Part 10 - Membenci hanya dengan Bertemu

71 37 6
                                    


--- Natasha Bleu's POV ---

'Siapa yang mematikan lampunya...?' Aku terbangun karena menyadari kamar Jack menjadi sangat gelap. Sinar matahari sudah tidak bersinar menembus jendela, menandakan hari mulai malam. Ku lihat Jack sedang duduk sambil membaca membelakangiku.

"Jack... Kau yang mematikan lampunya?" Tanyaku sambil berusaha duduk. "Jam berapa ini...?" Gumamku sambil menyalakan handphone dan melirik empat angka yang tertera di layar.

19.07

"Seharusnya hari ini aku pergi ke kampus... AW!" Reflek aku menyentuh bahuku. Aku melakukan peregangan dengan menarik tanganku ke atas, membuat bahuku terasa sangat sakit. Aku lupa Jeff tidak hanya menyayatku dengan pisau tetapi juga meremukkan bahuku.

"Kau sudah sadar sepenuhnya?" Ternyata Jack sudah berhenti membaca buku dan memperhatikanku sedaritadi. Aku menjawab Jack dengan anggukan. "Aku mematikan lampunya agar kau bisa tidur dengan nyenyak. Ternyata aku salah." Kata Jack sambil berjalan ke arah saklar dan menyalakan lampu. Lampu di kamar ini tidak terlalu terang, tapi cukup untuk membuatku tenang.

"Aku tidak nyaman berada di tempat yang gelap." Aku beranjak dari kasur dan mencari peralatan mandi di koperku. Biasanya aku memilih untuk melanjutkan tidurku hingga pagi tiba, tetapi darah dan obat-obatan yang teroles ditubuhku membuatku merasa kotor.

"Nyctophobia? (Takut akan gelap)"

"Tidak, hanya tidak nyaman." Aku menjawab sesantai mungkin. "Gelap bukan masalah bagiku. IV membuatku bisa melihat dalam kegelapan. Aku akan mandi dan mengganti perbanku." Aku mengambil kotak obat di meja dan keluar dari kamar Jack. Sejujurnya aku memang mengidap nyctophobia. Gelap membuatku cemas dan membayangkan hal-hal yang mengerikan. Untungnya IV membuatku bisa melihat dalam gelap, jadi aku tidak pernah mengalami serangan panik.

--- TIMESKIP ---

Setelah mandi aku merasa lapar dan hendak pergi ke kota untuk membeli makanan. Aku tidak bisa memesan makanan karena mansion ini tidak boleh diketahui keberadaannya. Tetapi Jack mengajakku ke dapur di lantai satu. Jack bilang ada banyak bahan yang bisa di masak di dapur.

"Aku akan memasak makanan yang mudah dibuat, aku sangat lapar..." Aku melihat ke dalam lemari berisi bahan makanan dan menemukan kotak Mac and Cheese instan. "Sepertinya aku akan memakan ini, kau mau Jack?"

"Tidak, aku tidak memakan itu." Jack membuka freezer dan mengambil sebuah kotak makan, di dalamnya terdapat gumpalan merah seperti bagian dalam sapi.

"Apa itu?" Tanyaku penasaran.

"Ginjal." Jawab Jack sambil merendam ginjal itu dengan air dan duduk menunggu.

"Oh... Apa yang akan kau masak?" Aku memasak air untuk makaroniku dan duduk menghadap ke arah Jack agar bisa mengobrol.

"Aku akan memakannya mentah-mentah."

"Mentah?" Aku menatap Jack, mencaritahu dia sedang bercanda atau tidak. Tapi tidak berhasil karena wajahnya yang selalu tertutup topeng. "Aku tidak tau ginjal bisa dimakan mentah-mentah..." Aku berpikir mungkin ginjal mentah terasa seperti sashimi. "Mungkin kau bisa merendamnya dengan garam agar terasa lebih enak atau mencelupkannya dalam kecap asin. Hmmm~ Sepertinya besok aku akan ke kota mencari rumah makan Jepang."

"Akan ku coba lain kali." Jack menyentuh salah satu ginjal dikotak itu dengan jarinya, memeriksa apakah ginjal itu sudah empuk atau belum.

"Kalau begitu besok kau juga harus ikut. Setelah makan kita akan pergi ke supermarket untuk membeli kecap asin dan beberapa barang lainnya." Aku memasukkan makaroni ke dalam air mendidih dan mulai memasak.

Bertemu dengan Creepy Pasta [Creepypasta x Black Wolf] - Black Wolf Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang