"Apalagi perubahan yang ingin kau tunjukkan Natasha?"
--- Natasha's POV ---
Aku masih berada di posisi yang tidak menyenangkan. Jack berada di atasku dan mengunci kedua pergelangan tanganku. Dia tersenyum, menampakkan deretan gigi yang runcing. Aku hanya berharap dia tidak berpikir untuk mengoyak leherku atau semacamnya...
'Secepat apapun aku, dia selalu menangkapku...' Aku terdiam selama beberapa detik, hingga sebuah ide muncul di kepalaku.
"Aku akan beritahu semuanya."
Jack berhenti menampakkan gigi-giginya yang runcing dan mendengarkanku.
"Tapi menyingkirlah, posisi ini membuatku tidak nyaman..." Kataku sambil mengalihkan pandanganku. Aku menampakkan raut wajah canggung dan malu.
"... Aku tidak akan tertipu dengan acting seperti itu." Jack terdiam. Wajahnya tertutup topeng, tapi aku yakin dia hanya menatapku dengan pandangan datar.
'Okay, sekarang aku benar-benar malu.'
"Pergi dariku! Aku tidak mau jadi kelinci percobaan!"
BUK!
Aku melepaskan pergelangan tanganku dan menangkap tangannya, lalu menggunakan bantuan kakiku untuk melemparnya melewati kepalaku hingga menabrak dinding. Jack memang lebih cepat, tapi aku jelas lebih kuat.
"Selamat tinggal, gigi runcing." Aku menggunakan kesempatan ini untuk keluar dari kamar Jack dan melarikan diri.
"Wow, bukankah kita jodoh, princess?"
Baru saja aku keluar dari kamar Jack, aku sudah bertemu Jeff yang kelihatan 'sangat bahagia' bertemu denganku. Aku ingin sekali menghajarnya karena memanggilku dengan sebutan princess, tapi aku harus keluar dari mansion ini. Hanya Ryan yang boleh memanggilku begitu!
"Nona Natasha?" Panggil salah satu dari 3 laki-laki tak ku kenal yang berada di arah berlawan dengan Jeff. Arah yang seharusnya menjadi jalan keluarku.
'KENAPA NASIBKU SIAL SEKALI?!'
"Apa kalian sedang bertarung?" Tanya laki-laki lain yang menggunakan hoodie kuning dan masker hitam di seluruh wajah hingga leher. Mungkin dia memakai masker seluruh tubuh, aku tidak yakin.
"Tidak, aku sedang melarikan diri." Ucapku sambil berlari menerjang jendela besar di depanku tanpa berpikir panjang. Serpihan-serpihan kaca tebal menggores badan dan wajahku, tapi aku tidak peduli. Yang ku pikirkan hanyalah keluar dari sini. Aku tidak mau dijadikan kelinci percobaan untuk kedua kalinya.
"No-nona Na-na-natasha?! Di-di lu-luar sa-na be-berbaha-haya!" Teriak seorang laki-laki yang menggunakan googles dan masker mulut di lubang jendela yang barusan ku buat. Penampilannya familiar, tapi aku tidak bisa mengingatnya.
Aku tidak menghiraukan teriakannya dan berlari lurus ke dalam hutan. Hanya lurus, tanpa arah dan tujuan, berharap aku bisa keluar dari hutan ini.
--- TIMESKIP ---
Aku tidak tahu sudah berapa lama aku berjalan. Hutan ini seperti tak berujung, hanya pepohonan dan semak yang terlihat di depan mata. Langit semakin gelap dan suara hewan-hewan malam mulai bersautan. Aku tidak suka suasana ini...
Angin dingin berhembus, membuat luka dipinggangku terasa ngilu. Aku tidak menyadari luka ini sampai aku memegang pinggangku tadi. Lukaku lumayan dalam, darah tidak berhenti mengalir dan membuatku sedikit lelah.
Srek srek
Aku terdiam.
Aku sudah merasakan ada sesuatu yang bergerak-gerak di dekatku sejak beberapa menit yang lalu, tapi aku mengabaikannya karna ku kira itu serigala atau hewan hutan lainnya. Tapi sepertinya pemikiranku salah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertemu dengan Creepy Pasta [Creepypasta x Black Wolf] - Black Wolf Season II
FanfictionTiga tahun sudah berlalu sejak aku mendapat petunjuk dari laki-laki yang ku cari - Ryan. Tapi... sejak aku berada di German, kabar tentang Ryan menghilang begitu saja. Aku malah bertemu dengan pembunuh-pembunuh berantai yang tidak biasa. Sepertiku...