6. Kota Orange

3.2K 360 13
                                    

Luffy, (Namamu), dan Zoro kembali berlayar dengan meninggalkan Coby di pangkalan AL itu. Tujuan mereka selanjutnya yaitu kota Orange.

"Zoro benar benar tidur nyenyak..." ucapku sambil melihat Zoro.

"Biarkan saja dia. Dia mungkin kelelahan" ucap Luffy sambil nyengir lebar.

Beberapa saat kemudian kami melihat sebuah kota di suatu pulau.

"Waahh! Kapten, itu pasti kota Orange!" pekik ku sambil menunjuk ke arah kota itu.

"Mana? Mana? Ah!! Kau benar! Yeay!!! Kita sudah sampai!" pekik Luffy senang.

Belum sempat kami menyandarkan perahu, Luffy sudah lompat duluan.

"Tunggu dulu!!!. "

"Ayo cepat (Namamu)! Lompat! Kita pergi ke pusat kota!!!"

"Kau duluan saja... Aku ingin menunggu Zoro bangun." jawabku.

"Heh... Baiklah kalau begitu! Aku pergi dulu ya, (Namamu)!" sepertinya rasa ingin tahu Luffy akan kota Orange tak bisa menghentikannya.

"Yaa!! Hati hati!"

***

(Namamu) hanya diam saja dari tadi. Dia tidak turun dari perahu. Dia hanya memperhatikan luas dan birunya lautan. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk duduk didekat Zoro. Yang pertama menarik perhatian (Namamu) adalah salah satu pedang milik Zoro.

"Pedang ini... Bukannya..." ucapku dengan suara sekecil mungkin agar tidak membangunkan Zoro sambil hendak memegang salah satu pedang Zoro. Saat tanganku sudah menyentuh pedang Zoro, Zoro dengan cepat menahan tanganku.

"E..eh?! Ke.. Kenapa?" tanyaku dengan gugup karena Zoro menatapku tidak suka.

"Kau mau apakan pedangku?" tanya Zoro dengan suara dingin.

Aku segera melepaskan tanganku dari genggaman Zoro.
"Tidak aku apa apakan kok... Aku cuma ingin melihatnya sebentar..." jawabku.

"Maaf. Kita baru bertemu, jadi aku belum bisa mempercayaimu."

Aku menatap Zoro.

"Ke.. Kenapa?!" tanya Zoro dengan wajah yang sedikit memerah.

"Apa aku terlihat mencurigakan?" tanyaku dengan wajah serius.

Zoro tak menjawab. Dia hanya balik menatap (Namamu).

"Ah. Sudahlah. Oh ya, Luffy sudah pergi duluan dari tadi. Aku ingin menyusulnya." ucapku lalu turun dari perahu.

"Tunggu. Aku ikut denganmu" ucap Zoro. Zoro kemudian turun dari perahu dan berdiri didekatku. Kami kemudian mulai berjalan masuk menuju kota. Baru beberapa langkah kami masuk...

'DUUAAARRRR'!!!!!

Tanpa sadar aku langsung memeluk Zoro dan menggengam erat bajunya. Zoro juga langsung memelukku (seperti ingin melindungi)

"Ap... Apa itu...?" tanyaku sambil tetap menyembunyikan wajahku di dada bidangnya Zoro.

"Entahlah... Tapi itu seperti suara bom yang sangat besar."

"Bagaimana jika Luffy dalam bahaya?!! Kita harus cepat mencarinya!" ucapku sambil melepas pelukanku. Aku lalu berlari kencang karena sangat khawatir dengan Luffy. Zoro tampaknya mengikutiku dari belakang.

***

"Waahh! (Namamu)! Zoro!" pekik Luffy sambil tersenyum lebar.

"Bagaimana kau bisa terkurung seperti itu??!! Dasar..." aku terkejut saat menemukan kaptenku dalam keadaan terkurung dengan tangan terikat tali ke belakang. Aku lalu berjalan menghampiri Luffy tanpa memperdulikan keadaan sekitar.

Trio Monsters Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang