Pagi ini sungguh nasib sial menimpa Aisyah. Dia bangun kesiangan dan saat terbangun ternyata Mamahnya pergi untuk bertemu sahabatnya pagi-pagi sekali. Sedangkan Papanya tidak bisa mengantarnya ke sekolah. Dan ditambah lagi ponselnya lowbat sehingga Aisyah hanya bisa mengelus dadanya karen tidak bisa memesan ojek maupun taksi online.
Dia berlarian keluar rumah untuk pergi ke sekolah. Dalam hatinya dia merutuki bagaimana bisa dia tidur terlalu lama yang mengakibatkan dirinya terlambat.
Tetapi sepertinya dia masih punya keberuntungan karena begitu keluar dari gerbang rumahnya, Aisyah melihat Ari yang kini tengah tersenyum menatapnya. Ari? Dia mau jemput Aisyah kan? Ah bagus deh jadi Aisyah tak perlu berlarian lagi mencari tukang ojek pengkolan untuk pergi ke sekolah.
"Ayo buruan, ntar kita telat" ucap Aisyah terburu-buru.
"Emang udah telat kok" jawab Ari santai.
"What?!" Teriak Aisyah sangat terkejut.
Aisyah segera melihat jam mungil yang melingkar di tangan kirinya, benar saja jam itu sudah menunjukan pukul 7.30 yang artinya Aisyah sudah terlambat 30 menit lamanya.
Aisyah melirik tajam ke arah Ari. Cowok itu terlihat santai dan sesekali bersiul sambil mengedipkan matanya ke arah Aisyah.
"Aishh dia lagi ngapain sih?" Batin Aisyah.
Aisyah sungguh heran, bagaimana bisa Ari terlihat sangat santai saat dirinya sudah tahu bahwa mereka terlambat datang ke sekolah. Bagaimana nasib absennya? Apa iya harus bolos dan tertulis alpa di sana. Aisyah menggeleng-gelengkan kepalanya frustasi.
"Terus kenapa kita masih di sini? Bukannya kita harus buru-buru ke sekolah?" Tanya Aisyah.
"Kan gue udah bilang. Kita telat. Lo mau dihukum bersihin toilet atau lo mau kita nerobos masuk gitu? Huh?" Tanya Ari.
"Ogah dua-duanya!! Tapi gue ada ulangan!!!!!" Ucap Aisyah sambil berteriak heboh.
"Kenapa lo gak bilang? Yaudah kita ke sekolah sekarang!" Ucap Ari tergesa-gesa kemudian cowok itu menyalakan mesin mobilnya dan melaju kencang menuju sekolah.
"Ri, lo bisa nyetir gak sih? Jangan ngebut-ngebut woy! Gue takut!!" Ucap Aisyah ketakutan sambil memegangi sea belt nya.
"Lo tenang aja, kita gak bakal mati muda kok. Belum juga punya anak yang uwu" jawab Ari sambil fokus menyetir.
"Ih lo gila yaa!" Ucap Aisyah kesal.
Bisa-bisanya Ari bercanda ditengah keadaan genting seperti ini. Aisyah menarik napasnya dalam sambil memejamkan mata.
"Citttt"
Aisyah terpental sedikit ke depan karena Ari yang mendadak mengerem mobilnya, untung Aisyah memakai sabuk pengaman jadi dia aman.
"Pak, buka pintu gerbangnya dong" ucap Ari pada security yang sedang berjaga di gerbang sekolah.
"Rak iso Mas. Wong sampeyan telat" jawab security yang bernama Pak Rohman dengan logat jawanya.
"Lah ngomong apa nih orang" ucap Ari kebingungan karena tak mengerti ucapan Pak Rohman.
Ari segera keluar dari mobil dan berbincang sebentar dengan Pak Rohman. Keduanya manggut-manggut dan terlihat Pak Rohman membuka gerbangnya lebar agar mobil Ari bisa masuk.
Ari menepuk bahu Pak Rohman kemudian dia kembali masuk ke mobil dan menjalankannya masuk ke area parkiran sekolah.
"Lo ngomong apa sama Pak Rohman. Kenapa dia bisa bukain gerbangnya?" Tanya Aisyah saat keduanya keluar dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
After You || Arsyah
Fanfiction[ completed ] "Lo adalah cowok terngeselin yang pernah gue kenal!" ucap Aisyah setengah berteriak. "Bodo. Yang penting gue masa depan lo" jawab Ari santai. After you come... hidupnya berubah, ketenangan jiwanya hilang sudah, karena cowok sialan yang...