Happy Reading💜💜💜
Wendy memutuskan untuk pulang dulu. Karena Hoseok sudah menghubunginya, pekerjaan di kantor sudah menumpuk katanya. Suara klakson mobil berbunyi, menandakan sang pemilik mobil pamit kepada sang adik. Sebenarnya ia masih ingin bertemu sang kakak. Saat Yeonjun baru mau masuk, motor Kamal tiba tiba berhenti didepannya. Yuna yang dibonceng Kamal buru buru turun. Namun, kelihatannya mereka sedang bertengkar hebat.
"Lu tuh gabisa mikir dikit apa Na?!"
"Mikir apa lagi?"
Kamal turun dan melepas helm fullfacenya. Ia mendekati Yuna, Yeonjun yang melihat pertengkaran mereka mau memisahkan namun tidak berani karena dua duanya sama sama keras kepala.
"Mikirin hati gua yang selalu nunggu elu. Tanpa sebab lu menjauh dan baru baru ini gua liat lu deket sama Jeno?!"
Yeonjun menarik Kamal yang sudah semakin maju menghimpit Yuna ke pagar.
"Gua ga deket sama Jeno, dan sedikitpun gua ga punya perasaan ke Jeno ya!!"
"Oh ya?! Terus kenapa tiba tiba elu menjauh? Dan lu sama sekali ga kasih jawaban saat gua nembak elu?! Gua dekat sama Lami kenapa lu malah marah marah?!!"
Yuna terdiam beberapa detik, ia menatap Kamal dengan mata yang berkaca kaca. Ingin rasanya Yuna menangis saat ini juga. Yeonjun yang melihat Yuna hampir menangis, langsung menarik Kamal untuk masuk ke dalam rumah kossan.
"Mal, Mal. Udah Mal, masuk dulu kedalam"
"Lu gaakan ngerti Mal" lirih Yuna
"Cih, Egois Lu Na!"
Kamal pun membanting helmnya yang dia pegang dan bergegas masuk ke dalam tanpa memperdulikan Yuna yany terisak disana.
Yeonjun mendekati Yuna, ia menepuk nepuk bahu Yuna agar Yuna tenang.
"Mas, Kamal gaakan ngerti apa yang gua rasain" isak Yuna
"Menurut gua, kalau lu gamau sama Kamal yaudah lepasin dia Na"
"Mas, Gua sayang banget sama di-a mas, gua juga gabisa li-liat dia sama cewek lain hiks"
"Terus kenapa elu ga nerima dia? Dia nembak lu lebih dari 5 kali ya Na"
Yuna menghapus air matanya, ia menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. Yuna berbalik menghadap Yeonjun.
"Ada beberapa faktor yang bikin gua gabisa terima dia mas. Sampai kapanpun gua sama Kamal itu gabakal bisa nyatu" jelas Yuna
Alis Yeonjun bertautan, "Apa itu?". Sok misterius banget gitu bikin Yeonjun penasaran.
"Cepat atau lambat, lu bakal tau mas. Dan mas, gu-gua minta maaf!" Yuna pergi meninggalkan Yeonjun. Yuna juga pergi meninggalkan rumah itu. Gak tau Yuna mau kemana yang jelas Yeonjun melihat Yuna kembali terisak.
"Maaf mas, lu harus jadi tumbal gua sebentar lagi" Yuna
➡️➡️➡️
Jreng
Jreng
Jreng
"Cintaku lebih besar dari cintanya, mestinya kau sadar itu. Bukan dia bukan dia, tapi akuu uwooooo huohuo"
Jreng
Jreng
Jreng
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Exchange | Txtzy ✔️
HorrorYang sudah mati, tidak seharusnya hidup kembali. Suasana kossan bu Joy mendadak mencekam setelah kematian salah satu penghuni disana. Akankah ada yang menyusul? Niat hendak menuntut ilmu, malah mengantarkan nyawa mereka kepada sosok iblis didekat me...