Yoo Jiae (2)

141 23 10
                                    

Jiae sedang menunggu Minhyuk selesai dengan urusan kantornya. Minhyuk yang memaksanya menemani bekerja, suka tidak suka Jiae menerimanya saja. Karena ini adalah permintaan Minhyuk yang tidak mungkin ditolak olehnya.

Sebenarnya Jiae sangat lelah, tadi disekolah seperti biasa Donghyun dan Sohee kembali bertengkar. Belum lagi masalah pekerjaan yang lain dan menumpuk mengingat ujian tengah semester akan segera dilaksanakan.

Jiae memejamkan matanya di sofa ruang kerja Minhyuk, tak lama setelahnya dia tertidur.

Minhyuk memasuki ruangannya setelah selesai rapat dengan divisinya. Minhyuk yang merupakan seorang kepala divisi fashion dikantornya, saat ini tengah disibukkan dengan beberapa pemotretan.

Minhyuk melihat Jiae yang sedang tertidur tidak tega membangunkannya. Dia memperhatikan dengan lekat wajah Jiae yang sedang tertidur. Wajah kecil Jiae membuat Minhyuk sangat ingin meremasnya dengan sayang. Minhyuk tersenyum kecil dan mengambil selimut didalam lemari menutupi tubuh dingin Jiae.

Tak lama terdengar bunyi pintu diketuk, tampak disana Son Naeun ingin memasuki ruangannya. Jiae yang tersadar setelah mendengar bunyi pintu diketuk langsung terduduk dan kaget melihat Naeun dan Minhyuk yang sedang berbicara akrab berdua.

"Anyeong eonni, maaf aku membangunkanmu" ucap Naeun tersenyum pelan.

Jiae memperhatikan Naeun yang begitu tinggi dan ramping, dan jangan lupakan wajah cantiknya itu. Jiae sadar dia tidak seharusnya berada disini sekarang.

"Anyeong, Naeun-ssi. Tidak apa-apa. Aku akan ke toilet sebentar" lalu Jiae melangkah pergi meninggalkan kedua pasangan kekasih itu.

Jiae tidak menuju toilet, dia menuju lobby kantor dan duduk disana. Jiae melamun, memikirkan bagaimana perasaannya kepada Minhyuk yang semakin tumbuh. Jiae merasakan kursi disampingnya diduduki seseorang. Lee Mijoo sudah duduk disana dengan senyum merekahnya.

"Eonni, sedang apa disini? Ah menunggu Minhyuk oppa ya?" Mijoo menatapnya dengan tatapan menggoda.

Jiae menatap Mijoo datar, Mijoo yang tidak mengerti situasi menjadi salah tingkah setelah dicueki Jiae.

"Eonni jangan mengabaikanku begitu" ucapnya kesal.

Jiae menghembuskan napasnya pelan. "Aku sedang menunggu dia dengan kekasihnya Mijoo-a. Apa aku terlihat sangat menyedihkan sekarang?" Jiae menatap langit-langit loby dengan nanar.

Mijoo mendekat dan memeluk Jiae, "eonni, apa tidak sebaiknya jujur saja dengannya. Setidaknya eonni sudah lega jika mengatakan kepadanya" Mijoo memberi saran yang sudah sering didengar Jiae.

"Kau ingin aku dimusuhi olehnya seumur hidup? Tidak Mijoo-a, aku tidak bisa" Jiae hampir menangis menatap Mijoo.

"Kau disini? Tadi katanya mau ke toilet" terdengar suara Minhyuk dari belakangnya membuat Jiae mengusap pelan matanya.

"Oppa, apa kabarmu?" Mijoo menyapa Minhyuk.

"Baik, hya Lee Mijoo berani-beraninya kau menggunakan namaku untuk menggertak staffku" Minhyuk duduk disamping Jiae.

"Enak saja, aku berniat menggantinya tahu. Tapi aku tahu, oppa pasti tidak tega meminta ganti ruginya padaku. Benarkan benarkan" Mijoo memasang tampang sok imutnya membuat Minhyuk dan Jiae terkekeh pelan.

"Dasar, untung saja kau adiknya Jiae" ucap Minhyuk lalu dia mengusap pelan kepala Jiae. Jiae terkejut mendapati hal tersebut.

"Aigoo, kau gemas padaku tapi kenapa malah begitu pada eonniku" Mijoo menatap keduanya dengan menggoda.

"Ngomong-ngomong oppa, kau ada kontaknya Mark Tuan?" Mijoo bertanya lagi.

"Ada. Kenapa? Aish jangan bilang kau ingin memintanya" Minhyuk terlihat waspada dengan Mijoo, terlebih lagi ada Jiae disini. Sudah pasti gadis itu akan memanfaatkan situasi ini.

"Oppa tau saja" ucap Mijoo yang dijawab helaan napas pelan dari Minhyuk.

***

Jiae dan Minhyuk memasuki sebuah restoran. Jiae yang kelaparan meminta Minhyuk untuk membawanya ke restoran favoritnya.

"Mau makan apa Ji?" tanya Minhyuk sambil melihat daftar menu.

"Seperti biasa saja" jawab Jiae tampak sibuk dengan hp nya.

Minhyuk kemudian memesan makanan mereka pada pelayan. Kemudian fokusnya teralihkan pada Jiae yang masih sibuk dengan hp nya. Sesekali dia memperhatikan Jiae tertawa kecil.

"Lagi chat dengan siapa Ji? Kok aku diabaikan begini?" Minhyuk merajuk.

"Ah, maaf Minhyukie, aku sedang chat dengan Eunji katanya dia bertemu Jongin. Kau ingat dia bukan, dia yang selalu mengejarku waktu SMA dulu" jawab Jiae terkekeh pelan. Minhyuk tampak tidak senang mendengar nama Jongin disebut oleh Jiae.

"Kau juga berharap bisa bertemu dengannya lagi?" tanya Minhyuk hati-hati.

"Tentu saja, tidak ada salahnya bukan bertemu dengan teman lama" Jiae berbicara dengan semangat melupakan kesedihannya tadi.

Tak lama pesanan mereka sampai, Jiae fokus kepada makanannya dan tidak memperhatikan Minhyuk yang masih kesal dengan jawabannya barusan.

"Awas saja jika kau bertemu dia lagi" ucap Minhyuk pelan.

"Kenapa Hyuk-a?" tanya Jiae.

"Tidak, tidak apa-apa" jawabnya lalu kembali melanjutkan makannya.

Selesai makan Jiae dan Minhyuk memutuskan untuk pulang. Minhyuk yang melihat Jiae kelelahan tidak tega memintanya untuk terus menemaninya. Padahal dia masih merindukan Jiae. Setelah seminggu lebih diabaikan gadis itu, yang sebenarnya dia sendiri tidak tahu salahnya dimana.

"Maaf aku membuatmu lelah" Minhyuk menatap Jiae yang saat ini tengah tertidur disamping kursi kemudinya.

Setelah puas memandang wajah tidur Jiae, Minhyuk kemudian bergegas keluar dan menggendong Jiae pelan menuju kosnya. Setelah memencet bel dan dibukakan oleh Jiyeon, Minhyuk membawa Jiae ke kamarnya dan merebahkan Jiae dikasurnya.

"Sampai bertemu besok Ji" ucapnya mengusap pelan kepala Jiae kemudian mematikan lampu kamar dan berlalu meninggalkan kamar Jiae.

*****





Long time no see guys
Maaf baru update
Semoga masih ada yang nungguin yaaaa
Jangan lupa vote, komen, dan sarannyaaa yaaa
Thankyou, iloveyouuuu
❤️Re

Lovelyz IndekosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang