Malam telah tiba, saatnya api unggun dimulai. Aisyah dan Ari sudah duduk melingkar bersama dengan anak-anak lain di depan api unggun. Malam ini akan menjadi malam penutup kegiatan camping mereka.
Ari menatap Aisyah yang tengah memainkan jari-jari mungilnya yang terbungkus sarung tangan berwarna merah jambu itu. Cewek ini terlihat resah dan terus menerus memainkan jari-jarinya.
"Yakin gak papa?" Tanya Ari yang mulai khawatir pada Aisyah.
Aisyah mengangguk cepat dan tersenyum kecil ke arah Ari. Meski Aisyah sudah memberikan isyarat bahwa dia baik-baik saja, tetapi Ari masih saja khawatir karena bisa saja alergi Aisyah kambuh seperti kemarin malam.
Ari melepas jaket yang dipakainya dan meletakkan jaket itu dikedua kaki Aisyah yang tengah bersilah. Hal ini membuat Aisyah terlihat terkejut sambil menatap Ari.
"Biar lo gak kedinginan" ucap Ari seolah tau apa yang akan Aisyah ucapkan.
"Gak gini juga. Gue udah pake jaket 2 lapis, celana tebel, kaos kaki, sarung tangan, dan ini ditambah jaket lo. Ini sih gue bukan cuma gak kedinginan, tapi malah tambah kepanasan Ri" ucap Aisyah.
Ari menempelkan telapak tangannya di jidat Aisyah beberapa menit. Melihat Ari yang masih menempelkan telapak tangannya itu, Aisyah segera menyingkirkan tangan Ari yang sudah menghalangi pandangannya itu.
"Ihh awas! Gue gak bisa ngeliat apa-apa karena tangan lo yang gede" ucap Aisyah kesal.
"Gue cuma mau mastiin kalo badan lo gak panas" ucap Ari.
"Bukan panas yang kaya gitu. Maksud gue itu panas gerah, keringetan gitu loh Ri" ucap Aisyah gereget.
"Kalo lo keringetan ya bagus dong. Artinya tubuh lo sehat. Gue udah minta Bella buatin wedang jahe buat lo. Bentar lagi juga selesai" ucap Ari melirik sekitar.
Baru saja disebut namanya, Bella sudah datang ditemani dengan Zaki yang berjalan di belakangnya sambil membawakan wedang jahe pesanan Ari.
"Syah, itu wedang jahenya di Zaki" ucap Bella sambil tersenyum.
"Ya ampun Bell, pantesan gue cari-cari lo gak ada taunya habis bikinin gue wedang jahe. Ah sumpah makasih banget Bella" ucap Aisyah tersenyum senang.
"Sama-sama Syah. Ini gue udah inisiatif mau bikinin wedang jahe buat lo dari kemaren malem. Tapi karena belum sempet jadi bikinnya sekarang" ucap Bella menjelaskan.
"Eh bukannya lo disuruh Ari??" Tanya Aisyah.
"Iya Ari nyuruh gue, tapi disaat wedangnya udah setengah jadi" ucap Bella malas.
"Hah??" Ucap Aisyah terkejut.
"Hehe yang penting wedangnya sekarang udah jadi"ucap Ari tersenyum.
"Serah. Eh cepet kasihin Zak" ucap Bella.
Zaki segera memberikan wedang itu pada Aisyah. Aisyah menerimanya dan segera meminumnya sampai habis.
Bella dan Zaki duduk di samping Aisyah, sedangkan Azka sudah sedari tadi duduk di samping Ari. Jadi posisi Aisyah ada di tengah-tengah mereka.
Acara sudah dimulai, Devano sebagai ketua osis sekaligus ketua kegiatan ini sudah berdiri di tengah-tengah mereka lebih tepatnya di depan api unggun.
"Oke. Selamat malam semuanya. Sekarang kita semua sudah tiba dipenghujung acara. Sambil menikmati hangatnya api unggun, panitia sudah menyiapkan permainan yang pastinya seru dan sayang sekali untuk dilewatkan" ucap Devano panjang lebar.
"Yeay!!" Teriak anak-anak kegirangan.
"Permainan apaan tuh?" Tanya Azka dengan suara lantang.
"Santai dong. Ini gue mau bacain rules permainannya" jawab Devano santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
After You || Arsyah
Fiksi Penggemar[ completed ] "Lo adalah cowok terngeselin yang pernah gue kenal!" ucap Aisyah setengah berteriak. "Bodo. Yang penting gue masa depan lo" jawab Ari santai. After you come... hidupnya berubah, ketenangan jiwanya hilang sudah, karena cowok sialan yang...