8. Ruangan Katashi

2.2K 328 9
                                    

Votenya jangan lupa yaa😘

'Jangan sampai terluka, (Namamu)' gumam Zoro.

***
Tap tap tap... Aku dan Nami berlari untuk mencari informasi. Pertama, kita harus menemukan kunci borgol kapten dan Zoro. Karena aku rasa, kami tak cukup kuat untuk melawan Katashi sendiri.

"Tunggu" ucap Nami membuat langkahku terhenti. "Aku tak tahu apa apa. Kenapa kita bisa di sini, dan ini di mana."

"Baik, akan aku ceritakan" ucapku lalu menarik tangan Nami menuju suatu ruangan. Kami bersembunyi sementara di sana. Aku menceritakan apa yang Zoro ceritakan padaku.

"Hem" sepertinya Nami mulai mengerti.

"Ah! Aku punya rencana!" pekik Nami membuatku langsung menutup mulutnya.

"Shht. Jangan teriak begitu"

"Maaf. Ne, (Namamu). Kau harus mengalihkan perhatian Katashi." jelas Nami.

"Maksudmu??" tanyaku.

"Dia itu jatuh cinta padamu. Pasti ini akan mudah. Aku akan mencari kunci borgol mereka, sementara kau alihkan perhatian Katashi." ucap Nami.

"Hah?! Tidak tidak. Aku tidak mau bersama dengan keparat itu. Lagi pula walau pun dia.. Um... Suka padaku, dia tidak segan segan membunuhku, kurasa" bantahku. Melihat wajah Katashi membuatku sangat kesal. Dan Nami bilang aku harus mengalihkan perhatiannya??! Itu artinya aku harus bersama dengan Katashi selama Nami menemukan kunci borgol kapten dan Zoro.

"Lalu, apa kau punya rencana yang lain?" tanya Nami dengan nada kesal.

"Um... " aku terdiam. 'Aku tak punya rencana apapun. Harusnya aku memikirkannya dari tadi. Apa ya?? Akh, aku tidak tahu! Tapi.., masa' aku harus bersama Katashi???' pikirku. "Baiklah. Daripada aku harus menikah dengannya." ucapku pasrah menerima rencana Nami.

"Bagus. Lakukan sesuatu yang membuatnya benar benar melupakan dunia ya!" ucap Nami dengan nada menggoda sambil mendorongku keluar dari ruangan kecil itu.

"Chotto.. Nami, apa maks---"

"Semoga berhasil!" ucap Nami saat aku sudah sepenuhnya keluar.

***

'Tunggu... Gunakan otakmu... Pikirkan cara untuk mengalihkan perhatiannya... Bagaimana ya..? Aku benar benar tidak bisa melakukan hal seperti ini...' pikirku sambil mencari keberadaan Katashi. Cukup sulit mencarinya di rumah sebesar ini.

"(Namamu)??! Bagaimana kau bisa berada di sini??!!" suara yang kubenci itu membuatku langsung menoleh.

"Aaahh.. Katashi. Ano..., aku..." ucapku terpotong potong. 'Bodoh! cepat berpikir!! Katakan sesuatu! Jangan membuatnya curiga!' pikirku.

"Apa kau sudah berubah pikiran?" tanya Katashi sambil tersenyum.

'Aaa~ dia membuat ini menjadi mudah~' gumamku. "Iya. Maafkan aku karena kasar sebelumnya padamu. Kau mau memaafkan aku kan? Ka. Ta. Shi. Kun~?" tanyaku sambil senyum semanis mungkin.

'BLUSH'

"Te-- tentu saja aku memaafkanmu, (Namamu)." jawab Katashi dengan wajah memerah.

"Waah! Arigatou!" ucapku lalu memeluk tubuh Katashi. 'Tuhan tolong aku. Lebih baik kau cabut nyawaku sekarang juga.' pikirku namun mempertahankan wajah pura pura bahagiaku itu.

"E--eh? (Namamu)..." Katashi membalas pelukan dari (Namamu). "Tapi" tiba tiba suara dingin terdengar begitu mengancam.

"Ta-- tapi apa...?" tanyaku.

Trio Monsters Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang