Setelah hampir seminggu beristirahat dirumah, hari ini Jisoo sudah mulai bekerja. Awalnya hanya butuh 3 hari tapi Sehun dengan keras kepala menyuruh Jisoo agar beristirahat lebih lama. Jisoo mau tidak mau harus menerimanya padahal dia sudah sangat bosan di rumah.
Jisoo memasuki studio tempat Sehun melakukan pemotretan. Disana sudah ramai orang dengan kesibukan masing-masing. Matanya berkeliaran kesana kemari dan menemukan Manager Jang tengah berdiri dengan memegang beberapa minuman. Jisoo tertawa ringan sebelum melangkah mendekati sang Manager.
"Anyeong manager-nim.."
"Heol, Jisoo-yaaa akhir nya kau datang juga. Kau tahu aku harus bekerja ekstra karena harus merangkap kerja sebagai asisten"
"Ah maafkan aku manager-nim, aku akan bekerja lebih baik lagi"
"Kau berjanji ya, jangan sampai sakit lagi" Manager jang menatap lekat Jisoo. Walaupun dia kelabakan mengerjakan pekerjaannya tetapi dia masih mengkhawatirkan kondisi Jisoo.
"Iyaa aku berjanji.." Jisoo tersenyum menenangkan. Ia tidak menyangka banyak orang mengkhawatirkannya. Bahkan saat menuju studio tadi banyak staff yang menanyakan kondisinya. Jisoo merasa tersentuh karena ia dikelilingi oleh orang-orang baik.
"Hyung, mana kopiku ?" Jisoo berbalik saat mendengar suara Sehun. Sehun terlihat kikuk karena ia tidak menyangka jika Jisoo sudah kembali bekerja.
"Ah kau sudah datang.."
Jisoo tersenyum ringan menatap Sehun. Lelaki itu hanya menaikan alisnya sekilas sebelum beralih menatap sang manager.
"Aigooo, asistenmu sudah datang. Jangan perintah aku lagi. Aku akan menghubungi pihak iklan dulu. Kau tahu kan, setelah ini kau ada projek iklan" kemudian Manager Jang berlalu begitu saja meninggalkan Jisoo dan Sehun.
Terjadi keheningan setelah kepergian manager Jang. Jisoo memberanikan diri menatap Sehun yang masih menatapnya datar.
"Kau benar-benar sudah baikan?" Sehun bertanya. Tatapannya masih terlihat khawatir, tapi ia berusaha menyembunyikannya.
"Sudah, tuan" Jisoo tersenyum tipis membuat Sehun salah tingkah melihatnya.
"Kau butuh kopi, sebentar aku.."
"Tidak usah.." Sehun memotong ucapan Jisoo membuat gadis itu sedikit terkejut.
"Kenapa ? Bukannya anda haus ?"
"Ayo pergi berdua" kemudian Sehun melangkah mendahului Jisoo membuat gadis itu terpana.
"Maksudnya dia ikut denganku ?" tanya Jisoo pada dirinya sendiri. Ia heran dan hanya menatap kepergian Sehun. Pria itu menyadari bahwa Jisoo tidak mengikuti pun berbalik menghampiri Jisoo.
"Cepatlah, aku haus" ucapnya sambil menarik paksa tangan Jisoo.
Jisoo terdiam, dia sangat kaget dengan sikap Sehun padanya. Tidak biasanya Sehun begini dan ini membuatnya gelisah. Ia mengikuti Sehun dalam diam, ia dapat merasakan debaran jantungnya yang berdetak dua kali lebih kencang dari biasanya.
"Jangan bicara formal padaku"
Jisoo terkejut dengan ucapan Sehun. Ia setengah tidak yakin dan merasa salah dengar. "Kau bilang apa tuan ?"
Sehun tiba-tiba berbalik membuat Jisoo terkejut dan menabrak dada bidangnya. Lagi-lagi jantung Jisoo berdetak sangat cepat karenanya.
"Bicaralah dengan santai padaku, seperti waktu di rumah sakit" Sehun menatap dalam wanita bermata rubah di depannya. Wajah gadis itu bersemu merah, Sehun yang tidak tahan pun mencubit hidung Jisoo gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelyz Indekos
Fiksi PenggemarHanya bercerita tentang 8 gadis cantik yang tinggal dalam satu rumah kos-kosan bernama "Lovelyz". Kisah persahabatan mereka dan kehidupan mereka sehari-hari akan kamu temukan disini ~ # 1 - gotlyz ~ 170220