Jisoo mengusap peluh dipelipisnya setelah meminum segelas besar air. Dia sangat kelelahan karena baru saja berlari dari basement ke lantai 4 gedung agensi dimana Sehun berada.
Mengingat Oh Sehun yang amat kejam padanya, tiba-tiba membuat Jisoo sakit kepala. Sehun yang saat ini menjadi bosnya barusan menyuruhnya untuk mengambil chasing handphone-nya yang tertinggal di mobil dalam waktu 10 menit saja.
Dia tidak membayangkan bahkan tidak peduli betapa susahnya Jisoo berlari dari lantai 4, ke basement dan kembali lagi menuju lantai 4 hanya dalam waktu segitu. Jika dipikir lagi chasing handphone itu tidak terlalu dibutuhkannya mengingat sepanjang pemotretan nanti hp-nya akan dipegang oleh managernya.
Jisoo kembali mengingat bagaimana pertama kali dia menapakkan kakinya diruangan ini, ruangan dimana monster Sehun berada.
Flashback
Sepeninggal Mijoo, Jisoo yang gugup karena tidak sengaja mengenal seseorang yang akan menjadi bosnya ini hanya bisa diam sepanjang manager dan HRD agensi memberitahukan jobdesk nya.
Sang pria, yang Jisoo ketahui bernama Oh Sehun menatap Jisoo tajam membuat Jisoo semakin menunduk dalam.
"Bagaimana nona Seo Jisoo, apakah kau sanggup? Apakah kau sebelumnya pernah bekerja sebagai asisten?" tanya HRD agensi.
"Ah, belum tapi aku sudah terbiasa bekerja paruh waktu di bagian pelayanan. Aku rasa pekerjaan ini tidak jauh beda dengan yang ku lakukan sebelumnya" jawabnya membuat Sehun menatapnya penuh selidik. Jisoo semakin salah tingkah dibuatnya.
"Hmm, berarti kau sudah terbiasa disuruh-suruh? Tanpa penolakan sedikitpun?" Sehun bertanya sambil memicingkan matanya.
"Ya, begitulah" jawabnya singkat.
"Hmm, oke terima saja dia Hyung" ucap Sehun pada managernya dan HRD agensi.
"Kau yakin? Apa tidak perlu diperhatikan lagi latar belakangnya?" tanya HRD agensi.
"Ya, aku sangat yakin" Sehun menampakan seringainya yang entah kenapa membuat Jisoo takut.
"Bagaimana nona, kau siap?" tanya HRD kembali.
"Ss..siap" jawab Jisoo sedikit ragu. Jisoo kembali mengingat bagaimana Mijoo yang sudah susah mencarikannya kerja dan dia yang saat ini sangat membutuhkan uang. Dia harus menerima pekerjaan ini apapun resikonya nanti.
"Baiklah, mari ikut aku. Kita akan tanda tangan kontrak" HRD agensi tersebut berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan, Jisoo yang awalnya ragu ikut berdiri namun langkahnya dihentikan oleh suara Sehun.
"Jangan lupa hutangmu padaku, nona Seo Jisoo" ucapnya yang tiba-tiba membuat Jisoo merinding.
Flashback end!
Andai saja, ketika itu dia menolaknya. Sekarang dia tidak bisa melakukan itu karena sudah terikat kontrak. Dia harus bersabar hati menghadapi Sehun selama setahun ke depan.
"Asisten" Sehun berteriak menyadarkan Jisoo dari lamunannya. Jisoo kemudian bergegas menuju Sehun yang saat ini sedang istirahat.
"Pijat kepalaku, aku lelah" perintahnya. Jisoo hanya bisa menghela napas.
"Hya, lakukan dengan benar. Kau merusak rambutku" Jisoo masih bersabar. Dia sedikit menjauhkan tangannya dan hanya memijat pelipis Sehun saja.
"Hya, yang keras sedikit. Kau lembek sekali" perintahnya lagi.
"Hya, itu terlalu keras"
"Hya, kebawah sedikit, sudah ku bilang jangan merusak rambutku"
"Hya...."
"Hya..."
Jisoo bisa sakit jantung jika lama-lama diteriaki begini. Dia mengusap lagi dadanya pelan, mencoba bersabar dan berusaha untuk tidak merobek mulut Sehun saat ini juga.
"Hya, sudah-sudah. Bukannya hilang yang ada kepalaku semakin sakit. Belikan aku bubble tea sana, dan ingat tidak pakai lama" perintahnya lagi.
Jisoo untuk kesekian kalinya mengembuskan napasnya. "Dasar diktator" ucapnya pelan namun masih dapat didengar Sehun.
"Apa kau bilang?" Sehun melotot pada Jisoo.
"Tidak tuan, kau sangat tampan. Aku permisi dulu" ucapnya membungkuk pelan sebelum mendapat semburan pedas Sehun kembali.
Seperginya Jisoo, Sehun menyandarkan bahunya pelan. Dia merasa sudah keterlaluan dengan gadis itu. Tapi entah kenapa dia sangat kesal, apalagi mengingat insiden pada malam itu.
"Kau baik-baik saja? Bukan gayamu sekali begitu Sehun-a" manager Sehun ikut berkomentar.
"Siapa suruh dia tidak pernah protes ku suruh-suruh" jawabnya singkat mengembuskan napasnya.
***
Jisoo kembali kerumah setelah seharian menemani Sehun pemotretan. Ketika memasuki kos, tampak kos yang sudah sepi. Jisoo melihat jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 09.36.
"Pantas saja, sudah malam" pikirnya.
Setelah melewati ruang tengah, Jisoo dikejutkan dengan lampu yang tiba-tiba menyala.
"Supriseeeeeeee" teriak semua penghuni kos. Disana ada Soojung, Jiae, Mijoo, Jiyeon, Myungeun, Sujeong dan Yein yang sedang memakai topi ulang tahun.
"Selamat ulang tahun uri Jicuuuuu, semoga hidupmu semakin berkah" ucap Soojung.
Jisoo terkejut, dia tidak menyangka akan mendapat kejutan. Dia saja tidak ingat jika hari ini adalah ulang tahunnya. Jisoo sangat tersentuh, matanya mulai berkaca-kaca.
"Terimakasih semuanya, aku bahagia bisa menjadi bagian dari keluarga ini. Aku sangat menyayangi kalian semua" Jisoo kemudian mendapat pelukan dari penghuni kos, dan jadilah mereka berpelukan layaknya teletubies.
"Make a wish dulu eonni, setelah itu tiup lilinnya" ucap Yein semangat.
Jisoo menutup matanya sambil berdoa didalam hati, doa yang hanya dia dan Tuhan saja yang tahu. Kemudian meniup lilin kue ulang tahun yang sedang di pegang Jiae.
"Eonni, kami sudah menunggumu. Mari kita berpesta. Jiae eonni sudah memesan ayam dan pizza" Myungeun tampak bersemangat. Kemudian mereka semua menuju ruang makan bersama.
*****
Huaaaaa akhirnya update juga
Selamat ulang tahuuun uri Jisoo eonni
Semoga makin sukses sama lovelyz
Berharap bgt bisa main drama di tv, aamiin
#HappyJisooDay
❤️Re
![](https://img.wattpad.com/cover/208087345-288-k501166.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelyz Indekos
أدب الهواةHanya bercerita tentang 8 gadis cantik yang tinggal dalam satu rumah kos-kosan bernama "Lovelyz". Kisah persahabatan mereka dan kehidupan mereka sehari-hari akan kamu temukan disini ~ # 1 - gotlyz ~ 170220