Jiae memperhatikan undangan reuni SMA yang sedang dipegangnya. Reuni itu akan diadakan 2 minggu lagi, tapi dia masih ragu apakah harus datang atau tidak.
Jiae ingin pergi kalau Minhyuk juga pergi. Tapi beberapa hari belakangan dia sangat jarang berkomunikasi dengan Minhyuk. Padahal mereka sudah mencoba berdamai saat terakhir kali bertemu, nyatanya hubungan mereka lebih rumit.
"Unni, ngapain ?" Myungeun memasuki kamar Jiae dan langsung duduk di sebelahnya.
"Tidak, cuma lihat ini aja" Jiae menyerahkan undangan Reuni itu pada Myungeun.
"Wah, Unni mau reunian ? Seru banget pasti" Mata Myungeun berbinar. "Aku belum pernah dapat undangan Reuni. Sekolahku payah sekali" lanjutnya sedikit menggerutu.
"Kamu ngapain kemari ?"
"Unni, aku bingung..."
"Kenapa ?"
Myungeun terlihat ragu sebelum akhirnya mengeluarkan kotak kecil dari balik punggungnya. Jiae sedikit terkejut melihatnya namun sedetik kemudian senyum cerah terbit dibibirnya membuat Myungeun menjadi salah tingkah.
"Waaah Myungeun dapat hadiah, dari siapa?"
Myungeun menunduk malu saat Jiae menggodanya.
"Bukan siapa-siapa, unni.."
"Bukan siapa-siapa tapi kenapa malu-malu begitu ?" Jiae terkekeh pelan membuat Myungeun semakin salah tingkah.
"Unni, jangan menggodaku.." Rengekan Myungeun membuat Jiae tertawa pelan. Jiae memperhatikan hadiah di tangan Myungeun, terlihat lucu dan menggemaskan dimatanya.
"Apa yang mau kau ceritakan ?"
Jiae dan Myungeun memang cukup dekat karena mereka tergolong yang terlama menjadi penghuni kos bersama dengan Soojung.
"Unni seseorang memberikanku ini, awalnya aku nggak tahu siapa orangnya tapi beberapa hari yang lalu aku mengetahui pengirimnya"
"Kamu tahu dari mana ?"
"Dia yang bilang sendiri.."
"APAAAA? Waaaa berani banget dia" Jiae terlihat takjub.
"Terus kamu kenal orangnya nggak ?" Jiae semakin penasaran karena tiba-tiba Myungeun menghembuskan napasnya.
"Dia yang belakangan ini menggangguku unni.."
"Mengganggu gimana Eun ?"
"Entahlah, dia tiba-tiba aja sering terlihat olehku bahkan aku sering memikirkannya belakangan ini. Padahal kami baru saling kenal"
Jiae tersenyum cerah mendengar cerita Myungeun, adiknya yang satu ini benar-benar tidak peka.
"Kenapa nggak kamu buka aja hadiahnya Eun?"
Myungeun menatap Jiae sejenak sebelum kembali menunduk. Bahkan muka Myungeun sudah memerah membuat Jiae semakin gemas.
"Akuu takuut unni"
"Takut ? Waeee ? Sini aku yang buka" Jiae mencoba mengambil hadiah itu namun Myungeun dengan cepat berdiri sebelum Jiae berhasil merebutnya.
"Aku aja yang buka sendiri Un, aku ke kamar dulu" kemudian Myungeun berlari kecil menuju kamarnya.
Jiae tertawa melihat kelakuan Myungeun, gadis itu sangat polos. Namun tawanya kembali reda saat melihat undangan reuni sekolahnya. Jiae menarik napas dalam sebelum merebahkan dirinya di ranjang.
"Ah, mollaaaaaa ....."
***
Myungeun memasuki kamarnya dengan tergesa-gesa. Entah kenapa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Apalagi saat melihat hadiah pemberian Wonwoo.
"Ku buka nggak ya..."
Ia terlihat ragu dan terus menimbang-nimbang apakah harus membukanya atau tidak. Ia penasaran tentu saja, tapi setiap akan membuka hadiah itu jantungnya berdetak sangat cepat membuat ia sangat gelisah.
"Buka saja deh.."
Setelah sekian hari berpikir akhirnya ia memberanikan diri membuka hadiah tersebut. Walau perasaannya tidak karuan dan jantungnya terus berdetak kencang.
Myungeun perlahan-lahan membuka hadiah itu. Ia menarik napas pelan terlebih dahulu sebelum benar-benar membukanya. Myungeun mengerutkan dahinya, ia sedikit heran dengan hadiah pemberian Wonwoo. Sebuah diary, perlahan diambilnya diary tersebut dan membukanya. Baru satu halaman, Myungeun sudah dibuat shock melihat isinya.
Di sana terdapat sebuah foto saat dia masih mahasiswa baru, foto Myungeun saat menampilkan bakatnya di malam inagurasi. Myungeun yang saat itu masih polos dengan rambut panjangnya. Dan hal yang lebih membuat shock adalah caption dibawah foto tersebut.
"Hai gadis cantik bersuara merdu, siapa namamu ?"
Myungeun membuka halaman selanjutnya disana terdapat fotonya yang tengah tertawa bersama Youngjae dan Doyoung. Foto itu di sebuah kelas, Myungeun mencoba mengingat kapan kiranya foto itu diambil.
Myungeun melebarkan matanya saat teringat bahwa ini adalah kelas pertamanya. Saat itu dia yang sendirian di hampiri oleh Youngjae dan Doyoung, entah apa hal yang membuatnya tertawa saat itu tapi yang jelas sejak saat itu mereka menjadi sahabat hingga sekarang. Myungeun membaca caption dibawahnya, dan lagi-lagi membuatnya tercengang.
"Hai Park Myungeun, aku Jeon Wonwoo. Bisakah aku mengenalkan diriku seperti mereka ?"
Lembaran demi lembaran dibukanya dan setiap lembaran adalah kisah bagaimana seorang Jeon Wonwoo yang memperhatikannya dari jauh dan itu sudah berlangsung sejak lama. Myungeun bahkan meneteskan air matanya karena terharu dan menyesal karena ia tidak pernah memperhatikan sekelilingnya atau lebih tepatnya menyesal karena baru mengetahui Wonwoo belakangan ini.
Lembaran terakhir adalah fotonya saat sedang bekerja di kafe Seokjin. Ternyata Wonwoo juga sering berada disana setiap Myungeun bekerja paruh waktu. Captionnya bahkan membuat Myungeun kembali menangis, tentu saja menangis karena terharu.
"Tepat pada hari ini, 3,5 tahun yang lalu aku melihatmu bernyanyi dengan suara indahmu. Dan hari ini aku masih menjadi seorang pengecut yang memperhatikanmu dari jauh. Pengecut yang bahkan menyapamu saja aku tidak sanggup. Park Myungeun, maafkan aku si pengecut ini karena sudah berani menyukaimu...."
Myungeun terdiam, ia tidak sanggup berkata-kata. Apalagi saat ini jantungnya berdetak sangat kencang. Wonwoo menyukainya ? Yang benar saja...
*****
Hai ada yg kangen gak ?
Maaf baru update yaaaa
Semoga masih ada yg nungguin ceritaku ini u.u
Jangan lupa kasih bintaaang 😉
Thankyou, saranghaeeee ♡♡
❤️Re.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelyz Indekos
FanfictionHanya bercerita tentang 8 gadis cantik yang tinggal dalam satu rumah kos-kosan bernama "Lovelyz". Kisah persahabatan mereka dan kehidupan mereka sehari-hari akan kamu temukan disini ~ # 1 - gotlyz ~ 170220