3. ❤ Special Part ❤

1.4K 162 14
                                    

''--Chapter #2 : Roronoa Zoro--''

📌 Ini adalah masa setelah pertarungan di Arlong Park.

===❇❇❇===

Malam ini aku tengah berlatih, seperti push up dengan satu tangan atau dengan jari, mengayunkan pedang, mengangkat beban, dsb.

"999! 1.000! Huh... 1. 001..."

Bruk.

"Aku tak kuat lagi, kurasa aku perlu istirahat sebentar..." ucapku. Kemudian aku menelentangkan tubuhku sambil menatap langit.

Ah, sepertinya sebotol sake dapat menghilangkan rasa penatku ya? Aku pun berdiri dan pergi ke dapur.

"Kiyomi?" aku sedikit heran ketika melihat gadis bersurai biru tua itu. Ku kira hanya aku yang masih terbangun, ternyata tidak ya?

"A-ah, Zo--Zoro. Kau belum... Tidur???" Kiyomi langsung berbalik ke arahku, sambil menyembunyikan sesuatu di tangannya yang dia letakkan di belakang tubuhnya.

"Apa yang kau sembunyikan?" tanyaku lalu mendekat ke arahnya.

"Ti-- tidak ada! Hanya tanganku saja! Benar, aku tidak ber--berbohong kok!"

Tidak bohong bagaimana, padahal dari cara dia bicara saja sudah gagap begitu. Dia kira aku ini bodoh apa?

Saat aku sudah tepat di depannya, aku menatapnya tajam. Kiyomi tampak sangat gugup, dan juga pipinya sedikit memerah. Keringatnya bercucuran, ahh sejujurnya dia tampak manis sekali.

"Apa yang kau sembunyikan? Berikan padaku." pintaku.

"Tidak mau. Kalau aku berikan, kau pasti akan mengambilnya!" balas Kiyomi.

Aku pasti akan mengambilnya? Memangnya apa itu?

"Tidak, aku janji tidak akan mengambilnya." ucapku.

"Maaf, tapi aku tidak percaya. Roronoa-kun." Kiyomi balik menatap tajam ke arahku.

"Berikan." aku pun mengambil paksa sesuatu yang dia sembunyikan.

"Hei! Zoro! Kembalikan!!" pekik Kiyomi.

Aku mengangkat benda itu tinggi-tinggi dengan tanganku, karena Kiyomi cukup pendek, dia tak dapat menjangkaunya.

"Apa yang akan kau lakukan dengan sake ini? Kau tahu kan kalau kau akan mabuk jika minum sake?" aku meminta penjelasan.

Benar, Kiyomi menyembunyikan sebuah botol sake. Awalnya dia tak mendengarkanku, tapi karena sudah lelah lompat-lompat untuk mengambil kembali sake ini, dia akhirnya terdiam.

"Zoro! Kau sudah janji tadi… berikan padaku!"

"Kenapa kau ingin minum?"

"Dari tadi kau bertanya terus, aku bosan mendengar semua pertanyaanmu." Kiyomi melipat kedua tangannya di depan dada.

Ah, dia marah. Tidak salah kan, aku tidak ingin repot mengurusnya nanti jika dia mabuk. Kalau yang lain masih bangun, aku tidak begitu kesusahaan. Tapi sayangnya semua sudah tertidur, yah… ini juga sudah sangat malam.

Kiyomi masih terdiam. Dia cemberut dan tak melihat ke arahku. Sial, aku jadi tak tega mengambil sake ini darinya.

"Baiklah, akan ku berikan." aku lalu mengembalikan sake itu. Kiyomi tampak terkejut, kemudian menerima sake itu.

Oh ya, aku ke dapur karena ingin minum sake. Aku kemudian membuka lemari tempat penyimpanan sake.

"Apa… kau sudah selesai latihan? Bagai---"

"Habis?!" aku terbelalak melihat tidak ada satu pun botol yang tersisa. Bagaimana bisa, apa si alis keriting itu tidak melihat persediaan sake?!!

"Ahk, sial." umpatku. Aku pun menghela nafas...

Tunggu dulu, kalau tidak salah tadi Kiyomi mengatakan sesuatu. "Oh, apa kau mengatakan sesuatu, Kiyomi?" tanyaku.

"Ya. Mungkin kau hanya dapat minum sedikit tapi, bagaimana jika kita minum ini bersama?" tanyanya sambil memegang botol sake itu dengan kedua tangan.

Kawaii :3

"Tentu, dengan senang hati." jawabku sambil tersenyum.

Kami pun minum bersama, sambil bercerita. Lebih tepatnya Kiyomi yang bercerita, aku hanya mendengarkannya saja.

Sampai satu botol pun habis. Dan sepertinya Kiyomi sudah mabuk, wajahnya sudah memerah dan matanya tampak sayu.

"Aaah~ aku mengantuk~" ucapnya kemudian duduk di depanku, lalu bersandar pada dadaku. Dan memejamkan mata.

"Oi, ahoomi. Jangan seenaknya menjadikan dada orang bantal." gerutuku tapi tak di pedulikan olehnya.

"Kiyomi. Oi. Apa kau masih hidup?"

"Eeng?? Entahlah~ Aku... tak yakin."

.
.
.
.
.

"Kiyomi..." panggilku.

"Aah?!! Apa sih!? Aku mengantuk, jadi diamlah." gerutu Kiyomi.

Apa yang akan di katakan oleh Luffy dan si alis keriting itu ketika melihat Kiyomi tidur dalam pangkuanku? Apa aku harus membawanya ke kamar?

Aku menyenderkan kepalaku. Tanganku bergerak untuk memeluk tubuh mungil Kiyomi. Ahh, aku nyaris lupa…

Aku mendekatkan bibirku pada telinga kanan Kiyomi.

"Otanjoubi omedetou, Ahoomi." bisikku pelan, terserah padanya mau dengar atau tidak.

"Nggg~"

Dasar, jangan salahkan aku jika besok kau bangun dalam pelukanku. Ingatlah kau sendiri yang tidur di sini, Ahoomi.

"Zoro.... Nggg..."

Ha? Dia masih bisa bicara? Ku kira sudah tidur.

"Nani?" tanyaku.

"Arigatou, aishiteru yo~" ucap Kiyomi dengan mata tertutup.

Blush!

Hah, dasar. Ini namanya curang, Ahoomi. Kenapa di saat kau mabuk begini sih? Huh! Kalau begitu...

Cup.

Aku mencium lembut pipinya. Sangat singkat, membuatku ingin melakukannya lagi. Dan bukan di pipinya saja~

"Aku juga, Kiyomi. Kau tahu? Wajah cantikmu mengingatkan ku pada temanku, dia memiliki warna rambut yang sama sepertimu. Tapi sayangnya aku telah kehilangan dirinya. Karena itu aku akan menjagamu baik-baik, aku tak ingin kehilangan temanku yang sangat berharga lagi. Apalagi aku menyukaimu, hal itu membuatku selalu ingin berada di dekatmu." gumamku.

Selesai.








Gomennasai!!!🙏🙏🙏

Updatenya lama banget, soalnya author kehabisan ide😫

Udah buat setengah, bingung mau lanjutin gimana, tapi akhirnya selesai. Fyuh~

Semoga suka, dan maaf kalau tidak🙇

Next, ❤ Special Part ❤ ; Chapter #3 : Monkey D. Luffy.

Sampai jumpa di bagian selanjutnya!🙋🙋

ILY All!!!!😻💖

Trio Monsters Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang