Park Myungeun

202 30 7
                                        

Myungeun berjalan gontai menuju kelasnya. Karena insiden dengan Doyoung kemarin, Myungeun yang tidak pernah memikirkan hal yang berat-berat jadi kepikiran. Pasalnya dia tidak pernah membuat seseorang terluka hingga dilarikan ke rumah sakit.

Hal lain yang membuatnya kesal adalah, teman-temannya yang memaksanya menemani pria tersebut untuk ke rumah sakit. Padahal dia berharap bukan dirinya yang menemani mengingat dia tidak mengenal pria tersebut.

Saat memasuki kelas, terlihat Doyoung, Jinhyuk dan Youngjae sedang bercanda seperti biasanya. Melihat kedatangan Myungeun sontak membuat ketiga pria tersebut mengalihkan tatapannya.

"Eun-a, kemari lah. Duduk disini" ucap Doyoung dengan senyumnya yang merekah.

Myungeun dengan muka cemberutnya menghampiri ketiga temannya tersebut. Sesampainya disana dia langsung menjitak kepala mereka dengan keras.

"Hya, kau kenapa pagi-pagi sudah marah? Kepala ku sakit tahu" ucap Jinyuk sambil mengusap kepalanya.

"Kenapa Eun-a ?" Youngjae bertanya lalu mengambil alih tasnya setelah di duduki Myungeun.

"Kalian ini benar-benar ya, kenapa tidak merasa bersalah begitu setelah meninggalkanku bersama pria itu" ucapnya masih cemberut.

"Hanya karena itu? Hya, siapa yang membuatnya terluka? Kau kan" ucap Doyoung ikut cemberut.

"Tapi kan kau juga ada di sana, harusnya kau juga ikut denganku" kilah Myungeun.

"Aku harus menjemput hyung ku, jadi tidak bisa menemanimu" jawab Doyoung tidak terima disalahkan.

Tak lama Myungeun melihat pria yang kemarin di celakainya memasuki kelas bersama seorang temannya. Myungeun lantas langsung menunduk, bersembunyi dibelakang Jinhyuk.

"Kau kenapa?" tanya Youngjae.

"Hya, dia sekelas dengan kita? Sejak kapan?" bisiknya yang masih dapat didengar oleh ketiga temannya.

"Heol, daebak! Kau tidak tahu dia?" tanya Doyoung takjub. Jinhyuk dan Youngjae juga sama terkejutnya.

"Memangnya harus?" tanya Myungeun dengan tampang polosnya.

"Hya, dia itu yang terbaik di angkatan kita. Kau benar-benar kurang sosialisasi Eun-a" ucap Jinhyuk.

"Enak saja, aku sering bersosialisasi tahu. Contohnya dengan kalian" Myungeun tidak terima disebut demikian oleh Jinhyuk.

"Ya, otakmu kan emang sepantaran bahkan dibawah kami, makanya begitu" ucap Doyoung yang dihadiahi cubitan oleh Myungeun.

Karena Doyoung berteriak, seisi kelas pun mulai memperhatikan mereka. Demikian juga dengan pria tersebut. Dia menatap Myungeun lekat.

Sadar bahwa ada yang menatapnya, Myungeun semakin menundukkan kepalanya. Entahlah, tiba-tiba saja dia berdebar, mungkin karena takut.

"Aku harus bagaimana? Dia tahu aku sekelas dengannya. Hya, Kim Doyoung kenapa kau berteriak ?" Myungeun menatapnya kesal.

"Salah sendiri kenapa muncubitku" sungut Doyoung.

"Kau sudah minta maaf?" tanya Youngjae, membuat Myungeun tersadar.

"Ommo, belum. Aduh bagaimana ini?" Myungeun menelungkup kan kepalanya di meja dengan lesu.

"Minta maaf lah padanya" ucap Youngjae yang diangguki Doyoung dan Jinyuk.

Myungeun menegakkan kepalanya, dia terkejut tapi membenarkan apa yang dikatakan Youngjae. Bagaimana pun, dia sudah bersalah.

"Bagaimana caranya?" ucapnya meminta saran teman-temannya.

"Temui saja nanti setelah kuliah ini" saran Jinhyuk.

"Ya, kurasa juga begitu. Lebih cepat lebih baik dan lebih cepat juga masalah mu selesai" ucap Youngjae.

Myungeun hanya bisa mengangguk pasrah.

***

Kelas sudah berakhir, Myungeun terlihat was-was ditempat duduknya. Teman-temannya sudah pergi 5 menit yang lalu, mereka memberikan semangat dan doa kepadanya.

Awalnya Jinhyuk ingin menemaninya, tetapi Youngjae menahannya. Dia mengatakan agar Myungeun bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Dia sudah dewasa.

Benar, aku bisa. Meminta maaf bukan sesuatu yang memalukan bukan?. Batinnya.

Myungeun berjalan menuju kursi pria yang sampai saat ini belum dia ketahui namanya. Dia mengutuk dirinya sendiri, harusnya dia bertanya kepada temannya siapa nama pria tersebut.

"Permisi.." ucap Myungeun membuat pria tersebut mengalihkan tatapannya dari buku yang sedang dia baca.

Pria tersebut hanya menatapnya. Myungeun yang awalnya sudah berani, kembali gugup melihat tatapan pria tersebut. Dia menggenggam kedua tangannya, memberi kekuatan pada dirinya sendiri.

"Hmm.. Perkenalkan aku Park Myungeun. Namamu siapa?" pertanyaan Myungeun membuat pria yang didepannya semakin menatapnya tajam.

"Heol, daebak! Kau tidak kenal dia?" tanya teman pria tersebut yang juga tidak dikenal Myungeun. Reaksinya sama seperti Doyoung tadi.

"Maaf, aku tidak mengenalnya" ucap Myungeun lalu menunduk lesu. Sejujurnya sekarang dia sangat takut.

"Waah, ini benar-benar kejadian yang langka" ucap teman pria tersebut. "Omong-omong kau kenapa kesini? Mau berkenalan?" lanjutnya.

"Ah, tidak tidak. Aku hanya ingin meminta maaf. Maafkan aku sudah membuatmu terluka, juga aku minta maaf tidak menunggumu di rumah sakit kemarin. Aku benar- benar tidak bertanggung jawab. Tolong maafkan aku" ucapnya tulus sambil membungkukkan badannya.

Karena tidak mendapat respon dari pria yang Myungeun belum ketahui namanya tersebut, dia kembali menegakkan badannya. Pria itu masih menatapnya. Myungeun pun mencoba menatap pria tersebut, dia tidak boleh takut pikirnya.

"Hmm, kenapa diam saja? Apa aku tidak bisa dimaafkan?" ucapnya lagi.

"Wonwoo.." jawab pria tersebut, membuat Myungeun terkejut.

"Apa?" Myungeun refleks menjawab. "Maksudmu apa?" dia memperbaiki pertanyaannya.

"Namaku Joen Wonwoo, ingatlah" jawabnya kemudian berdiri dan pergi meninggalkan Myungeun yang masih terkejut.

"Hya, Wonwoo-a jangan tinggalkan aku. Bye Park Myungeun, senang berkenalan denganmu. Tidak usah dipikirkan ya. Dia memang begitu, artinya dia sudah memaafkan mu. Btw, namaku Kim Jaehwan jika kau belum tahu" ucapnya lalu pergi menyusul Wonwoo.

Myungeun masih tidak mengerti dengan situasi yang terjadi saat ini.

*****

Hai, Myungeun ini favorite aku di Lovelyz yaa
Wonwoo jg favorite aku di Svt. Makanya aku pasangin mereka hehhee
Semoga ada yang suka yaa
Jangan lupa vote dan komen
Thankyou

❤️Re

Lovelyz IndekosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang