7. Someone

998 71 5
                                    

Aisyah tersenyum lebar setelah berhasil menghindari Ari yang menjemputnya. Untung saja dia sudah memesan ojek online sehingga dia bisa cepat-cepat naik ojek saat melihat mobil Ari yang melaju ke arah rumahnya.

"Syah, lo ngapain senyum-senyum sendiri di depan gerbang" ucap Bella heran.

"Eh Bella. Gue lagi seneng hari ini Bell. Buruan yuk ke kelas, ntar telat gimana?" Ucap Aisyah bersemangat.

"Heh ini baru jam setengah tujuh, masih setengah jam lagi masuknya. Terus gak biasanya juga lo semangat di pelajarannya Pak Jarwo" ucap Bella makin heran.

"Udah gak usah banyak omong. Mau gue traktir gak?" Tanya Aisyah.

"Ya mau dong! Siapa sih yang nggak mau makan gratisan" jawab Bella semangat.

"Giliran gratisan aja semangat" ucap Aisyah.

"Hehehe demi perut mah harus semangat Syah. Baekhyun pernah bilang ke gue kalo sarapan itu penting, jadi jangan sampai kita melewatkan sarapan" ucap Bella menggebu-gebu.

"Hah? Siapa itu Baeklin?" Tanya Aisyah heran.

"Baekhyun! Baekhyun!! Not Baeklin!!" Ucap Bella sambil melotot ke arah Aisyah.

"Iya iya, mukanya biasa aja dong. Lagian kapan itu orang ngomong ke elo Bella? Ngaco lu!" Ucap Aisyah.

"Itu dalam mimpi gue Aisyah. Lo gak perlu kepo!" Jawab Bella.

"Terserah lo deh Bella. Yaudah yuk kantin" ucap Aisyah.

Aisyah dan Bella berjalan menuju kantin. Setelah sampai di kantin keduanya menghampiri pedagang bubur ayam langganan Bella, Pak Mamat.

"Pak Mamat, biasa ya dua mangkok" ucap Bella sumringah.

"Perut lo muat dua mangkok?" Tanya Aisyah.

"Muat lah, bahkan masih ada ruang kalo lo mau traktir crepes Nyong di sebelah sana" ucap Bella sambil menunjuk Pak Nyong yang tengah membuat crepes.

"Ogah. Bayar sendiri lah!" Ucap Aisyah menggeleng.

Setelah membayar pesanan Bella, Aisyah dan Bella duduk di salah satu kursi yang ada di kantin. Bella sangat menikmati buburnya, sedangkan Aisyah hanya menatap bosan ke arah layar ponselnya yang tak ada notifikasi apapun.

Segelas teh manis hangat di letakkan oleh seseorang di depan Aisyah. Aisyah sudah bisa menebak siapa pelakunya. Sudah pasti ini kerjaan si katak yang kurang kerjaan itu.

"Please deh, gak usah ganggu gue. Gue gak pengen minum!" ucap Aisyah sambil menatap orang itu.

Mata Aisyah terbuka lebar, bukan Ari yang memberinya teh hangat melainkan seseorang yang selama ini Aisyah kagumi. Dia tak salah lihat kan?

"Sorry, gue gak maksud ganggu lo kok. Gue cuma mau bicara sesuatu sama lo, tapi kalo lo ngerasa keganggu ya gak papa sih gue bisa pergi sekarang" ucap lelaki itu merasa bersalah.

"Eh eh enggak kok. Gue pikir siapa ternyata elo Dev" ucap Aisyah gugup.

"Iya. Lo Aisyah kan? Gue bisa duduk di sini?" Tanya Devano sambil tersenyum.

"Iya gu..gue Aisyah. Iya duduk aja" ucap Aisyah terbata.

"Thanks" ucap Devano.

Devano Danendra, ketua osis sekaligus murid teladan SMA Airlangga. Seseorang yang dipuja-puja oleh seluruh guru dan murid Airlangga. Sosok cowok pintar dan memiliki hobi fotografi itu memang memiliki visual yang oke membuatnya popular.

Ah sungguh tipe ideal banget, pikir Aisyah.

"Syah" panggil Devano.

"Iya Dev" jawab Aisyah.

After You || ArsyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang