Malam hari.
"Kenapa kau tidak bersama Nami? Kapalnya lebih besar. Akan lebih nyaman di sana" tanya Zoro. Aku kira semua telah tertidur. Ternyata Zoro masih bangun.
"Tidak. Aku tidak mau." jawabku tanpa melihat Zoro. Memang... Aku lebih memilih satu kapal dengan Luffy dan Zoro daripada bersama Nami. Walau kapal Nami lebih besar.
"Kau masih tak mempercayainya?" tanya Zoro sambil memandangi langit yang dihiasi bintang.
Aku melihat Zoro. "Bukan begitu. Kau ingin aku pergi ya?"
Zoro balik melihatku. "Tidak. Aku menyuruhmu bersama Nami agar kau merasa lebih nyaman. Kau tidak begitu nyaman di kapal kecil ini kan? Lagi pula Nami perempuan. Mungkin kau jauh lebih nyaman dengannya daripada bersama ku dan Luffy. Hanya itu."
Aku sempat terdiam. Ternyata Zoro tidak membenciku. Aku menarik senyumku. "Aku lebih suka saat bersamamu, Zoro"
'BLUSH'
"Ap- Apa ya--ng kau katakan?!" Zoro sedikit salting mendengar perkataan (Namamu). Sepertinya (Namamu) membuat wajah Zoro memerah...
"Apa maksudmu? Aku merasa tenang saat Luffy di sampingku. Dan aku juga suka saat kau bersamaku." ucapku.
"Ohh, begitu."
"Sudahlah... Hooaam~ Aku mengantuk. Aku tidur dulu ya, oyasuminasai. Zoro" aku perlahan menutup mataku.
'Ternyata bukan itu maksudmu ya. Hah~, aku benar benar salah paham.' batin Zoro sambil memandangi (Namamu) yang sudah terlelap. '(Namamu), apakah kau tahu? Kau sangat mirip dengannya.' gumam Zoro sambil menyeka rambut (Namamu) yang terjatuh ke belakang telinganya.
***
"Hmm.. Apakah sudah pagi... HAH?!" baru saja aku membuka mataku, aku benar benar terkejut. Aku melihat kanan dan kiri. Yang kulihat yaitu Zoro yang tangannya di borgol dan diikat di sebuah tiang. Sedangkan aku diikat dengan tali yang tebal di tiang yang lain. Kami seperti berada di sebuah ruangan yang mewah. Aku benar benar kebingungan.
"Zoroo!!!" pekikku.
"Yaa. Aku tahu." Zoro menanggapiku malas.
"Apa yang terjadi?! Bagaimana kita bi---"
"Urusai! Diamlah. Aku sedang kesal." ucap Zoro tanpa melihat ke arah (Namamu).
Aku tak habis pikir. Ada apa? Apa yang terjadi?! Mana Luffy dan Nami?! Kita ini di mana?! Kenapa kita diikat?! Kenapa kau tidak mau menjawabku?! Ada apa?! Beribu pertanyaan muncul di kepalaku. Namun tak ada satu pun yang terjawab. Aku melirik ke arah paha kananku untuk mencari tantoku. Ternyata tidak ada. Aku melihat ke arah Zoro. Tidak ada satu pun pedang yang biasa dia bawa.
"Kau mencari apa? Calon istriku?" Seorang laki laki berjalan ke arahku. Dia memegang daguku agar aku melihat wajahnya.
"Siapa kau?!! Lepaskan aku!!" pekikku sambil menarik kasar kepalaku agar terlepas dari pegangan tangan orang itu.
"Wow wow... Kau kasar sekali. Diamlah!" orang itu mengarahkan pistol pada kepalaku. Aku tak mampu melakukan apapun kecuali menuruti perkataannya.
"Jauhkan pistol itu dari (Namamu)" ucap Zoro dengan aura yang sangat menyeramkan...
"Diaamm!!!!"
'Doorr!!'
'Zoro!! Sial...' aku sangat ingin menginjak wajah orang yang di depanku ini.
"Heh... Sepertinya dewi keberuntungan membantumu. Tapi ingat, jika kau macam macam. Maka dia akan mati di tanganku. Hahahahaha!!!" orang di depanku tertawa penuh kemenangan. Sedangkan, Zoro terlihat tidak bisa melakukan apa apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trio Monsters Love You!
FanfictionApa yang terjadi jika trio monsters mugiwara mencintaimu? - [Monkey D. Luffy] tidak peka; tidak peduli masalah cinta; tidak pernah mencintai seorang perempuan pun. -[Roronoa Zoro] tidak menyukai perempuan; kasar; dingin; cuek; beranggapan bahwa pere...