38. Akhir Dari Pertarungan

722 103 11
                                    

Jangan lupa vote minna-san! Arigato!! ✌💞
______________________________

Arlong mengarahkan pedangnya tepat di leher Luffy. Sekali ayunan saja, kepalanya bisa terlepas. Namun Luffy tak sedikit pun gemetar, ia justru asik melihat-lihat seluruh ruangan ini. Sementara Arlong menjelaskan tujuan dari bajak lautnya, perhatian Luffy terpusat pada pena yang digunakan untuk menggambar peta oleh Nami.

"Penanya, terdapat darah..." gumam Luffy.

Arlong mengakhiri ocehannya yang panjang lebar dengan sebuah pertanyaan, "Saa, apakah kau bisa memanfaatkan Nami seperti yang aku lakukan?"

Luffy terdiam. Ia kemudian menggenggam salah satu cabang pedang Kiribachi hingga hancur, membuat si pemilik terkejut.

"Memanfaatkan? Kau pikir dia itu apa?" tanya Luffy dengan nada dingin.

"Dia memang mahkluk rendahan, namun ia cerdas. Kalau manusia yang lain ku anggap sebagai tikus, dia ku anggap sebagai kucing yang sombong! Tapi bagaimana pun juga dia adalah kucing yang manis. Dan aku akan terus memeliharanya serta membelikan pakaian yang ia suka. Dia sudah memiliki semua yang dia inginkan di dunia ini. Yang perlu dilakukannya hanya menggambarkan peta untukku. Nami akan menjadi alatku selamanya. Tidak, lebih tepatnya temanku!"

Bruakk!!

Luffy menendang meja yang digunakan oleh Nami untuk menggambar peta hingga keluar dari ruangan ini. Tak berhenti, ia juga menendang rak buku, sarta peta-peta yang digambar Nami. Hal itu tentunya memicu amarah Arlong. Ia terus menerus berusaha menebas Luffy dengan pedangnya. Namun dikarenakan ruangan ini cukup sempit, jadi yang terkena tebasan bukan Luffy, melainkan peta-peta miliknya sendiri.

Arlong membuang pedangnya, ia memilih untuk menggunakan giginya. Luffy yang tak punya tempat luas untuk menghindar pun akhirnya terkena gigitan Arlong tepat dibagian lehernya. Tak menyerah, Luffy memegang hidung Arlong dengan kedua tangannya.

"Manusia ikan yang hebat, peta lautan, atau pun keadaan ini... Aku tak peduli dengan semua itu...! Tapi, akhirnya aku mengerti kenapa aku perlu menyelamatkannya!" pekik Luffy.

Krak..!

Hidung kebanggaan Arlong itu berhasil dipatahkan oleh Luffy. Arlong pun menjerit kesakitan sambil memegangi hidungnya.

"Ruangan seperti ini tidak boleh ada. Jika dia tidak ingin berada di sini, maka aku akan menghancurkan tempat ini!!" seru Luffy.

Luffy memanjangkan kakinya hingga menembus langit-langit, "Gomu-gomu no..."

"Jangan sombong kau manusia rendahan!! Arlong Park tidak akan bisa dihancurkan oleh orang sepertimu!!!" Arlong bersiap menyerang Luffy, "Shark On Tooth!!!!" Arlong pun melesat dan berhasil menggigit tubuh Luffy.

Luffy segera meluncurkan serangannya, "ONO!!!!!!!!"

Gubraakk!!! Brakk!! Druaakkk!!

Luffy menginjak Arlong hingga menuju lantai paling bawah. Hal itu menyebabkan seluruh bangunan ini bergetar. Perlahan beberapa bagian mulai runtuh... Hingga akhirnya seluruh bangunan pun hancur berkeping-keping berkat serangan terakhir Luffy.

"Kapteeennnn!!!!" teriakku ketika bangunan Arlong Park hancur. Aku hendak menuju ke tempat Luffy, namun Sanji segera menahanku.

"Di sini berbahaya, kemarilah, (Namamu)!" Sanji menarikku untuk masuk ke laut. Dikarenakan serpihan-serpihan serta debu dari bangunan Arlong Park yang hancur menyebar ke seluruh arah.

"Agh.. Ittai..." ringis Zoro. Lukanya yang terkena air laut terasa semakin sakit.

"Sanji-kun, kau jaga Zoro saja, aku masih bisa berenang sendiri." Ucapku.

Trio Monsters Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang