--- Ryan's POV ---
--- Alunan musik klasik
Aku meminum teh melati hangat dan memandangi hutan yang terlihat sangat berbeda di pagi hari. Burung-burung berterbangan dan bernyanyi. Sebagian diri Slenderman yang mengerikan pun hanya terdiam karena tidak ada bahaya.
"Sangat tenang. Sangat... membosankan." Aku menghela nafas dan meletakkan tehku.
'Ku harap Jack segera bangun.' Aku tersenyum mengingat reaksi marah Jack kemarin. Saat pertama kali aku melihat Jack di perpustakaan kampus, dia terlihat biasa saja, tapi ada sesuatu yang menarik darinya. Ku pikir itu hanya dugaanku saja, tapi semuanya terbukti kemarin.
Saat Jack melawan polisi-polisi itu, aku tidak melihat adanya rasa takut, tidak ada juga rasa senang karena membunuh seperti para pembunuh berantai lainnya. Saat aku hampir membuatnya buta pun, dia tidak telihat kaget atau marah padaku. Dia benar-benar tidak memiliki emosi.
Karena itu aku penasaran... Bagaimana rupanya kalau dia menampakkan emosi.
Cit! Cit! Cit!
Salah satu subjek percobaanku berbunyi, aku kembali ke meja laboratorium untuk memeriksa.
"Hm... Memang tidak mungkin berhasil dalam sekali percobaan..." Aku melihat subjek percobaan AT004 terus mencicit kesakitan. Tubuhnya membengkak dan matanya mengeluarkan darah. Dia terus mencicit dengan dada yang naik turun, kemudian mati.
06.17 AM
Aku menulis jam kematian subjek AT004, hanya bertahan 1 jam 17 menit setelah pemberian racun The Rake. Subjek yang lain sudah mati terlebih dahulu, bahkan ada beberapa yang langsung mati begitu aku menyuntiknya dengan darah The Rake. Sebenarnya percobaan ini tidak terlalu sulit, karena racun di darah The Rake mirip dengan belut, hanya saja lebih mematikan. Banyak referensi untuk membuat obat penangkalnya, yang sulit adalah menyesuaikan penangkalnya agar aman dikonsumsi manusia.
Mungkin faktor lain yang menghambat percobaan ini adalah keburu-buruanku. Aku ingin bertemu Natasha secepatnya...
Klek
Jack keluar dari kamarnya. Aku tersenyum dan berbalik untuk menyapa. "Selamat pa-"
BUK!
PRANG!
Jack mencengkram kerahku dan medorongku, membuat satu set tabung percobaan jatuh ke lantai.
"Jack, sangat berbahaya menjatuhkan tabung-tabung percobaan itu." Kataku sambil menunjuk tabung-tabung yang sudah pecah berantakan.
"Apa yang kau lakukan padaku...?" Jack menggeram. Suaranya seperti hewan buas yang menahan amarah, tapi aku tidak bisa melihat ekspresi marahnya di balik topeng biru itu.
"Aku hanya membantumu tidur." Jawabku sambil tersenyum.
"Kau memberiku anestesi? Apa yang kau inginkan dariku?!" Seru Jack sambil mendorongku sekali lagi. Emosinya semakin terlihat. Sebenarnya berseteru di dekat bahan percobaan seperti ini sangat berbahaya, tapi setimpal kalau aku bisa membuat Jack jujur dengan amarahnya.
"Tenanglah, Jack. Aku hanya melakukan tes pada anestesi buatanku. Apa anestesi kali ini masih membuat kepala dan badanmu sakit?" Aku menunggu emosi Jack yang meluap-luap, tapi dia hanya terdiam menatapku. Setelah itu, Jack melepaskan cengkramannya dari kerahku.
"Sekarang aku ingat di mana aku pernah membaca namamu... Ryan, asisten pribadi Profesor Bleu dalam percobaan IV. Kau adalah salah satu orang yang melakukan percobaan pada Natasha."
![](https://img.wattpad.com/cover/213940866-288-k401929.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu dengan Creepy Pasta [Creepypasta x Black Wolf] - Black Wolf Season II
Fiksi PenggemarTiga tahun sudah berlalu sejak aku mendapat petunjuk dari laki-laki yang ku cari - Ryan. Tapi... sejak aku berada di German, kabar tentang Ryan menghilang begitu saja. Aku malah bertemu dengan pembunuh-pembunuh berantai yang tidak biasa. Sepertiku...