--- Natasha Bleu's POV ---
"Aku tidak mau mati..."
.
.
.
Aku membuka mataku dan kembali berada di ruang gelap tanpa batas yang dihiasi dengan cahaya biru yang cantik. Alam bawah sadarku. Ruangan ini sangat sunyi. Aku menoleh ke belakang dan tidak menemukan siapa pun di sana. 'Ke mana diriku yang lain?'
"Natasha?" Suaraku menggema ke seluruh penjuru. Mulutku terasa aneh karena menyerukan namaku sendiri.
"Natasha?" Seruku sekali lagi karena tidak mendapatkan jawaban.
'Apa dia... menghilang?' Perasaan aneh hinggap di hatiku, seperti perasaan senang tapi juga khawatir. 'Tidak mungkin... Kalau dia menghilang aku juga akan menghilang.'
Aku melangkahkan kaki untuk mencari diriku yang lain. Aku sedikit gugup karena ini pertama kalinya aku meninggalkan tempatku berdiri. Samar-samar aku bisa merasakan keberadaannya, tapi aku merasa ada sesuatu yang mendorongku untuk menjauh.
Semakin aku merasa dekat, dorongan itu semakin kuat dan membuatku tidak nyaman. Aku memaksakan diri untuk terus melangkah.
'Princess...'
"Ryan?" Sekilas aku bisa mendengarkan suara Ryan yang memanggilku. Sekarang tidak hanya dorongan, aku juga merasakan adanya tarikan entah darimana.
'Bangun, princess.'
'Princess.'
'Princess.'
.
.
.
"Bangun."
Aku terbangun karena Ryan terus memanggil namaku dan menepuk-nepuk pipiku lembut. Aku menatapnya dengan raut muka kesal.
"Kau terus mengernyitkan dahimu, jadi aku membangunkanmu." Jawab Ryan dengan wajah khawatir. Aku menarik badanku untuk duduk dan menggosok-gosok mataku yang masih mengantuk.
"Hm..." Gumamku dengan jiwa yang belum sepenuhnya terkumpul. Aku memperhatikan sekelilingku yang dihiasi dengan warna putih dan perabotan perak. 'Aku tidak ingat ada ruangan seperti ini di mansion...' Mataku terbelalak begitu melihat beberapa perawat yang lalu lalang dari lubang kaca di pintu.
Sebelum aku melakukan sesuatu, Ryan langsung memegang tanganku seakan dia tahu apa yang akan ku lakukan. "Tenanglah, tidak apa-apa. Mereka tidak akan curiga karena proses penyembuhanmu yang cepat. Slenderman sudah mengurus semuanya."
Aku langsung tahu apa yang sudah dilakukan Slenderman, memanipulasi pikiran orang-orang yang ada di sini. "Kenapa dia tidak melakukannya saat aku pertama kali terluka?"
"Slenderman bilang seharusnya dia tidak memanipulasi pikiran manusia secara terus menerus, tapi ini mendesak. Dia juga membuat orang-orang yang ada di sini menganggapku sebagai dokter agar aku bisa memimpin operasimu."
'Tentu saja, tidak mudah melakukan operasi pada manusia dengan proses penyembuhan 6x lebih cepat tanpa orang yang berpengalaman.'
"Apa kau sudah lupa apa yang kau janjikan sebelum pergi bersama Jack?" Tanya Ryan tiba-tiba. Wajahnya berubah menjadi serius dan menahan marah. Ini yang kedua kalinya aku melihat Ryan berekspresi seperti itu, tapi aku tetap merasa takut. Aku menundukkan kepalaku dan memainkan jari-jariku dengan gugup.
"Kenapa kau sangat ceroboh dan-" Ryan menghentikan perkataannya. Aku bsia mendengar suaranya yang menghela nafas perlahan. "Aku tidak tahu apa yang harus ku katakan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu dengan Creepy Pasta [Creepypasta x Black Wolf] - Black Wolf Season II
FanficTiga tahun sudah berlalu sejak aku mendapat petunjuk dari laki-laki yang ku cari - Ryan. Tapi... sejak aku berada di German, kabar tentang Ryan menghilang begitu saja. Aku malah bertemu dengan pembunuh-pembunuh berantai yang tidak biasa. Sepertiku...