan senang hati gue bantu bukain" ucap Ari sambil tersenyum miring.
Ari berjalan mendekati Aisyah, tetapi tubuhnya ditahan oleh Aisyah.
"Gue cuma nyuruh lo bukain ya. Bukan macem-macem!!" Ucap Aisyah tegas.
Ari tertawa kecil dan mencubit pipi Aisyah pelan. Kemudian cowok itu mendekatkan wajahnya di telinga Aisyah.
"Belum waktunya. Nanti kalo lo udah siap" bisik Ari.
Aisyah meneguk salivanya dengan susah payah. Napas serta detak jantungnya menjadi tak beraturan.
"Ih dasar mesum!!" Teriak Aisyah sambil memukul dada Ari.
"Mau dibukain gak? Kalo enggak yaudah gue mau tidur, ngantuk" ucap Ari.
"Eh iya iya mau. Buruan" ucap Aisyah.
"Sabar dong" jawab Ari sambil berjalan kebelakang tubuh Aisyah.
Ari menarik napasnya dalam dan perlahan membuka resleting gaun milik Aisyah. Jantungnya berdetak 10 kali lebih cepat saat melihat punggung mulus yang tersaji di depannya.
"Anjir!" Ucap Ari kemudian cowok ini keluar dari kamar meninggalkan Aisyah yang heran sendiri.
"Dih itu orang kenapa sih? Alhamdulillah akhirnya bisa kebuka" ucap Aisyah senang sambil berjalan menuju kamar mandi.
📚📚📚
Aisyah keluar dari kamar mandi sambil mengelap rambutnya yang masih basah. Malam ini Aisyah memikih untuk menggunakan baju tidur lengan panjang berwarna pink mencolok.
Matanya terus celingukan mencari hair dryer di penjuru kamarnya. Beberapa barang Aisyah sudah tertata rapi di lemari dan meja rias. Tapi kemana hair dryer nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After You || Arsyah
Fanfiction[ completed ] "Lo adalah cowok terngeselin yang pernah gue kenal!" ucap Aisyah setengah berteriak. "Bodo. Yang penting gue masa depan lo" jawab Ari santai. After you come... hidupnya berubah, ketenangan jiwanya hilang sudah, karena cowok sialan yang...