Part 33 - Teman Lama

13 2 0
                                    


--- Beberapa Tahun Kemudian ---

--- Natasha Bleu's POV (21 Tahun) ---

"Tidak bisakah kita merayakannya dengan cara yang biasa? Misalnya seperti makan malam mewah bersama." Kataku berusaha meyakinkan teman-temanku untuk tidak melanjutkan apa pun yang akan kami lakukan.

"Tidak! Kami sudah memohon dengan susah payah untuk bisa mengajakmu ke sini." Kata Camille yang terus menggandengku agar aku tidak kabur. Rambut ikalnya yang berwarna coklat tua terlihat berkilau karena glitter yang dia bubuhkan, senada dengan mini dress manis yang dia kenakan. Aku yakin dia akan meneleponku sambil menangis saat membersihkan glitter itu nanti.

"Ya, kakakmu benar-benar overprotective. Meskipun kami sudah memohon selama 2 jam penuh, kami tetap harus memulangkanmu sebelum jam 1 pagi. Siapa yang pulang jam 1 pagi saat clubbing?" Keluh Elodie tidak percaya.

"Hai, seksi, mau masuk bersama kami?" Tiba-tiba seorang pria dibarisan tamu VIP menggoda Elodie. "Kau tidak perlu menunggu lama." Katanya sambil memamerkan kartu VIP-nya yang berwarna emas.

Elodie mengambil sebuah kartu berwarna hitam dari dompet panjangnya, lalu mengangkatnya ke wajah pria itu. "Aku bisa langsung masuk jika aku mau." Katanya dengan nada tidak bersahabat.

Pria itu sepertinya tidak tahu kartu apa yang dibawa oleh Elodie, hingga salah satu temannya berbisik. "Itu kartu pemilik club. Berhenti mengganggunya. Aku tidak mau di-blacklist gara-gara kau." Salah satu temannya meminta maaf pada Elodie, sedangkan pria yang menggodanya terlihat kesal karena dipaksa masuk oleh teman-temannya.

"Ck, pria bodoh." Dengus Elodie sambil melipat tangan di dada. Elodie bilang dia perlu mengantri sebagai tamu biasa untuk mengecek dan membuat club-nya jadi lebih baik. "Aku tidak tahu udara Paris pada malam hari akan sedingin ini..." Gumamnya sambil menggosokkan tangan pada bahu.

"Itu karena kau memakai tube dress..." Aku mendengus, lalu memberikan jaket kulit hitam yang ku kenakan padanya. Elodie memberiku ciuman jarak jauh, lalu aku menangkapnya dan membuangnya jauh-jauh.

"Ngomong-ngomong, siapa perempuan berambut blonde yang ada di rumahmu tadi? Apa dia... Pacar kakakmu?" Tanya Camille ragu.

"Jane? Bukan, dia bukan pacar Ryan. Seingatku mereka bekerja di perusahaan yang sama atau semacamnya."

"Syukurlah..." Gumam Camille pelan.

"Nona Jules? Kenapa Anda ada di antrian tamu?" Tanya penjaga pintu berbadan kekar di depan kami.

"Aku perlu melakukan beberapa pemeriksaan." Jawab Elodie sambil tersenyum.

"Aku akan memanggil orang untuk mengantar Nona ke ruang owner."

"Tidak perlu. Aku akan membuka meja di lantai satu. Anggap saja aku salah satu tamu." Ucap Elodie. Penjaga pintu itu menganggukkan kepala dan mempersilahkan kami masuk. Setelah itu, datang seorang pria dengan setelan hitam dan putih menghampiri kami. Pria itu mengantar kami ke salah satu meja dan pergi.

Beberapa saat setelah kami duduk, seorang bartender datang ke meja kamu dan membawakan sebotol wine kuning dengan label putih. Bartender itu membukanya, setelah menuangkan wine, Elodie menyuruhnya pergi untuk melayani tamu di bar.

"Ini hadiah dari ayahku, Screaming Eagle Sauvignon Blanc." Kata Elodie sambil meneguk wine dalam gelasnya.

"Selera Tuan Jules memang berkelas."

Bruk!

Tiba-tiba seorang pria mabuk duduk disampingku hingga wine dalam gelasku tumpah. Aku menatap wine yang membasahi celana latex-ku dengan kesal.

Bertemu dengan Creepy Pasta [Creepypasta x Black Wolf] - Black Wolf Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang