32. Sampai di Desa Kokoyashi.

919 107 5
                                    

Jangan lupa vote minna-san! 🌟
_________________________________

"Wuah! Hari ini benar-benar cerah!!" Luffy terbangun karena mendengar kicauan burung. Kami sedang dalam perjalanan untuk pergi ke tempat Nami. Kata Yosaku, dia pergi ke tempat manusia ikan bernama Arlong.

"Berisik... Coba diam sebentar!" omel Sanji karena muak melihat Luffy keliling kapal sambil teriak tak henti-henti.

"Maaf maaf~ Tapi akhirnya kita memiliki koki ya, sekarang tinggal membawa Nami kembali dan kita akan pergi ke Grand Line!!" pekik Luffy semangat.

"Nami-san ka~ Ahh~ Membayangkan kecantikannya saja sudah membuatku sangat senang~ Aku tak sabar ingin bertemu dengannya lagi~❤" asap rokok Sanji kini berubah bentuk menjadi bentuk love.

Aku sendiri tengah membersihkan kedua tantoku, pertarungan di Baratie membuat mereka kotor. "Hm, aku penasaran bagaimana keadaan Zoro..."

"Nee! Yosaku, sebentar lagi kita tiba di tempat Nami kan?" tanya Luffy penuh semangat.

Plak!

Yosaku memukul kakinya sendiri, dia kemudian memarahi Luffy dan Sanji karena mereka terlalu naif. Dia kembali mengingatkan kalau tujuan mereka saat ini adalah tempat yang mengerikan.

Tempat yang menjadi markas seorang manusia ikan bernama Arlong. Nami berencana untuk menangkap Arlong karena dia mengincar kepalanya yang memiliki nilai hingga 20 juta berry.

Bukannya serius mendengar peringatan Yosaku, Luffy justru menguap dan mengatakan kalau dia lapar.

Membuatku merasa kasihan dengan Yosaku. "Sudahlah, mau sepanjang apapun perkataanmu... Pasti yang dimengerti oleh Luffy hanya sebuah kalimat." aku menepuk-nepuk pundak Yosaku yang menangis.

"Kau ini!! Apa kau sama sekali tidak tahu siapa Arlong itu?!!" geram Yosaku.

"Ya, dia manusia ikan yang kuat." jawab Luffy sambil tersenyum. Mendengar jawaban enteng Luffy, Yosaku merasa semakin khawatir.

"Gyojin te... Apa rupanya seperti ini?" Luffy menunjukkan gambarannya.

"Hahahahha!!!" Sanji tertawa cukup keras melihat hasil karya seni Luffy. Sementara aku, setelah melihat gambar Luffy aku jadi kepirikan bagaimana rupa manusia ikan.

Akhirnya aku mencoba menuangkan isi kepalaku di atas kertas. Setelah selesai menggambar, aku memperlihatkannya pada mereka.

"Beginikah?" tanyaku. Respon mereka masing-masing berbeda. Yosaku mengatakan kalau yang aku gambar terlalu seram. Luffy bilang kalau gambaranku keren. Sementara Sanji meng-iya-kan, kalau rupa manusia ikan persis seperti yang aku gambar. Padahal dia sendiri belum pernah melihat manusia ikan...

"Tidak! Tunggu dulu, bukan itu masalahnya sekarang!! Tidak bisakah kalian serius?! Arlong itu sangat kuat! Dia kuat!! Bahkan lebih kuat dari Don Krieg!!!!" teriak Yosaku hingga urat-urat di kepalanya terlihat.

"Ya ya aku mengerti." tanggap Luffy malas.

"Hm.. Tapi bukankah ini aneh?" tanyaku murung.

"Apanya?" Luffy balik bertanya.

"Jika Arlong memiliki harga buronan mencapai 20 juta berry, itu artinya dia sangat kuat kan? Apa kau yakin Nami ingin menangkapnya sendirian? Seharusnya dia memanfaatkan Luffy untuk mengalahkan Arlong, setelah itu baru dia mengambil uang dari kepala Arlong." jelasku.

"Benar juga, apa mungkin Nami-san memiliki tujuan lain?" tanggap Sanji.

Aku mengangguk yakin, habisnya tidak mungkin Nami ingin menangkapnya sendiri. Bukannya aku meremehkan kekuatan Nami tapi... Kalian tahu sendirikan batas kekuatannya?

Trio Monsters Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang