Yein mengambil sepotong roti tanpa selai saat duduk di meja makan. Disana hanya ada Jiyeon, Myungeun dan Sujeong. Myungeun sedang sibuk dengan serealnya. Jiyeon dan Sujeong masih saling diam, mereka belum saling bicara sejak semalam tepatnya saat Taehyung berkunjung menemui Sujeong.
"Besok Jisoo eunni pulang, siapa yang akan menjemputnya eonni?" Myungeun menatap Jiyeon yang sedang sibuk memanggang roti.
"Mijoo eunni mungkin, nanti eunni kabari lagi ya" Myungeun hanya mengangguk dan kembali sibuk dengan serealnya.
Yein hanya diam menatap dua insan yang sedang duduk berhadapan. Tidak ada yang memulai percakapan membuat ia menghembuskan napasnya pelan.
"Eunni, aku mau selai kacang" Ucapnya tidak tahu ditujukan pada siapa.
Jiyeon dan Sujeong refleks mengambil selai yang saat itu ada didepan mereka. Sujeong salah tingkah saat tangannya tidak sengaja menyentuh tangan Jiyeon, ia menggaruk kepalanya yang Yein yakini tidak gatal sama sekali. Jiyeon tersenyum tipis kemudian mengambil selai itu dan memberikannya pada Yein.
Myungeun berdiri setelah menghabiskan semangkuk besar sereal. Kemudian ia berlalu menuju kamarnya, ingin melanjutkan tidur. Gadis itu pasti kurang tidur sejak beberapa hari ini selalu menemani Jisoo dirumah sakit.
"Aku akan pergi, tolong eunni berdua selesaikan masalah kalian" Yein berdiri dan meninggalkan dua gadis itu dalam kecanggungan.
"Mau tambah Joeng-a?" Sujeong hanya menggeleng. Gadis itu masih menunduk, enggan menatap Jiyeon.
"Kalau begitu eunni pergi dulu ya, kamu lanjutkan makannya" saat Jiyeon melangkahkan kakinya, Sujeong dengan cepat menahannya.
"Eunni, maafkan sikapku kemarin. Aku sangat kekanakan sekali" sesal Sujeong. Jiyeon tersenyum tipis lalu berdiri hendak memeluk Sujeong.
Sujeong terkesiap, ia pikir Jiyeon akan marah padanya. Ia kemudian menangis pelan di pundak Jiyeon dan balas memeluknya.
"Maafkan aku eunni" Jiyeon mengusap pelan punggung Sujeong.
"Tidak apa Joeng-a, aku tahu kau menyukainya kan?" Sujeong melepaskan pelukan Jiyeon dan menatapnya heran.
Jiyeon hanya terkekeh, tangannya bergerak menghapus sisa air mata Sujeong.
"Jangan kaget gitu, aku tahu segalanya. Kamu menyukainya dan cemburu karena kedekatan kami" Jiyeon tersenyum simpul.
"Eunni tidak marah?"
Lagi-lagi Jiyeon hanya terkekeh pelan membuat Sujeong menautkan kedua alisnya, bingung.
"Kenapa aku harus marah? Kau ini lucu sekali Sujeongie" Jiyeon mencubit pelan hidung Sujeong.
"Tapi eunni dan dia.."
"Kami hanya bersahabat, tidak lebih dari itu" Jiyeon memotong cepat.
Sujeong menghembuskan napasnya lalu menunduk. "Tapi Taehyung menyukai eunni" ucapnya pelan.
"Hanya perasaanmu saja Ryu Sujeong" Jiyeon tersenyum simpul sebelum berlalu meninggalkan Sujeong dalam kebingungan.
Yein menyaksikan dua eunninya itu dari jauh. Ia bernapas lega saat melihat Jiyeon dan Sujeong yang mulai berbaikan. Ia tersenyum kemudian berjalan keluar menuju kampus
***
"Yein awaas.." teriak Seungkwan.
Yein berbalik dan mendapati Seungkwan sedang menuju ke arahnya. Pria itu tengah mengendarai sepeda dan terlihat kesulitan karena rem sepedanya tidak berfungsi.
Yein terkejut, ia tidak bisa menggerakkan kakinya barang seinci pun. Yein menutup matanya dan berdoa dalam hati agar dia baik-baik saja. Tepat saat Seungkwan akan menabraknya, ia merasakan sikutnya ditarik keras oleh seseorang menyebabkan ia dan orang tersebut jatuh.
"Yein-a, kau baik-baik saja" Yeun terlihat ngos-ngosan karena berlari cepat menuju Yein, dibelakangnya Sinb dan Eunsoo menyusul.
"Aku baik-baik saja" kemudian ia tersadar bahwa Yeun ada di depannya. Jadi siapa yang menyelamatkannya?
Gadis itu memutar badannya dan mendapati Jungkook sedang menahan tubuhnya. Dengan cepat Yein berdiri, lalu membantu Jungkook agar bisa berdiri tegap.
"Sunbae tidak apa-apa?" Sinb yang baru datang bertanya.
"Siku sunbae berdarah" Eunsoo berteriak histeris membuat Yein memperhatikan sikut Jungkook, benar sikunya terluka.
"Oppa ikut aku" Yein menarik tangan Jungkook menjauhi teman-temannya. Ia membawanya menuju pusat kesehatan universitas.
Saat sampai, tidak ada seorang pun disana. Yein menghela napas sebelum berbalik menatap Jungkook. Pria itu sedari tadi hanya diam mengikutinya. Yein bahkan tidak sadar masih menggenggam tangannya hingga sekarang.
"Oppa duduklah disana" Yein menunjuk salah satu kasur yang ada di ruangan itu. Jungkook mengikutinya kemudian ia memperhatikan Yein yang sibuk melihat lemari obat.
"Aku baik-baik saja Yeinie, ini bukan luka besar" pria itu akhirnya bisa bersuara.
Yein mendekatinya dengan membawa beberapa obat lalu duduk di sebelahnya. "Oppa tenang lah sebentar" ucapnya lalu mulai mengobati Jungkook.
Jungkook tersenyum memperhatikan Yein. Gadis itu bahkan terlihat sangat berhati-hati mengobatinya, padahal sejujurnya ini bukan masalah besar.
"Akhirnya kau memanggilku oppa lagi ya" Jungkook tersenyum membuat Yein terkesiap. Ia terlalu khawatir hingga tidak menyadari ucapannya sendiri.
"Ah, maaf sunbae aku.."
Sstt .. Jungkook meletakkan telunjuknya dibibir Yein. "Aku lebih suka dipanggil begitu olehmu" ia menatap Yein dengan tatapan teduhnya.
Yein menghela napas sebelum balik menatap Jungkook. "Molla, terserah kau saja" ucapnya.
"Waktu itu aku menunggumu" Jungkook berucap hati-hati takut Yein kembali marah padanya.
"Aku tahu, waktu itu aku juga kesana"
"Apa ? Kenapa tidak menemuiku ?" Jungkook membulatkan matanya.
"Dan melihatmu dengan Eunha eunni ? Tidak, aku nggak ingin mengulangi kesalahan yang sama" Yein menunduk.
"Yeinie.."
"Tenang saja oppa, aku sedang berusaha melupakanmu kok. Aku tahu oppa nggak pernah suka padaku, maaf dulu sudah memaksamu buat jadi pacarku" Yein memotong sebelum Jungkook berbicara. Ia tidak ingin mendengar hal yang menyakitkan lagi.
"Aku nggak pernah ada hubungan khusus dengannya, kenapa kamu nggak pernah percaya?" Jungkook menatap dalam mata Yein membuat gadis itu lagi-lagi hanya menghela napasnya.
"Tapi dulu oppa selalu baik padanya, sedang denganku oppa selalu dingin dan kasar"
Jungkook menyadari kesalahannya itu. Ia baru sadar bahwa ia menyayangi Yein saat gadis itu memutuskan untuk meninggalkannya. Dulu ia hanya menganggap Yein sebuah gangguan, ia bahkan terpaksa menerima gadis itu.
"Aku minta maaf Yein" Jungkook menyelami mata indah Yein yang mulai berkaca-kaca.
"Aku sudah memaafkan oppa, jadi tolong bantu aku melupakanmu" Yein mengusap sudut matanya agar air matanya tidak jatuh.
"Sudah selesai, aku ke kelas dulu. Terima kasih sudah membantuku" Yein berdiri dan melangkah meninggalkan Jungkook.
Jungkook memperhatikan Yein dalam diam. Gadis yang dulu diabaikannya, kini berbalik mengabaikannya. "Akan ku buat kau menyukaiku lagi, Jeong Yein" ucapnya pelan.
*****
Selamat menjalankan ibadah puasa buat kamu yg menjalankannya,
Mohon maaf lahir dan batin yaaa 🙏🙏
Kasih bintangnya jugaa ❤️❤️
Thankyouuu
❤️Re.
![](https://img.wattpad.com/cover/208087345-288-k501166.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelyz Indekos
FanfictionHanya bercerita tentang 8 gadis cantik yang tinggal dalam satu rumah kos-kosan bernama "Lovelyz". Kisah persahabatan mereka dan kehidupan mereka sehari-hari akan kamu temukan disini ~ # 1 - gotlyz ~ 170220