29. Siapa Yang Jadi Raja Bajak Laut?!

750 99 10
                                    

Vote ya minna-san! Arigatou gozaimasu🌟
_____________________________

Pearl mengamuk, masih dengan tubuhnya yang terbakar api. Dia memukul apapun yang ada di hadapannya.

Sanji tetap tak mengerti kenapa dia seperti itu, tapi satu hal yang pasti.

"Koki macam apa aku jika takut dengan api?" Ia tersenyum miring, lalu bergegas menyerang Pearl.

Buagh!

Kaki hitamnya mendarat dengan keras tepat di wajah Pearl. Membuat yang menerima serangan tersungkur ke bawah. Semakin banyak cairan merah mengalir dari wajahnya.

"Nice kick!" aku bertepuk tangan.

"Kau... kau berbahaya!!!!" pekik Pearl panik sambil menunjuk Sanji.

Sementara di sebrang sana, Krieg sudah tak habis pikir dengan para bawahannya yang dianggap tak berguna. Termasuk Pearl, dia sudah mengacaukan semuanya.

Jika tetap seperti ini, maka Pearl bisa-bisa membakar habis kapal yang akan mereka ambil. Jadi Krieg memutuskan untuk menghabisinya saja.

Krieg menggenggam erat rantai yang menjadi tali pada bola besi berduri yang besar. Ia melempar benda tajam tersebut tepat mengarah Pearl. Namun Sanji yang masih berada di dekat Pearl pasti akan terkena juga.

"Sanjii!!!" teriak para koki.

"Gomu-gomu no... Bazooka!!" Luffy melesat ke depan Sanji, kemudian melempar--(mendorong)--bola besi beduri itu. "Ahh!! Panas! Panas! Panas!! Aku terbakar!!" ia sibuk sendiri.

Dan tepat sekali bola besi berduri itu mengenai tiang reruntuhan kapal bajak laut Don Krieg. Membuat tiang kayu tersebut tumbang, menghantam kepala Pearl.

"Ujung-ujungnya dia kena juga..." aku swetdrop. "Tunggu sebentar... sepertinya aku melupakan sesuatu... apa ya?"

"Sudah cukup Sanji!"

"Ah aku ingat!" ucapku ketika menemukan jawaban dari pertanyaanku sendiri.

"Aku tidak ingin membunuhmu.."

"Aku juga harus bertarung! Astaga, betapa memalukannya aku dari tadi hanya menonton saja..." aku pun segera masuk ke dalam, mencari tangga untuk turun ke bawah.

Ketika sudah sampai di dekat pintu keluar, aku heran melihat Gin yang sudah menginjak Zeff.

"Gin? Apa yang--"

Secepat kilat Gin melirik gadis di sampingnya, dan langsung mendekap gadis itu. Ia menahan lehernya sambil menodongkan pistol kearah pelipis gadis itu.

"Kau juga, Mugiwara! Berhentilah ikut campur atau aku akan membunuh temanmu juga!!" pekik Gin.

"KIYOMI!!/KIYOMI-CHAN!" pekik Luffy dan Sanji.

"Ak--u ta--k bisa-- berna--fas..." kedua tanganku mencengkram erat tangan besar Gin yang mencekik leherku.

Hampir saja aku lupa jika aku punya tanto di paha kananku. Segera aku pun mengambil satu dan menusuk tangan Gin.

Gin menjerit kesakitan, dan aku bersyukur bisa menghirup oksigen kembali. "Fyuh~" aku menjauh dari Gin, sambil memegangi leherku.

"Kau baik-baik saja, Kiyomi?" tanya Luffy.

"Um! Daijyobu, senchou." jawabku.

Gin semakin menekan Zeff, kini pistol yang dipegangnya mengarah ke kepala Zeff. Melihat itu, Sanji tentu merasa marah.

"Gin, jika kau ingin membunuh... arahkan saja pistol itu padaku." pinta Sanji. Mereka berdua kemudian adu mulut.

Aku melirik Sanji, namun perhatianku tertuju pada Pearl yang berjalan perlahan menuju Sanji, hendak memukulnya.

Trio Monsters Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang