36. Kembalinya (Namamu)

1.1K 112 9
                                    

Jangan lupa vote minna-san! Arigatou gozaimasu!! 🎋
_______________________________

❇⚫❇⚫❇⚫❇⚫❇⚫❇⚫❇⚫❇
Note:
Jadi, nama 'Kiyomi' bakal ku ubah lagi ya😅
Seperti di awal cerita, pake (Namamu).
Ini cerita ga jelas emang, maapkan nikuroolan ya😭😭

Awalnya cerita ini trio monster mugiwara x reader. Trus diubah jadi trio monster x Kiyomi (Oc). Dan sekarang balik lagi ke awal.

Sepertinya para reader-san juga lebih gampang bacanya kalau pake '(Namamu)' daripada 'Kiyomi'.
❇⚫❇⚫❇⚫❇⚫❇⚫❇⚫❇⚫❇

———❇———

"Yo! Aku kembali, Tomi." salamku setelah naik dari dalam kolam.

Tomi nampak terkejut, sangat. Dan sepertinya bukan dia saja, Hachi, Kuroobi, Arlong, bahkan Zoro juga. Ngomong-ngomong Sanji tidak ada di sini…

"B-bagaimana bisa–kau…!?"

"Entahlah, ada seseorang yang membantuku tadi." jawabku tak peduli sambil merenggangkan tubuh. Sekalian meremas rambutku yang basah.

'Seseorang…? Siapa?' batin Zoro penasaran, namun ia segera kembali fokus pada pertarungannya. Saat ini ia harus menyimpan energinya, jika tidak dia bisa saja pingsan nantinya.

Setelah ku rasa cukup, aku pun menarik kedua tantoku dari sarungnya, dan kembali bersiap untuk bertarung.

"Saa, ayo selesaikan permainan menyebalkan ini." ucapku sambil menyeringai. Dengan sekali langkah aku melesat menuju Tomi.

"Twin-attack : Taigasha Pufangu!!"

Spalshh!

Setelah mendaratkan tubuhku dengan sempurna di belakang Tomi, aku mulai mendengar jeritannya.

Kali ini aku mencoba menyerang di bagian wajahnya. Dan siapa sangka kalau wajahnya sama sekali tidak keras? Seperti kulit manusia pada umumnya.

Tomi memegang wajahnya yang dilumuri cairan merah darah miliknya, aku masih baik karna tidak menyerang kedua mata kepiting itu.

"S-SIALAN… KAU–AARGGHH! KAU BENAR-BENAR MEMBUATKU MARAH SEKARANG. BERSIAPLAH MENGHADAPI KEMATIAN!!" pekik Tomi yang sudah terbakar amarah.

"Tiga... Dua... Satu..." aku menghitung mundur sambil tersenyum saat mengucapkan angka terakhir.

C-crakk…

Kulit/cangkang merah keras yang melindungi tubuh Tomi perlahan retak. Itu akibat serangan bertubi-tubi yang ku berikan padanya, sebelum aku terlempar ke laut.

"Apa kau tahu, Tomi? Diterbangkan olehmu benar-benar menyenangkan lho~ Jadi aku ingin membagi kesenangan ku itu denganmu~" ucapku dengan senyum manis.

Tomi sama sekali tak mendengarkanku, dia justru mengayunkan kedua capitnya ke arahku. Dengan cepat aku menunduk. Tak berhenti, Tomi menendang perutku.

Bugh!

"Ku peringatkan, aku tidak akan menahan diriku lagi, (Namamu)." ujar Tomi dengan nada marah.

Trio Monsters Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang