13. Malam Yang Indah

2.3K 304 81
                                    

Aku membeli onigiri pesanan Zoro. Setelah membelinya, aku kembali lagi ke pantai.

"Nih." ucapku malas sambil memberikan Zoro onigirinya. Zoro pun menerima dan segera memakan onigiri itu. Sementara aku hanya duduk menatap lautan.

"Kau mau?" tanya Zoro sambil menawarkan onigiri di tangannya.

"Tidak, kau saja yang makan." jawabku.

Zoro menghela nafasnya. "Kau marah padaku, hm?"

"Tidak. Aku tidak marah." ketusku. Aku mengalihkan pandanganku kembali melihat laut.

"Lalu kenapa kau cemberut dan tidak melihatku?" tanya Zoro.

"Memangnya aku harus selalu melihatmu? Tidak kan?" tanyaku balik.

"Bukan itu maksudku, kau tau kan."

Aku menatap Zoro. "Baik baik. Aku hanya sedikit kesal tadi. Maaf."

"Kesal kenapa?" tanya Zoro.

"Gara gara kau yang memenangkan taruhan ini." jawabku.

"Pppfftt.. Jadi, gara gara itu?" tanya Zoro sambil berusaha menahan tawanya.

"Jangan tertawakan aku! Zoro!!!" pekikku sambil memukul mukul Zoro. Zoro juga ikut memukulku. Dan kami beradu tangan. Gak mukul beneran kok, cuma main main aja. Sampai...

'BUGH'

......

'Tunggu... Uuwaaaa!!!!!' mukaku seketika menjadi merah.

Zoro mendorong (Namamu) terlalu kuat sehingga dia terjatuh. Namun saat terjatuh, (Namamu) menarik baju Zoro, dan mereka berdua akhirnya terjatuh. Zoro menahan tubuhnya agar tidak menimpa (Namamu) dengan kedua tangannya yang berada di samping kepala (Namamu). Sedangkan (Namamu) masih menggengam baju Zoro.

Deg... Deg... Deg... Muka mereka berdua seketika menjadi merah disertai semburat semburat tipis berwarna merah muda. Karena muka mereka yang terlalu dekat, masing masing dari mereka dapat merasakan hembusan nafas yang terengah engah.

(Namamu) melepas genggaman tangannya pada baju Zoro. Dan hal itu membuat Zoro tersadar, dan berhenti memperhatikan wajah (Namamu). Zoro memalingkan wajahnya.

"Ma-- maaf..." ucapnya kemudian berdiri. "Kau... Baik baik saja kan?" tanyanya sambil mengulurkan tangannya.

(Namamu) menerima uluran tangan Zoro dan ikut berdiri. "I--- iya... Arigatou..." jawabnya tanpa melihat Zoro.

"A.a...no... Kau belum sarapankan? Sebaiknya kau beli sesuatu untuk dimakan dulu di desa." ucap Zoro tiba tiba.

"Baik." ucapku kemudian segera meninggalkan Zoro.

***

'Buseett dah! Pagi pagi gini aku udah sial aja... Tapi, seneng juga sih... Kalau di pikir pikir wajah Zoro tadi...'

'BLUSH'

'Kyaa!! Sudah! Stop!' aku menampar pipiku cukup keras.
"Aku beli apa ya? Hm, sandwich sama susu deh." ucapku. Saat membeli sandwich, (Namamu) tak sengaja melihat daging yang cukup besar di toko sebelah.

'Kapten pasti lapar, aku akan membelikan dia daging.' pikirku. Setelah membeli sandwich dan susu, (Namamu) pun pergi untuk membelikan Luffy daging. Setelah itu dia kembali ke rumah ayah Jenny.

***

Baru (Namamu) membuka pintu, dia sudah di kejutkan oleh Luffy.

"(Namamu)!" pekik Luffy sambil lompat kemudian memeluk erat (Namamu).

Trio Monsters Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang