"Kenapa lo diem ajasih? Dia nampar lo tiga kali dan lo masih diem aja!?" Ucap Aisyah sangat kesal.
Cewek ini berdiri di dekat sebuah pohon sambil berkacak pinggang dan membuang pandangannya ke arah lain.
Ari tersenyum menatap Aisyah yang tengah kesal itu. Bukan tanpa alasan Ari tersenyum menatap Aisyah, cewek itu nampak imut dan menggemaskan saat marah. Bagaimana Ari tidak tersenyum melihat tingkahnya?
"Gak ada yang lucu. Stop senyum-senyum!" Ucap Aisyah memperingati Ari untuk diam.
"Syah, lo denger gak kata-kata Angel yang terakhir tadi?" Tanya Ari lembut.
"Gak denger! Dan gak mau denger!" Ucap Aisyah masih kesal.
"Kesalahpahaman gue sama Angel bakal cepet selesai, gue yakin" ucap Ari.
"Tapi.. "
"Syah..."
"Ahhh gue kesel sama Angel! Kenapa dia berani nampar Arinya gue?!! Kenapa!!" Ucap Aisyah merengek.
"Arinya gue?" Tanya Ari memastikan.
"Lo gak mau jadi punya gue? Yaudah!! Sanah pergi!" Ucap Aisyah makin kesal.
Ari tersenyum kecil dan memeluk Aisyah dari belakang, tangannya yang besar melingkari tubuh Aisyah yang mungil.
"Lepas!!" Ucap Aisyah.
"Gak mau" jawab Ari singkat.
"Ariiii"
"Janji dulu jangan ngambek. Baru gue lepas" ucap Ari berbisik ditelinga Aisyah.
"Iya iya. Udah lepasin" ucap Aisyah setuju.
"Padahal udah nyaman, tapi malah minta dilepasin. Yaudah deh buat lo, apa sih yang enggak?" Ucap Ari tersenyum.
Plak..
Aisyah memukul lengan Ari pelan. Bisa-bisanya dia bercanda di situasi menjengkelkan ini? Aisyah mengulurkan tangannya panjang untuk meraih wajah Ari. Dengan cepat tangan mungilnya sudah menangkup kedua pipi Ari.
"Masih sakit? Pipi lo merah banget Ri" ucap Aisyah khawatir.
Ari tertawa kecil menatap Aisyah yang terlihat sangat mengkhawatirkan dirinya itu. Ternyata sebahagia ini rasanya dikhawatirkan oleh Aisyah. Sambil menatap tajam Aisyah, Ari mendekatkan wajahnya tepat di wajah mungil milik Aisyah.
Dan..
Cup
Tanpa aba-aba apapun dan dengan gerakan cepat Ari mengecup bibir mungil Aisyah. Hanya tiga detik namun berhasil membuat Aisyah membelalakkan matanya lebar.
Aisyah yang terkejut itupun segera melepas tangannya yang masih menempel dipipi Ari dan menjauhkan wajahnya dari wajah Ari yang masih setia menatapnya dalam. Sekarang Wajah cewek itu memerah semerah tomat membuat Ari tertawa melihatnya.
"Busetttt... Gercep amat bos! Sikat lah sikat!" Ucap Azka dengan nada bersemangat.
Ari dan Aisyah menatap sumber suara itu terkejut. Bukan hanya ada Azka yang berdiri tak jauh dari tempat Ari dan Aisyah, tetapi ada Bella dan Zaki yang menatap Ari dan Aisyah dengan tatapan lebih terkejut.
"Apa mereka semua liat Ari nyium gue? Ah gila gila kenapa jadi gini!" Batin Aisyah berkecamuk.
"Sejak kapan kalian disitu?" Tanya Ari membuka suara.
"Sejak Aisyah bilang masih sakit? Pipi lo merah banget Ri. Terus tiba-tiba..." Ucap Azka hendak menjelaskan.
"Stop!! Gak usah dilanjutin" Ucap Aisyah cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
After You || Arsyah
Fanfiction[ completed ] "Lo adalah cowok terngeselin yang pernah gue kenal!" ucap Aisyah setengah berteriak. "Bodo. Yang penting gue masa depan lo" jawab Ari santai. After you come... hidupnya berubah, ketenangan jiwanya hilang sudah, karena cowok sialan yang...