--- MASIH FLASHBACK ---
Aku berjalan menyusuri jalanan dengan lampu yang redup. Tidak terlihat satu pun orang berlalu lalang. Sangat sepi dan gelap... Hanya suara hewan dan serangga di dalam hutan yang terdengar.
Aku berjalan manjauhi perkotaan hingga menemukan beberapa rumah kecil yang dekat dengan hutan. Aku bersembunyi dekat pepohonan, memperhatikan salah satu rumah yang berwarna hijau. 'Tidak ada suara, tidak ada pergerakan. Sepertinya mereka sudah tertidur.' Dengan cepat dan tanpa suara, aku mengendap-endap masuk ke rumah itu melalui jendela lantai dua. Aku berencana untuk menginap di atap mereka hari ini.
Saat memasuki rumah, ku lihat seorang anak perempuan sedang tertidur pulas. Aku mendekat dan memperhatikannya sebentar. Ia memiliki rambut panjang berwarna coklat tua sepertiku, mengingatkanku pada Cyan... Aku tersenyum, lalu mengelus kepalanya lembut. Ku lihat dia menggeliat dan membenamkan diri di selimutnya yang tebal. 'Lucunya...' batinku dalam hati.
BRAK!
Aku kaget mendengar suara keras itu dan langsung menatap ke pintu. Aku diam sejenak, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tiba-tiba aku merasakan bau seperti besi tua yang sangat menusuk dengan penciuman tajamku.
"Wer bist du? (Siapa kamu?)"
Tanpa ku sadari anak perempuan tadi terbangun. Ia memperhatikanku sambil duduk dengan rambut berantakan di kasurnya. Aku hanya diam, aku tidak mengerti apa yang dia katakan. Ya aku masih belum bisa bahasa German.
Anak perempuan itu memperhatikanku dengan alis bertautan. Tiba-tiba wajahnya berubah cerah dan Ia memekik "Ah~ Du bist Cat Woman! (Kau adalah Cat Woman)"
'Cat Woman? Kenapa dia berkata Cat Woman?' Aku berusaha mencerna kata-kata anak perempuan di depanku. Ia turun dan mengambil selembar kertas di kolong kasurnya. Lalu Ia menuju ke arahku dan menunjukkan kertas tersebut. Terdapat gambar seorang wanita berambut panjang dengan jumpsuit hitam (ku rasa) dan topeng, ada tulisan Cat Woman di sebelahnya.
"Du bist Cat Woman. (Kau adalah Cat Woman)" Ucap anak kecil itu sekali lagi, tapi kali ini Ia menunjukku dan menunjuk gambar di tangannya bergantian.
'Oh, dia mengira aku Cat Woman. Pasti karena baju hitam dan celana latex yang aku pakai...'
"Wo ist deine Maske? (Di mana maskermu?)"
"AAAAAHHHHH!!! HILF MIIIIIIIIIR! (TOLONG AKUUU!)"
Aku dan anak perempuan itu sama-sama kaget mendengar jeritan di luar.
"Mutter...? (Mama...?)" Kata anak perempuan itu lirih dengan suara hampir menangis. Badannya bergetar karena ketakutan.
Aku mensejajarkan pandanganku dengan anak perempuan itu dan tersenyum. Aku menaruh jariku di mulut, memberinya isyarat untuk diam dan menggendongnya ke kasur. "Don't go anywhere and stay silent. (Jangan pergi ke mana-mana dan tetap diam.)" Kataku sambil memberi isyarat sekali lagi, anak itu mengangguk.
Aku mengendap-endap keluar dari kamarnya dan turun ke lantai satu. Bau menusuk itu semakin tercium, seperti bau darah lama dalam jumlah banyak. Bau ini sangat mengganggu penciumanku.
"Bitte... (Ku mohon...)"
Aku mendengar suara lemah dan isak tangis dari salah satu ruangan. Aku menuju ruangan itu, masih mengendap-endap.
"Sttt... You need to close your eyes... (Kau perlu menutup matamu...)"
Suara laki-laki yang parau terdengar berbisik dengan cukup jelas. Aku mengintip ke ruangan asal suara itu, yang ternyata adalah sebuah dapur. Mataku terbelalak melihat seorang laki-laki yang mengarahkan pisau pada seorang wanita yang sudah bersimbah darah. Aku langsung berlari ke arah mereka dan menendang pisau di tangan laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu dengan Creepy Pasta [Creepypasta x Black Wolf] - Black Wolf Season II
FanfictionTiga tahun sudah berlalu sejak aku mendapat petunjuk dari laki-laki yang ku cari - Ryan. Tapi... sejak aku berada di German, kabar tentang Ryan menghilang begitu saja. Aku malah bertemu dengan pembunuh-pembunuh berantai yang tidak biasa. Sepertiku...